Dampak Perubahan Kebijakan Investasi Swasta di Wilayah Sumatera

167 Tabel 54. Lanjutan Keterangan Satuan Nilai Dasar Nilai Δ Impor Jawa-Bali dari WTI Rp Miliar 6246.40 6334.306 1.4073 Impor WTI dari Sumatera Rp Miliar 177.306 178.163 0.4830 Impor WTI dari Jawa-Bali Rp Miliar 91.295 91.340 0.0489 Jumlah Pengangguran Sumatera Ribu orang 2409.34 2371.95 -1.5520 Jumlah Pengangguran Jawa-Bali Ribu orang 7510.18 7218.18 -3.8881 Jumlah Pengangguran WTI Ribu orang 1174.19 1049.91 -10.5842 Ekspor Bersih Sumatera Rp Miliar 3851.20 3873.09 0.5685 Ekspor Bersih Jawa-Bali Rp Miliar 71576.0 71621.6 0.0637 Ekspor Bersih WTI Rp Miliar 1597.659 1600.284 0.1643 Migrasi Bersih Sumatera Ribu orang -353.697 -353.357 0.0962 Migrasi Bersih Jawa-Bali Ribu orang 703.080 702.156 -0.1314 Migrasi Bersih WTI Ribu orang -282.511 -281.184 0.4697 Ketimpangan antarwilayah 9.0858 8.9254 -1.7654 Skenario simulasi yang dilakukan dengan menaikkan belanja pelayanan publik untuk seluruh wilayah, berdampak pada penurunan jumlah kemiskinan di wilayah Jawa-Bali dan wilayah Timur Indonesia sedangkan tingkat ketimpangan di wilayah Sumatera terlihat mengalami peningkatan. Stimulus kebijakan dengan meningkatkan belanja pelayanan publik dapat dijadikan sebagai instrument kebijakan untuk mengurangi tingkat ketimpangan antarwilayah. Skenario tersebut dilakukan dengan cara meningkatkan belanja pelayanan publik di WTI atau meningkatkan belanja pelayanan publik di seluruh wilayah.

