157
Kebijakan peningkatan UMR berdampak pada menurunnya PDRB, namun demikian secara keseluruhan kebijakan tersebut masih dapat menurunkan jumlah
penduduk miskin meskipun penurunannya relatif kecil. Simulasi kombinasi kebijakan dengan menaikkan UMR di seluruh wilayah sebesar 10 persen, berdampak pada
meningkatnya tingkat ketimpangan antarwilayah, artinya bahwa jika stimulus UMR yang dijadikan sebagai instrumen untuk menurunkan ketimpangan, haruslah hanya
dilakukan di wilayah Sumatera atau Jawa-Bali, atau jika ingin dilakukan diseluruh daerah kebijakan peningkatan UMR tersebut harus lebih besar di wilayah Sumatera
dan Jawa-Bali dibandingkan dengan WTI.
6.2.5. Dampak Perubahan Kebijakan Belanja Pelayanan Publik di Wilayah
Sumatera
Simulasi kebijakan dengan meningkatkan belanja pelayanan publik sebesar 10 persen di wilayah Sumatera, berdampak langsung pada menurunnya tingkat
kemiskinan di setiap wilayah dan meningkatnya permintaan akan tenaga kerja di wilayah Sumatera dan lainnya. Meningkatnya permintaan akan tenaga kerja akan
mendorong pada peningkatan upah, kecuali wilayah Jawa-Bali tidak mengalami perubahan. Meningkatnya upah di masing-masing wilayah akan direspon oleh tenaga
kerja dengan menawarkan jasanya lebih besar, dimana kenaikan penawaran tenaga kerja di wilayah Sumatera adalah 0.0006 persen dan di Wilayah Timur Indonesia
tidak mengalami perubahan, sedangkan di wilayah Jawa-Bali mengalami penurunan sebesar 0.0003 persen. Penurunan jumlah penawaran di Jawa-Bali disebabkan karena
migrasi bersih Jawa-Bali mengalami penurunan Tabel 51.
158
Tabel 51. Dampak Peningkatan Belanja Pelayanan Publik di Wilayah Sumatera, sebesar 10 Persen terhadap Kinerja Perekonomian Wilayah
Keterangan Satuan
Nilai Dasar Nilai
Δ PDRB Sumatera
Rp Miliar 355150.3
355573.16 0.1191 PDRB Jawa-Bali
Rp Miliar 1001703.0
1001726.3 0.0023 PDRB WTI
Rp Miliar 278977.3
278979.73 0.0009 Permintaan Tenaga Kerja Sumatera
Ribu Orang 17775.48
17803.541 0.1579 Permintaan Tenaga Kerja Jawa-Bali
Ribu Orang 57595.73
57596.603 0.0015 Permintaan Tenaga Kerja WTI
Ribu Orang 17755.33
17755.439 0.0006 Penawaran Tenaga Kerja Sumatera
Ribu Orang 20184.82
20184.931 0.0006 Penawaran Tenaga Kerja Jawa-Bali
Ribu Orang 65105.91
65105.73 -0.0003 Penawaran Tenaga Kerja WTI
Ribu Orang 18929.51
18929.515 0.0000 Upah Sumatera
Rp Ribu 852.517
852.55963 0.0050 Upah Jawa-Bali
Rp Ribu 837.839
837.83868 0.0000 Upah WTI
Rp Ribu 1016.55
1016.5491 0.0001 Jumlah Penduduk Miskin Sumatera
Ribu Orang 8200.26
8119.6447 -0.9831 Jumlah Penduduk Miskin Jawa-Bali
Ribu Orang 20718.9
20718.832 -0.0003 Jumlah Penduduk Miskin WTI
Ribu Orang 8483.91
8483.8985 -0.0002 Mig masuk Sumatera dari Jawa-Bali
Ribu Orang 287.536
287.55701 0.0072 Mig masuk Sumatera dari WTI
Ribu Orang 39.626
39.626272 0.0008 Mig masuk Jawa-Bali dari Sumatera
Ribu Orang 701.401
701.38497 -0.0023 Mig masuk Jawa-Bali dari WTI
Ribu Orang 467.480
467.47952 -0.0001 Mig masuk WTI dari Sumatera
Ribu Orang 15.930
15.929164 -0.0037 Mig masuk WTI dari Jawa-Bali
Ribu Orang 166.798
166.79808 0.0001 Mig keluar Sumatera ke Jawa-Bali
Ribu Orang 664.967
664.70248 -0.0398 Mig keluar Sumatera ke WTI
Ribu Orang 15.892
15.891747 -0.0037 Mig keluar Jawa-Bali ke Sumatera
Ribu Orang 320.174
320.18977 0.0050 Mig keluar Jawa-Bali ke WTI
Ribu Orang 145.627
145.62646 -0.0001 Mig keluar WTI ke Sumatera
Ribu Orang 40.854
40.85429 0.0011 Mig keluar WTI ke Jawa-Bali
