Keunggulan Komparatif Model Aliran Wilayah

perbedaan antara ekonomi regional dan internasional menjadi tidak jelas karena sumberdaya dan komoditibarang secara relatif bebas berpindah. Masyarakat Ekonomi Eropa merupakan contoh yang menonjol sebagai wilayah dimana hubungan ekonomi antara negara-negara terjadi karena keterkaitan antara wilayah sebagai suatu negara. Asumsi yang digunakan untuk membangun model regional flows yaitu pertama, sumberdaya tidak dapat berpindah dari suatu daerah ke daerah lain dan kedua mobilitas sumberdaya sempurna.

3.1.3.1. Keunggulan Komparatif

Teori keunggulan komparatif menunjukkan bahwa negara akan memperoleh keuntungan dari perdagangan. Prinsip dari keunggulan komparatif yaitu jika sumberdaya tidak berpindah diantara area, maka akan ada spesialisasi dalam komoditi yang diproduksi secara efisien. Efisiensi relatif ditentukan oleh biaya opportunity, jumlah unit barang atau jasa yang harus diproduksi. Jika suatu negara menghasilkan barang yang memiliki keunggulan komparatif dan melakukan perdagangan dengan negara lain, maka spesialisasi dan perdagangan akan menguntungkan kepada kedua negara. Salah satu implikasi terpenting dari teori keunggulan komparatif adalah perdagangan masih memberikan keuntungan sekalipun jika suatu negara dapat menghasilkan lebih murah dibandingkan dengan negara lainnya Blair, 1991. Tabel 4 menunjukkan bagaimana spesialisasi produk dalam keunggulan komparatif terhadap produk lainnya akan meningkatkan pendapatan. Contoh data tersebut diaplikasikan dimana sumberdaya tidak berpindah antara daerah. Semua biaya diukur dalam jumlah jam kerja, biaya transportasi nol, dan biaya oportunitas tidak berubah terhadap perubahan output. Tabel 4. Tenaga Kerja yang Diperlukan untuk Proses Produksi Biaya Absolut jumlah jam kerja diperlukan per unit Tiap unit dari Wilayah I Bagian wilayah lain Makanan Produk manufaktur 1 2 3 4 Biaya oportunitas Biaya untuk setiap unit makanan terhadap setiap unit produk manufaktur Biaya produk manufaktur terhadap makanan ½ 2 ¾ 43 Sumber: Blair, 1991. Tabel 4 menunjukkan jumlah tenaga kerja untuk menghasilkan makanan dan produk manafaktur di suatu wilayah dan bagian dunia lain. Asumsikan, dunia lain yang lebih luas merupakan wilayah homogen dimana rasio harga dunia tidak mempengaruhi output suatu wilayah kecil. Wilayah menghasilkan produk makanan dan manufaktur dengan biaya tenaga kerja rendah dibandingkan dengan dunia lain. Biaya oportunitas untuk setiap unit makanan di wilayah I adalah ½ dari produk manufaktur. Artinya, untuk menghasilkan setiap makanan domestik, wilayah I menghasilkan ½ produk manufaktur. Setiap unit biaya makanan ¾ unit produk manufaktur di bagian dunia lain. Karena itu, wilayah I mempunyai keunggulan komparatif dalam memproduksi makanan. Untuk menentukan keuntungan spesialisasi dan perdagangan, bandingkan konsumsi dan produksi pada wilayah I sebelum dan sesudah perdagangan. Jika perdagangan tidak ada, maka upah riil untuk setiap jam kerja pada wilayah I adalah 1 unit makanan atau ½ unit produk manufaktur. Sedangkan upah riil di bagian dunia lain yaitu 13 unit makanan atau ¼ unit produk manufaktur. Misalkan wilayah I memiliki 6 juta jam kerja yang dapat digunakan. Kurva kemungkinan produksi ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1. Kurva Kemungkinan Produksi dan Konsumsi Sumber: Blair, 1991 Tanpa ada perdagangan, titik yang sesuai untuk produksi konsumsi tergantung pada pilihan dari setiap individu di wilayah I. Misalnya, individu di wilayah I memilih untuk menghasilkan 4 juta unit makanan dan 1 juta unit produk manufaktur yang ditunjukkan pada titik a, dan tingkat produksi ditunjukkan oleh kemungkinan konsumsi. Jika dilakukan perdagangan diantara negara dimana biaya transportasi dan transaksi tidak berpengaruh. Harga relatif di wilayah I akan sama dengan harga relatif di bagian dunia lain. Pedagang akan membeli produk yang lebih murah dan menjual kembali jika harga produk meningkat. Barang manufaktur di wilayah I lebih mahal dibandingkan dengan makanan, maka pedagang akan membawa produk manafaktur ke wilayah I dan membawa makanan ke bagian dunia lain. Keuntungan dari perdagangan dapat meningkat terhadap penduduk yang tinggal di wilayah I dan patner dagangnya. Sebelum perdagangan, kurva kemungkinan produksi sama dengan kurva Consumption possibilities with trade 6 4 d 2 c a 1 1.5 2 3 4 Production Possibilities Food Millions of units 4.5 Manufacture Milllion of units kemungkinan konsumsi. Jika wilayah I melakukan perdagangan dengan bagian dunia lain, kurva kemungkinan konsumsi di wilayah I akan melebihi kemungkinan produksi dan kemungkinan konsumsi. Untuk membuktikan kondisi ini, misalkan wilayah menggunakan semua sumberdaya untuk menghasilkan 6 juta unit makanan dan menukarkan 2 juta unit makanan untuk barang-barang manufaktur. Jumlah produk manufaktur yang dapat dibeli dengan makanan tergantung pada hubungan perdagangan. Jika diasumsikan output yang dihasilkan oleh wilayah kecil tidak berpengaruh terhadap harga dunia, maka hubungan perdagangan ditentukan oleh rasio harga dunia. Dengan demikian, wilayah akan menerima 1.5 juta unit produk manufaktur yang dipertukarkan dengan 2 juta unit makanan, konsumsi pada titik c pada kurva kemungkinan konsumsi setelah perdagangan. Jika seluruh penduduk di wilayah berkeinginan untuk mengkonsumsi seluruh produk manufaktur, maka jumlah produk manufaktur yang dikonsumsi adalah 4.5 juta unit. Jika titik a merupakan kemungkinan produksi dan konsumsi sebelum perdagangan, maka perdagangan akan memindahkan kurva kemungkinan kunsumsi, dimana penduduk di wilayah I akan mengkonsumsi lebih banyak kedua barang, ditunjukkan oleh titik diantara c dan d. Penjelasan ini merupakan contoh antara suatu negara dengan bagian dunia lain, prinsip yang sama juga dapat digunakan antar wilayah dalam suatu Negara.

3.1.3.2. Teori Heckscher–Ohlin