109
Estimate E
SR
E
LR
Intersep migrasi masuk WTI dari Sumatera 5.516371
0.3870 Selisih upah WTI dengan upah Sumatera
0.007592 0.5502
0.0044 0.0157
Kepadatan penduduk WTI -93.4462
0.6549 -0.2296
-0.8214 Lag migrasi masuk WTI dari Sumatera
0.720481 .0001
Kepadatan penduduk di wilayah Timur Indonesia berpengaruh negatif
terhadap migrasi masuk ke wilayah Timur Indonesia dari wilayah Sumatera meskipun secara statistik tidak berbeda nyata dengan nol, dan secara ekonomi terlihat bahwa
responnya juga inelastis baik dalam jangka pendek dan jangka panjang, artinya bahwa peningkatan kepadatan penduduk di wilayah Timur Indonesia sebesar satu
persen, ceteris paribus, hanya mampu menurunkan migrasi masuk ke Timur Indonesia dari wilayah Sumatera sebesar 0.229 dalam jangka pendek dan sebesar
0.821 persen dalam jangka panjang. Migrasi masuk ke wilayah Timur Indonesia dari wilayah Sumatera dipengaruhi secara nyata oleh peubah bedakalanya.
5.2.6.6. Respon Migrasi Masuk Wilayah Timur Indonesia dari Wilayah Jawa-
Bali
Berdasarkan hasil pendugaan diketahui bahwa jumlah penduduk yang bermigrasi ke wilayah Timur Indonesia dari wilayah Jawa-Bali dipengaruhi secara
positif oleh selisih upah wilayah Timur Indonesia dengan upah Jawa-Bali, meskipun secara statistik tidak berbeda nyata dengan nol dan secara ekonomi juga terlihat
bahwa responnya inelastis baik dalam jangka pendek dan jangka panjang, artinya bahwa kenaikan selisih upah wilayah Timur Indonesia dengan upah Jawa-Bali
sebesar satu persen, ceteris paribus, hanya mampu meningkatkan jumlah penduduk
110
yang bermigrasi masuk ke wilayah Timur Indonesia dari wilayah Jawa-Bali sebesar 0.094 persen dalam jangka pendek dan sebesar 0.320 persen dalam jangka panjang.
Tabel 27. Hasil Pendugaan Parameter dan Elastisitas Migrasi Masuk Wilayah Timur Indonesia dari Wilayah Jawa-Bali
Label Parameter
Prob |t| Elastisitas
Estimate E
SR
E
LR
Intersep migrasi masuk WTI dari Jawa-Bali 62.11428
0.1602 -
- Selisih upah WTI dengan upahJawa-Bali
0.153303 0.1622
0.0949 0.3203
Kepadatan penduduk WTI -1414.96
0.3041 -0.3168
-1.0694 Lag migrasi masuk WTI dari Jawa-Bali
0.703768 .0001
- -
Kepadatan penduduk di wilayah Timur Indonesia berpengaruh negatif terhadap migrasi masuk wilayah Timur Indonesia dari wilayah Jawa-Bali meskipun
secara statistik tidak berbeda nyata dengan nol, namun secara ekonomi terlihat bahwa responnya inelastis dalam jangka pendek namun elastis dalam jangka panjang, artinya
bahwa peningkatan kepadatan penduduk di wilayah Timur Indonesia sebesar satu persen, ceteris paribus, mampu menurunkan migrasi masuk ke Timur Indonesia dari
wilayah Jawa-Bali sebesar 0.316 dalam jangka pendek dan sebesar 1.069 persen dalam jangka panjang. Migrasi masuk ke wilayah Timur Indonesia dari wilayah
Jawa-Bali dipengaruhi secara nyata oleh peubah bedakalanya.
5.2.6.7. Respon Migrasi Keluar Wilayah Sumatera ke Wilayah Jawa Bali
Berdasarkan hasil pendugaan diketahui bahwa migrasi keluar wilayah Sumatera ke wilayah Jawa- Bali dipengaruhi secara negatif oleh rasio upah Sumatera
dengan upah Jawa-Bali. Artinya bahwa semakin tinggi rasio upah wilayah Sumatera dengan upah Jawa-Bali maka semakin kecil jumlah migrasi keluar wilayah Sumatera
ke wilayah Jawa-Bali, walaupun secara statistik tidak berbeda nyata dengan nol, dan
111
responnya juga inelastis baik dalam jangka pendek dan dalam jangka panjang. Artinya bahwa kenaikan selisih upah wilayah Timur Indonesia dengan upah Jawa-
Bali sebesar satu persen, ceteris paribus, mampu menurunkan migrasi keluar wilayah Sumatera ke wilayah Jawa-Bali sebesar 0.059 persen dalam jangka pendek dan
sebesar 0.423 persen dalam jangka panjang. Tabel 28. Hasil Pendugaan Parameter dan Elastisitas Migrasi Keluar Wilayah
Sumatera ke Wilayah Jawa-Bali
Label Paramete
r Prob |t|
Elastisitas Estimate
E
SR
E
LR
Intersep migrasi keluar Sumatera ke Jawa-Bali 80.6609
0.4137 -
- Rasio upah Sumatera dengan upah Jawa-Bali
-8.27008 0.8743
-0.0598 -0.4238 Jumlah pengangguran Sumatera
0.004113 0.9155
0.0203 0.1442
Lag migrasi keluar Sumatera ke Jawa-Bali 0.858914
.0001 -
-
Tingginya tingkat pengangguran di wilayah Sumatera akan mendorong
meningkatnya jumlah migrasi keluar wilayah Sumatera ke wilayah Jawa-Bali. Secara statistik dapat dikatakan bahwa tingkat pengangguran di Sumatera tidak berpengaruh
nyata terhadap jumlah migrasi keluar wilayah Sumatera ke wilayah Jawa-Bali dan secara ekonomi juga responnya inelastis baik dalam jangka pendek dan jangka
panjang. Artinya bahwa jika tingkat pengangguran meningkat sebesar satu persen, ceteris paribus, maka arus migrasi keluar wilayah Sumatera ke wilayah Jawa-Bali
akan meningkat sebesar 0.020 persen dalam jangka pendek dan meningkat sebesar 0.144 persen dalam jangka panjang. Hal ini dapat berdampak buruk bagi wilayah
Jawa-Bali, jika penduduk yang datang dari Sumatera tidak dapat diserap di pasar tenaga kerja.
112
Migrasi keluar wilayah Sumatera ke wilayah Jawa-Bali dipengaruhi secara nyata oleh peubah bedakala, yang mengindikasikan bahwa migrasi keluar wilayah
Sumatera ke wilayah Jawa-Bali relatif lama untuk menyesuaikan kembali kepada titik keseimbangannya dalam merespon situasi perubahan ekonomi.
5.2.6.8. Migrasi Keluar Wilayah Sumatera ke Wilayah Timur Indonesia