6.2.9. Dampak Perubahan Kebijakan Investasi Swasta di Wilayah Sumatera

Simulasi kebijakan dengan meningkatkan investasi swasta di wilayah Sumatera berdampak positif bagi perbaikan ekonom di wilayah Sumatera itu sendiri dan wilayah lainnya. PDRB wilayah Sumatera meningkat sebesar 1.007 persen. Kenaikan PDRB tersebut menyebabkan permintaan tenaga kerja akan naik sehingga upah juga ikut mengalami kenaikan. 168 Dilihat di pasar tenaga kerja, penawaran tenaga kerja di wilayah Sumatera mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena upah yang meningkat, disamping kenaikan upah tersebut peningkatan penawaran tenaga kerja juga disebabkan karena migrasi masuk ke Sumatera lebih besar dibanding dengan migrasi yang keluar dari Sumatera, yang digambarkan oleh kenaikan migrasi bersih di wilayah Sumatera sebesar 0.159 persen. Namun demikian ekspor bersih Sumatera mengalami defisit, karena nilai impor Sumatera lebih besar dibandingkan nilai ekspornya sendiri, hal ini disebabkan karena meningkatnya jumlah populasi di wilayah Sumatera Tabel 55. Tabel 55. Dampak Peningkatan Investasi Swasta di Wilayah Sumatera sebesar 10 Persen terhadap Kinerja Perekonomian Wilayah Keterangan Satuan Nilai Dasar Nilai Δ PDRB Sumatera Rp Miliar 355150.3 358727.7 1.0073 PDRB Jawa-Bali Rp Miliar 1001703.0 1002017. 3 0.0314 PDRB WTI Rp Miliar 278977.3 279013.8 0.0131 Permintaan Tenaga Kerja Sumatera Ribu Orang 17775.48 17796.36 0.1175 Permintaan Tenaga Kerja Jawa-Bali Ribu Orang 57595.73 57607.47 0.0204 Permintaan Tenaga Kerja WTI Ribu Orang 17755.33 17757.03 0.0096 Penawaran Tenaga Kerja Sumatera Ribu Orang 20184.82 20185.54 0.0036 Penawaran Tenaga Kerja Jawa-Bali Ribu Orang 65105.91 65102.47 -0.0053 Penawaran Tenaga Kerja WTI Ribu Orang 18929.51 18929.55 0.0002 Upah Sumatera Rp Ribu 852.517 853.025 0.0596 Upah Jawa-Bali Rp Ribu 837.839 837.840 0.0002 Upah WTI Rp Ribu 1016.55 1016.56 0.0009 Jumlah Penduduk Miskin Sumatera Ribu Orang 8200.26 8166.29 -0.4143 Jumlah Penduduk Miskin Jawa-Bali Ribu Orang 20718.9 20717.8 -0.0054 Jumlah Penduduk Miskin WTI Ribu Orang 8483.91 8483.67 -0.0029 Mig masuk Sumatera dari Jawa-Bali Ribu Orang 287.536 287.850 0.1092 Mig masuk Sumatera dari WTI Ribu Orang 39.626 39.630 0.0102 Mig masuk Jawa-Bali dari Sumatera Ribu Orang 701.401 701.122 -0.0397 Mig masuk Jawa-Bali dari WTI Ribu Orang 467.480 467.473 -0.0014 Mig masuk WTI dari Sumatera Ribu Orang 15.930 15.921 -0.0527 Mig masuk WTI dari Jawa-Bali Ribu Orang 166.798 166.800 0.0014 Mig keluar Sumatera ke Jawa-Bali Ribu Orang 664.967 664.729 -0.0358 Mig keluar Sumatera ke WTI Ribu Orang 15.892 15.884 -0.0539 Mig keluar Jawa-Bali ke Sumatera Ribu Orang 320.174 320.446 0.0851 Mig keluar Jawa-Bali ke WTI Ribu Orang 145.627 145.624 -0.0020 Mig keluar WTI ke Sumatera Ribu Orang 40.854 40.861 0.0184 Mig keluar WTI ke Jawa-Bali Ribu Orang 424.385 424.371 -0.0033 Ekspor Sumatera ke Jawa-Bali Rp Miliar 2840.98 2841.77 0.0280 169 Tabel 55. Lanjutan Keterangan Satuan Nilai Dasar Nilai Δ Ekspor Sumatera ke WTI Rp Miliar 2275.90 2275.92 0.0011 Ekspor Jawa-Bali ke Sumatera Rp Miliar 27304.3 27452.9 0.5440 Ekspor Jawa-Bali ke WTI Rp Miliar 55140.3 55142.9 0.0047 Ekspor WTI ke Sumatera Rp Miliar 826.273 827.532 0.1524 Ekspor WTI ke Jawa-Bali Rp Miliar 1039.99 1040.12 0.0124 Impor Sumatera dari Jawa-Bali Rp Miliar 577.331 579.269 0.3357 Impor Sumatera dari WTI Rp Miliar 688.345 689.974 0.2366 Impor Jawa-Bali dari Sumatera Rp Miliar 4622.23 4624.89 0.0577 Impor Jawa-Bali dari WTI Rp Miliar 6246.40 6249.84 0.0550 Impor WTI dari Sumatera Rp Miliar 177.306 177.318 0.0066 Impor WTI dari Jawa-Bali Rp Miliar 91.295 91.296 0.0006 Jumlah Pengangguran Sumatera Ribu orang 2409.34 2389.18 -0.8367 Jumlah Pengangguran Jawa-Bali Ribu orang 7510.18 7495.00 -0.2021 Jumlah Pengangguran WTI Ribu orang 1174.19 1172.52 -0.1418 Ekspor Bersih Sumatera Rp Miliar 3851.20 3848.45 -0.0713 Ekspor Bersih Jawa-Bali Rp Miliar 71576.0 71721.1 0.2026 Ekspor Bersih WTI Rp Miliar 1597.659 1599.034 0.0861 Migrasi Bersih Sumatera Ribu orang -353.697 -353.132 0.1597 Migrasi Bersih Jawa-Bali Ribu orang 703.080 702.525 -0.0789 Migrasi Bersih WTI Ribu orang -282.511 -282.510 0.0002 Ketimpangan antarwilayah 9.0858 9.3197 2.5740 Dapat diketahui dampak peningkatan investasi swasta di wilayah Sumatera selain menurunkan jumlah penduduk miskin, jumlah pengangguran juga mengalami penurunan yaitu sebesar 0.836 persen. Hal ini menunjukkan bahwa wilayah Sumatera lebih mampu menyediakan dan menyerap tenaga kerja, hal ini make sense karena meskipun migrasi bersih di wilayah Sumatera mengalami peningkatan, jumlah jumlah pengangguran di wilayah Sumatera masih dapat ditekan dengan penurunan sebesar 0.836 persen. Alokasi investasi di wilayah Sumatera juga berperan penting dalam menurunkan indeks ketimpangan wilayah Sumatera, tetapi menjadi sebuah dilema, kerena indeks ketimpangan di wilayah Jawa-Bali dan wilayah Timur Indonesia mengalami peningkatan. Dari simulasi ini sangat beralasan jika kita menyebutkan 170 bahwa investasi swasta di wilayah Sumatera efektif untuk meningkatkan kinerja ekonomi wilayah Sumatera. Dilihat secara makro, dampak simulasi kebijakan dengan meningkatkan investasi swasta di wilayah Sumatera terhadap wilayah Jawa-Bali dan WTI berdampak positif bagi perekonomian ke dua wilayah. Hal ini ditunjukkan dari jumlah penduduk miskin dan jumlah pengangguran di kedua wilayah mengalami penurunan. Dengan kata lain bahwa keterkaitan wilayah Sumatera dengan wilayah Jawa-Bali dan WTI memiliki keterkaitan yang relatif cukup kuat, digambarkan dari tingginya ekspor Jawa-Bali ke Sumatera dan secara keseluruhan ekspor bersih Jawa- Bali dan WTI memiliki neraca perdagangan yang positif. Untuk mendukung peningkatan investasi swasta tersebut, pemerintah daerah diharapkan dapat memotivasi para investor dengan kemudahan dalam sistem perijanan dan peraturan dan beli perlu memberikan insentif. Tinggi akumulasi kapital di wilayah Sumatera akan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi wilayah, apalagi jika di support denga stimulus investasi swasta lebih besar dari rata-rata sebelumnya, namun demikian sekali lagi ditunjukkan bahwa ketimpangan antarwilayah semakin lebar.

6.2.10. Dampak Perubahan Kebijakan Investasi Swasta di Wilayah Jawa-Bali