Mobilitas Sumberdaya Model Aliran Wilayah

spesialisasi dan perdagangan tidak bekembang dan 3 keunggulan komparatif adalah teori yang statis.

3.1.3.3. Mobilitas Sumberdaya

Teori keunggulan komparatif berkembang dengan asumsi bahwa sumberdaya tidak berpindah. Ahli ekonomi regional membangun model dengan asumsi sumberdaya berpindah sempurna. Sudah pasti, masalah perpindahan tenaga kerja dan modal antara wilayah lebih kecil dengan perpindahan faktor produksi antara negara. Jika informasi sempurna dan tidak ada biaya relokasi, faktor produksi akan berpindah ke wilayah yang kompensasinya lebih tinggi. Gambar 2 dapat menunjukkan analisis tentang sumberdaya yang berpindah. Diasumsikan ada 2 wilayah, di wilayah J kompensasi lebih besar 2 per unit dibandingkan dengan wilayah I Kurva S. Perbedaan ini akan mendorong sumberdaya akan bergerak dari wilayah I ke wilayah J. Apabila kompensasi faktor produksi adalah 5, maka migrasi akan berhenti. Gambar 2. Model Perpindahan Sumberdaya Sumber: Blair, 1991. Wilayah I Wilayah J 5 5 6 4 S’ S’ S S D D Q Q Berikutnya, jika ada biaya realokasi akan mengakibatkan munculnya penyesuaian. Pergerakan sumberdaya akan bermanfaat jika present value penerimaan mendatang di daerah tujuan dikurangi present value dari penerimaan mendatang terhadap biaya realokasi di daerah asal. Insentif cukup untuk realokasi, biaya realokasi harus lebih kecil dari present value of future ditambah returns sehingga penerimaan input antara wilayah J dapat dibandingkan dengan I. Gambar 2 menunjukkan kurva penawaran bergeser sehingga menjadi sama dengan harga faktor produksi karena diasumsikan perpindahan sumberdaya tanpa biaya. Jika relokasi sumberdaya dikenakan biaya, maka present value dari perbedaan kompensasi terhadap umur faktor produksi akan sama dengan biaya realokasi pada keseimbangan. Proses penyesuaian bukan terjadi secara langsung, penerimaan faktor produksi yang tinggi di wilayah J akan mendorong sumberdaya berpindah dari I ke J. Perpindahan sumberdaya dari I ke J, kurva penawaran dari faktor produksi akan bergeser ke kanan sedangkan di wilayah I akan bergeser ke kiri. Penerimaan faktor produksi pada daerah dimana kompensasi rendah akan meningkat sedangkan penerimaan faktor produksi akan menurun pada wilayah yang kompensasi tinggi. Jika gap harga faktor produksi tidak konstan tetapi kecil selama proses penyesuaian, maka sangat sulit bagi migran potensial untuk menentukan nilai penerimaan mendatang dengan berpindah ke wilayah dengan harga yang tinggi. Untuk menghitung perpindahan faktor produksi yang memberi keuntungan pada wilayah yang memberikan penerimaan yang tinggi, pemilik faktor produksi tidak hanya mengetahui harga faktor produksi yang berlaku tetapi juga bagaimana perbedaan harga akan berubah pada waktu mendatang. Perpindahan dalam sumberdaya akan menguntungkan terhadap pemilik sumberdaya yang melimpah pada daerah yang memiliki harga faktor produksi yang rendah dan merugikan terhadap pemilik sumberdaya pada daerah yang harga faktor produksi tinggi. Sulit menentukan kapan memperoleh keuntungan yang lebih atau kerugian dari realokasi. Kondisi tersebut ditentukan oleh jumlah pekerja asal di masing-masing wilayah. Perpindahan sumberdaya akan meningkatkan jumlah output, jika sumberdaya yang dibeli adalah nilai produk marginal. Misalkan, sumberdaya di wilayah J memiliki marginal produk yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah I, akan bemasalah jika pembayaran sumberdaya sama dengan nilai marginal produk. Jika sumberdaya ditransfer dari I ke J, nilai output yang hilang di wilayah I akan lebih rendah dibandingkan dengan peningkatan output nasional oleh sumberdaya pekerja di J. Karena itu, produk nasional bruto akan meningkat sebagai hasil dari perpindahan sumberdaya. Model yang ditunjukkan Gambar 2 tidak menunjukkan respon permintaan. Pergerakan permintaan dapat membantu menghapus perbedaan harga. Sebagai contoh, misalkan tenaga dan modal adalah faktor produksi utama. Tenaga kerja dapat direalokasi dari upah yang rendah ke wilayah yang upah tinggi. Tetapi secara simultan, modal mengalir ke wilayah yang upah rendah sebagai ganti keuntungan dari input komplementer yang berbiaya rendah.

3.1.4. Perpindahan Penduduk dan Tenaga Kerja