Ribu Orang 424.385
424.38415 -0.0002 Ekspor Sumatera ke Jawa-Bali
Rp Miliar 2840.98
2841.0226 0.0017 Ekspor Sumatera ke WTI
Rp Miliar 2275.90
2275.899 0.0001 Ekspor Jawa-Bali ke Sumatera
Rp Miliar 27304.3
27319.144 0.0542 Ekspor Jawa-Bali ke WTI
Rp Miliar 55140.3
55140.432 0.0003 Ekspor WTI ke Sumatera
Rp Miliar 826.273
826.392 0.0144 Ekspor WTI ke Jawa-Bali
Rp Miliar 1039.99
1039.9948 0.0007 Impor Sumatera dari Jawa-Bali
Rp Miliar 577.331
577.53598 0.0356 Impor Sumatera dari WTI
Rp Miliar 688.345
688.51599 0.0248 Impor Jawa-Bali dari Sumatera
Rp Miliar 4622.23
4622.3892 0.0035 Impor Jawa-Bali dari WTI
Rp Miliar 6246.40
6246.614 0.0034 Impor WTI dari Sumatera
Rp Miliar 177.306
177.30706 0.0004 Impor WTI dari Jawa-Bali
Rp Miliar 91.295
91.295386 0.0000 Jumlah Pengangguran Sumatera
Ribu Orang 2409.34
2381.3901 -1.1601 Jumlah Pengangguran Jawa-Bali
Ribu Orang 7510.18
7509.1277 -0.0140 Jumlah Pengangguran WTI
Ribu Orang 1174.19
1174.0764 -0.0093 Ekspor Bersih Sumatera
Rp Miliar 3851.20
3850.8696 -0.0085 Ekspor Bersih Jawa-Bali
Rp Miliar 71576.0
71590.573 0.0203
159
Tabel 51. Lanjutan
Keterangan Satuan
Nilai Dasar Nilai
Δ Ekspor Bersih WTI
Rp Miliar 1597.659
1597.7844 0.0078 Migrasi Bersih Sumatera
Rp Miliar -353.697
-353.41095 0.0809 Migrasi Bersih Jawa-Bali
Rp Miliar 703.080
703.04825 -0.0046 Migrasi Bersih WTI
Rp Miliar -282.511
-282.51119 -0.0001 Ketimpangan antarwilayah
9.0858 9.0986 0.1407
Dilihat secara makro dampak kenaikan belanja pelayanan publik di wilayah Sumatera akan berdampak pada kenaikan PDRB, yang akan searah dengan kenaikan
ekspor bersih di wilayah Sumatera dan wilayah lainnya di Indonesia. Kenaikan ekspor berdampak pada meningkatnya permintaan akan tenaga kerja yang sejalan
dengan menurunnya tingka pengangguran. Jumlah pengangguran terbesar menurun di wilayah Sumatera, hal ini disebabkan karena stimulus tersebut berlaku di wilayah
Sumatera, sedangkan wilayah lainnya Jawa-Bali dan Wilayah Timur Indonesia juga mengalami penurunan sebesar 0.014 persen dan 0.009 persen secara berturut-turut.
Dillihat dari aspek ketimpangan antarwilayah, ternyata dampak peningkatan belanja publik di Sumatera akan memperlebar tingkat ketimpangan antarwilayah.
6.2.6.
Dampak Perubahan Kebijakan Belanja Pelayanan Publik di Wilayah Jawa-Bali
Simulasi kebijakan dengan meningkatkan belanja pelayanan publik sebesar 10 persen di wilayah Jawa-Bali, juga berdampak langsung pada menurunnya jumlah
penduduk miskin dan meningkatnya jumlah permintaan akan tenaga kerja di masing- masing. Meningkatnya permintaan tenaga kerja akan mendorong pada kenaikan upah
di seluruh wilayah masing-masing sebesar 0.001 persen, 0.003 persen dan 0.001 persen secara berturut-turut.
160
Meningkatnya upah di masing-masing wilayah akan direspon oleh para pekerja dengan menawarkan jasanya lebih besar, dimana kenaikan penawaran tenaga
kerja di wilayah Sumatera meningkat sebesar 0.0002 persen, di wilayah Jawa-Bali meningkat sebesar 0.001 persen dan wilayah Timur Indonesia naik sebesar 0.0002
persen. Kenaikan belanja pelayanan publik di Jawa-Bali berdampak pada kenaikan
ekspor Sumatera dan Wilayah Timur Indonesia, sebaliknya eskpor bersih di wilayah Jawa-Bali itu sendiri mengalami penurunan sebesar 0.198 persen. Hal ini disebabkan
karena kenaikan ekspor lebih rendah dari pada kenaikan permintaan impor wilayah Jawa-Bali sehingga secara agregat ekspor bersih wilayah Jawa-Bali menurun.
