87
permintaan tenaga kerja. Respon perubahan permintaan tenaga kerja terhadap ekspor bersih tahun sebelumnya adalah inelastis baik jangka pendek maupun jangka panjang
artinya peningkatan ekspor bersih tahun sebelumnya sebesar satu persen, ceteris paribus, akan meningkatkan permintaan tenaga kerja sebesar 0.034 persen dalam
jangka pendek dan 0.049 persen dalam jangka panjang. Jumlah permintaan tenaga kerja berbeda nyata dengan nol pada taraf tingkat
kepercayaan 95 persen terhadap peubah bedakala, hal ini menunjukkan bahwa terdapat tenggang waktu yang relatif lambat bagi perusahaan menyesuaikan jumlah
permintaan tenaga kerja dalam merespon situasi perubahan ekonomi.
5.2.2.3. Respon Permintaan Tenaga Kerja Wilayah Timur Indonesia
Hasil pendugaan parameter persamaan permintaan tenaga kerja dalam perekonomian wilayah diperoleh bahwa permintaan tenaga kerja di wilayah Timur
Indonesia berhubungan negatif terhadap upah rata-rata yang diterima pekerja di wilayah Timur Indonesia, dalam arti bahwa ketika upah tenaga kerja meningkat,
maka permintaan akan tenaga kerja akan menurun lebih kecil dari kenaikan upah itu sendiri.
Respon perubahan permintaan tenaga kerja terhadap perubahan upah tenaga kerja adalah inelastis. Jika upah meningkat sebesar satu persen, ceteris paribus,
hanya berdampak pada penurunan permintaan tenaga kerja sebesar 0.018 persen dalam jangka pendek dan 0.110 persen dalam jangka panjang. Belanja Pelayanan
Publik BPP tidak berpengaruh nyata secara positif terhadap permintaan tenaga kerja dan responnya inelastis baik jangka pendek maupun jangka panjang, artinya
88
peningkatan BPP sebesar satu persen, ceteris paribus, akan meningkatkan permintaan tenaga kerja sebesar 0.008 persen dalam jangka pendek dan 0.049 persen dalam
jangka panjang. Tabel 12. Hasil Pendugaan Parameter dan Elastisitas Permintaan Tenaga Kerja
Wilayah Timur Indonesia
Label Parameter
Prob |t| Elastisitas
Estimate E
SR
E
LR
Intersep tenga kerja WTI 1716.228
0.2864 -
- Upah WTI
-0.69127 0.4852
-0.0183 -0.1102
Belanja pelayanan publik WTI 0.01038
0.4210 0.0082
0.0495 PDRB WTI
0.00461 0.2736
0.0530 0.3196
Net ekspor WTI 0.34897
0.6558 0.0163
0.0982 Lag tenaga kerja WTI
0.83431 .0001
- -
PDRB yang merupakan proxy dari output wilayah Timur Indonesia secara
statistik tidak berbeda nyata dengan nol, meskipun dari segi ekonomi masih memberikan pengaruh yang positif bagi peningkatan permintaan tenaga kerja. Respon
perubahan output terhadap perubahan permintaan tenaga kerja adalah inelastis untuk setiap periode waktu.
Ekspor bersih wilayah Timur Indonesia tidak berpengaruh nyata secara statistik, namun masih memberikan pengaruh positif bagi peningkatan permintaan
tenaga kerja. Respon perubahan permintaan tenaga kerja terhadap perubahan ekspor bersih adalah inelastis baik jangka pendek maupun jangka panjang, artinya
peningkatan ekspor bersih sebesar satu persen, ceteris paribus, akan meningkatkan permintaan tenaga kerja sebesar 0.016 persen dalam jangka pendek dan 0.098 persen
dalam jangka panjang. Jumlah permintaan tenaga kerja secara statistik berbeda nyata dengan nol
terhadap peubah bedakala, hal ini menunjukkan bahwa terdapat tenggang waktu yang
89
relatif lambat bagi perusahaan menyesuaikan jumlah permintaan tenaga kerja dalam merespon situasi perubahan ekonomi.
5.2.3. Blok Penawaran Tenaga Kerja