105
bermigrasi masuk ke Sumatera dari wilayah Timur Indonesia sebesar 0.380 persen dalam jangka pendek. Hal ini mengindikasikan bahwa penduduk wilayah Timur
Indonesia signal upah di wilayah Sumatera masih merupakan faktor yang penting
untuk masuk ke wilayah Sumatera.
Tabel 23. Hasil Pendugaan Parameter dan Elastisitas Migrasi Masuk Wilayah Sumatera dari Wilayah Timur Indonesia
Label Parameter
Prob |t| Elastisitas
Estimate E
SR
E
LR
Intersep migrasi masuk Sumatera dari WTI 198.547
0.0040 Rasio upah Sumatera dengan upah WTI
8.560307 0.4123
0.3803 Kepadatan Penduduk wilayah Sumatera
-3592.630 0.0013
-10.9090 Trend 6.850516
0.0003
Kepadatan penduduk di wilayah Sumatera berpengaruh positif terhadap peningkatan migrasi masuk ke wilayah Sumatera dan secara statistik berbeda nyata
dengan nol pada taraf kepercayaan 99 . Secara ekonomi juga terlihat bahwa responnya elastis dalam jangka pendek, artinya bahwa peningkatan kepadatan
penduduk di wilayah Sumatera sebesar satu persen, ceteris paribus, mampu menurunkan jumlah penduduk yang bermigrasi masuk ke Sumatera dari wilayah
Timur Indonesia sebesar 10.909 persen dalam jangka pendek. Secara umum dari hasil pendugaan dapat diketahui bahwa migrasi masuk ke
wilayah Sumatera dari wilayah Timur Indonesia memiliki kecenderungan yang menaik, dengan rata-rata kenaikan sebesar 6 orang untuk setiap tahunnya
5.2.6.3. Respon Migrasi Masuk Wilayah Jawa-Bali dari Wilayah Sumatera
Berdasarkan hasil pendugaan dapat diketahui bahwa jumlah penduduk yang bermigrasi ke wilayah Jawa-Bali dari wilayah Sumatera dipengaruhi secara positif
106
oleh rasio upah wilayah Jawa-Bali dengan upah wilayah Sumatera, meskipun secara statistik tidak berbeda nyata dengan nol dan secara ekonomi juga terlihat bahwa
responnya inelastis dalam jangka pendek namun elastis dalam jangka panjang, artinya bahwa kenaikan rasio upah wilayah Jawa-Bali dengan upah wilayah Sumatera
sebesar satu persen, ceteris paribus, mampu meningkatkan jumlah penduduk yang bermigrasi masuk ke Jawa-Bali dari wilayah Sumatera sebesar 0.232 persen dalam
jangka pendek dan sebesar 1.937 persen dalam jangka panjang. Artinya bahwa penduduk wilayah Sumatera signal upah di wilayah Jawa-Bali merupakan faktor yang
penting untuk masuk ke wilayah Jawa-Bali. Tabel 24. Hasil Pendugaan Parameter dan Elastisitas Migrasi Masuk Wilayah
Jawa-Bali dari Wilayah Sumatera
Label Paramete
r Prob |t|
Elastisitas Estimate
E
SR
E
LR
Intersep migrasi masuk Jawa-Bali dari Sumatera 127.10
0.4023 -
- Rasio upah Jawa-Bali dengan upah Sumatera
157.37 0.4796
0.232 1.937
Kepadatan penduduk wilayah Jawa-Bali -214.64
0.5589 -
0.365 -3.048 Lag migrasi masuk Jawa-Bali dari Sumatera
0.8801 .0001
- -
Kepadatan penduduk di wilayah Jawa-Bali berpengaruh negatif terhadap migrasi masuk ke wilayah Jawa-Bali dari wilayah Sumatera dan secara statistik tidak
berbeda nyata dengan nol, begitu juga secara ekonomi terlihat bahwa responnya inelastis dalam jangka pendek namun elastis dalam jangka panjang, artinya bahwa
peningkatan kepadatan penduduk di wilayah Jawa-Bali sebesar satu persen, ceteris paribus, mampu menurunkan migrasi masuk ke Jawa-Bali dari wilayah Sumatera
sebesar 0.365 persen dalam jangka pendek dan sebesar 3.048 persen dalam jangka
107
panjang. Migrasi masuk wilayah Jawa-Bali dari wilayah Sumatera dipengaruhi secara nyata oleh peubah bedakala.
5.2.6.4. Respon Migrasi Masuk Wilayah Jawa-Bali dari Wilayah Timur