Respon Upah Wilayah Jawa-Bali

95 kenaikan upah di wilayah Sumatera, meskipun secara statistik tidak berbeda nyata dengan nol, dan secara ekonomi juga respon perubahan output wilayah Sumatera terhadap perubahan upah rata-rata yang diterima pekerja adalah inelastis, baik jangka pendek 0.026 maupun dalam jangka panjang 0.182, artinya bahwa kenaikan output sebesar satu persen, hanya berdampak pada peningkatan upah rata-rata pekerja kurang dari satu persen untuk setiap waktu. Upah rata-rata pekerja wilayah Sumatera dipengaruhi secara nyata oleh peubah bedakala, yang mengindikasikan bahwa upah rata-rata yang diterima oleh pekerja memiliki tenggang waktu yang relatif lama dalam menyesuaikan kembali kepada titik keseimbangannya dalam merespon situasi perubahan ekonomi.

5.2.4.2. Respon Upah Wilayah Jawa-Bali

Berdasarkan hasil pendugaan yang telah dilakukan terhadap persamaan upah rata-rata wilayah Jawa-Bali dapat diketahui bahwa Upah Minimum Regional UMR wilayah Jawa-Bali berpengaruh positif terhadap upah rata-rata yang diterima oleh pekerja. Hal ini mengindikasikan bahwa UMR berintegrasi dengan upah rata-rata. Tabel 17. Hasil Pendugaan Parameter dan Elastisitas Upah Wilayah Jawa-Bali Label Parameter Prob |t| Elastisitas Estimate E SR E LR Intersep upah Jawa-Bali 18.95507 0.0237 UMR Jawa-Bali 1.032627 .0001 0.5244 0.9652 Pertumbuhan PDRB Jawa-Bali 11.65339 0.8086 0.0040 0.0073 Lag upah Jawa-Bali 0.456689 0.0030 Secara statistik diketahui bahwa UMR di wialayah Jawa-Bali berpengaruh nyata terhadap kenaikan upah pekerja pada taraf kepercayaan 99 persen, namun respon perubahan upah Jawa-Bali terhadap perubahan UMR adalah inelastis baik 96 dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Artinya bahwa kenaikan upah sebesar satu persen dalam jangka pendek hanya meningkatkan upah pekerja sebesar 0.52 persen, sedangkan dalam jangka panjang akan meningkat sebesar 0.96 persen. Pertumbuhan PDRB wilayah Jawa-Bali yang merupakan gambaran dari output wilayah berpengaruh positif terhadap kenaikan upah di wilayah Jawa-Bali, meskipun secara statistik tidak berbeda nyata dengan nol, begitu juga secara ekonomi bahwa respon perubahan output wilayah Jawa-Bali terhadap perubahan upah rata-rata yang diterima para pekerja adalah inelastis, baik dalam jangka pendek 0.004 maupun jangka panjang 0.008, artinya bahwa kenaikan output yang diwakili oleh PDRB wilayah sebesar satu persen, hanya berdampak pada peningkatan upah rata- rata pekerja kurang dari satu persen. Secara umum upah rata-rata pekerja wilayah Jawa-Bali dipengaruhi secara nyata oleh peubah bedakala, yang mengindikasikan bahwa upah rata-rata yang diterima oleh pekerja memiliki tenggang waktu yang relatif lama dalam menyesuaikan kembali kepada titik keseimbangannya dalam merespon situasi perubahan ekonomi.

5.2.4.3. Respon Upah Wilayah Timur Indonesia