130
artinya bahwa jumlah ekspor wilayah Timur Indonesia ke wilayah Jawa-Bali relatif lambat menyesuaikan kembali pada titik keseimbangannya dalam merespon situasi
perubahan ekonomi.
5.2.7.7. Impor Wilayah Sumatera dari Wilayah Jawa Bali
Harga impor wilayah Sumatera berpengaruh negatif terhadap jumlah impor wilayah Sumatera dari Jawa-Bali, meskipun secara statistik tidak berbeda nyata
dengan nol. Respon perubahan jumlah impor wilayah Sumatera dari Jawa-Bali terhadap perubahan harga impor Sumatera adalah inelastis baik dalam jangka pendek
dan dalam jangka panjang. Artinya, ketika harga impor Sumatera meningkat, ceteris paribus, jumlah impor Sumatera dari wilayah Jawa-Bali akan menurun sebesar 0.058
persen dalam jangka pendek dan 0.107 persen dalam jangka panjang. Tabel 40. Hasil Pendugaan Parameter dan Elastisitas Jumlah Impor Wilayah
Sumatera dari Wilayah Jawa-Bali
Label Parameter
Prob |t| Elastisitas
Estimate E
SR
E
LR
Intersep Sumatera dari Jawa-Bali 114.6061
0.0674 -
- Harga Impor Sumatera
-0.04560 0.4615
-0.0580 -0.1073
PDRB Sumatera 0.000332
0.3489 0.1892
0.3499 Trend 3.247255
0.4999 0.1386
0.2563 Lag Impor Sumatera dari Jawa-Bali
0.459412 0.0110
- -
Pendapatan wilayah Sumatera yang ditunjukkan oleh PDRB Sumatera berpengaruh positif terhadap peningkatan jumlah impor Sumatera dari wilayah Jawa-
Bali meskipun secara statistik tidak signifikan. Respon perubahan jumlah impor wilayah Sumatera dari Jawa-Bali terhadap perubahan PDRB wilayah Sumatera
adalah inelastis baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Artinya bahwa kenaikan pendapatan wilayah Sumatera sebesar satu persen hanya
131
meningkatkan jumlah impor Sumatera dari wilayah Jawa-Bali sebesar 0.189 persen dalam jangka pendek dan 0.349 persen dalam jangka panjang.
Jumlah impor wilayah Sumatera dari wilayah Jawa-Bali memiliki kecenderungan yang menaik, dengan kenaikan rata-rata sebesar 3.34 ribu ton
pertahun. Peubah bedakala jumlah impor wilayah Sumatera dari wilayah Jawa-Bali secara statistik berbeda nyata dengan nol pada taraf kepercayaan 99 persen, artinya
bahwa jumlah impor wilayah Sumatera dari wilayah Jawa-Bali relatif lambat menyesuaikan kembali kepada titik keseimbangannya dalam merespon situasi
perubahan ekonomi yang terjadi.
5.2.7.8. Impor Wilayah Sumatera dari Wilayah Timur Indonesia