83
Dari hasil estimasi blok PDRB untuk setiap wilayah respon perubahan PDRB masing-masing wilayah terhadap perubahan permintaan tenaga kerja adalah elastis
sedangkan variabel investasi pemerintah maupun investasi swasta responnya inelastis. Hal ini menunjukkan perlu dukungan infrastruktur darat dan laut terutama
didaerah wilayah Timur Indonesia dan wilayah Sumatera, sedangkan wilayah Jawa- Bali terutama ditujukan kepada peningkatan infrastruktur dan fasilitas pasar tenaga
kerja.
5.2.2. Blok Permintaan Tenaga Kerja
Blok permintaan tenaga kerja dalam penelitian ini terdiri dari 3 persamaan struktural, yaitu persamaan struktural permintaan tenaga kerja wilayah Sumatera,
permintaan tenaga kerja wilayah Jawa-Bali dan permintaan tenaga kerja wilayah Indonesia Timur. Berikut adalah hasil estimasi persamaan permintaan tenaga kerja.
5.2.2.1. Respon Permintaan Tenaga Kerja Wilayah Sumatera
Berdasarkan hasil estimasi yang telah dilakukan terhadap persamaan permintaan tenaga kerja dalam perekonomian wilayah diperoleh dugaan mengenai
persamaan permintaan tenaga kerja dimasing-masing wilayah. Hasil estimasi ditampilkan pada Tabel 10, dimana terlihat bahwa permintaan tenaga kerja wilayah
Sumatera secara statisitik tidak berbeda nyata dengan nol. Dari hasil tersebut dapat diketahui juga bahwa permintaan tenaga kerja di wilayah Sumatera berhubungan
negatif terhadap upah rata-rata yang diterima pekerja di wilayah Sumatera, dalam arti bahwa ketika upah tenaga kerja meningkat, maka permintaan akan tenaga kerja akan
84
menurun lebih kecil dari kenaikan upah itu sendiri. Secara ekonomi hal ini adalah make sense, kenaikan harga upah tenaga kerja merupakan biaya produksi bagi
sebuah perusahaan. Respon perubahan upah tenaga kerja terhadap perubahan permintaan tenaga kerja adalah inelastis, yang menunjukkan bahwa ketika upah
meningkat sebesar satu persen, ceteris paribus, hanya berdampak pada penurunan permintaan tenaga kerja sebesar 0.001 persen dalam jangka pendek dan 0.261 persen
dalam jangka panjang. Tabel 10. Hasil Pendugaan Parameter dan Elastisitas Permintaan Tenaga Kerja
Wilayah Sumatera
Label Parameter Prob
|t| Elastisitas
Estimate E
SR
E
LR
Intersep tenaga kerja Sumatera 536.7946
0.7178 Upah Sumatera
-0.678170 0.4970
-0.0164 -0.2691
Belanja pelayanan publik Sumatera 0.002834
0.8524 0.0018
0.0290 PDRB Sumatera
0.001729 0.3958
0.0256 0.4206
Net ekspor Sumatera 0.139461
0.6564 0.0251
0.4120 Lag tenaga kerja Sumatera
0.939113 .0001
Belanja pelayanan publik berpengaruh positif terhadap permintaan tenaga kerja dan responnya inelastis baik jangka pendek maupun jangka panjang artinya
peningkatan belanja pelayanan publik sebesar satu persen, ceteris paribus, akan meningkatkan permintaan tenaga kerja sebesar 0.001 persen dalam jangka pendek
dan 0.030 persen dalam jangka panjang. PDRB yang merupakan proxy dari output wilayah Sumatera secara statistik
tidak berbeda nyata dengan nol, meskipun dari segi ekonomi memberikan pengaruh yang positif bagi peningkatan permintaan tenaga kerja. Respon perubahan output
85
terhadap perubahan permintaan tenaga kerja adalah inelastis untuk setiap periode waktu.
Ekspor bersih wilayah Sumatera berpengaruh positif terhadap peningkatan permintaan tenaga kerja, meskipun secara statistik tidak signifikan pada taraf
kepercayaan 95 persen. Dalam model Ricardian, menyimpulkan bahwa negara-negara akan mengekspor barang-barang yang tenaga kerjanya memproduksi dengan relatif
lebih efisien, dan mengimpor barang-barang yang tenaga kerjanya memproduksi dengan relatif kurang efisien. Dengan kata lain, pola produksi suatu negara
ditentukan oleh keunggulan komparatif Krugman Obstfeld, 1997, hal ini menunjukkan bahwa kenaikan ekspor juga akan mendorong pada permintaan tenaga
kerja. Jumlah permintaan tenaga kerja berbeda nyata dengan nol terhadap peubah
bedakala, hal ini menunjukkan bahwa terdapat tenggang waktu yang relatif lambat bagi perusahaan menyesuaikan jumlah permintaan tenaga kerja dalam merespon
situasi perubahan ekonomi.
5.2.2.2. Respon Permintaan Tenaga Kerja Wilayah Jawa-Bali