Stimulus belanja pelayanan publik di wilayah Jawa-Bali terlihat memberikan dampak positif bagi kinerja perekonomian, dimana selain PDRB meningkat, permintaan akan
tenaga kerja juga mengalami peningkatan. Dimana permintaan tenaga kerja yang paling besar mengalami peningkatan adalah di wilayah Jawa- Bali.
Tabel 52. Dampak Peningkatan Belanja Pelayanan Publik di Wilayah Jawa-Bali sebesar 10 Persen terhadap Kinerja Perekonomian Wilayah
Keterangan Satuan
Nilai Dasar Nilai
Δ PDRB Sumatera
Rp Miliar 355150.3
355280.7 0.0367 PDRB Jawa-Bali
Rp Miliar 1001703.0
1009097 0.7381 PDRB WTI
Rp Miliar 278977.3
279052.2 0.0269 Permintaan Tenaga Kerja Sumatera
Ribu Orang 17775.48
17784.13 0.0487 Permintaan Tenaga Kerja Jawa-Bali
Ribu Orang 57595.73
57871.77 0.4793 Permintaan Tenaga Kerja WTI
Ribu Orang 17755.33
17758.82 0.0197 Penawaran Tenaga Kerja Sumatera
Ribu Orang 20184.82
20184.85 0.0002 Penawaran Tenaga Kerja Jawa-Bali
Ribu Orang 65105.91
65106.75 0.0013 Penawaran Tenaga Kerja WTI
Ribu Orang 18929.51
18929.56 0.0002 Upah Sumatera
Rp Ribu 852.517
852.5295 0.0015 Upah Jawa-Bali
Rp Ribu 837.839
837.8633 0.0030 Upah WTI
Rp Ribu 1016.55
1016.568 0.0019 Jumlah Penduduk Miskin Sumatera
Ribu Orang 8200.26
8199.42 -0.0103
161
Tabel 52. Lanjutan
Keterangan Satuan
Nilai Dasar Nilai
Δ Jumlah Penduduk Miskin Jawa-Bali
Ribu Orang 20718.9
20443.82 -1.3277 Jumlah Penduduk Miskin WTI
Ribu Orang 8483.91
8483.433 -0.0057 Mig masuk Sumatera dari Jawa-Bali
Ribu Orang 287.536
287.5205 -0.0055 Mig masuk Sumatera dari WTI
Ribu Orang 39.626
39.62594 -0.0001 Mig masuk Jawa-Bali dari Sumatera
Ribu Orang 701.401
701.4198 0.0027 Mig masuk Jawa-Bali dari WTI
Ribu Orang 467.480
467.5 0.0043 Mig masuk WTI dari Sumatera
Ribu Orang 15.930
15.92985 0.0006 Mig masuk WTI dari Jawa-Bali
Ribu Orang 166.798
166.7926 -0.0032 Mig keluar Sumatera ke Jawa-Bali
Ribu Orang 664.967
664.8891 -0.0118 Mig keluar Sumatera ke WTI
Ribu Orang 15.892
15.89244 0.0006 Mig keluar Jawa-Bali ke Sumatera
Ribu Orang 320.174
320.1612 -0.0039 Mig keluar Jawa-Bali ke WTI
Ribu Orang 145.627
145.6249 -0.0011 Mig keluar WTI ke Sumatera
Ribu Orang 40.854
40.85385 0.0000 Mig keluar WTI ke Jawa-Bali
Ribu Orang 424.385
424.4401 0.0130 Ekspor Sumatera ke Jawa-Bali
Rp Miliar 2840.98
2860.933 0.7025 Ekspor Sumatera ke WTI
Rp Miliar 2275.90
2275.947 0.0022 Ekspor Jawa-Bali ke Sumatera
Rp Miliar 27304.3
27308.85 0.0165 Ekspor Jawa-Bali ke WTI
Rp Miliar 55140.3
55145.07 0.0087 Ekspor WTI ke Sumatera
Rp Miliar 826.273
826.3092 0.0044 Ekspor WTI ke Jawa-Bali
Rp Miliar 1039.99
1043.262 0.3149 Impor Sumatera dari Jawa-Bali
Rp Miliar 577.331
577.3934 0.0109 Impor Sumatera dari WTI
Rp Miliar 688.345
688.3974 0.0076 Impor Jawa-Bali dari Sumatera
Rp Miliar 4622.23
4688.538 1.4347 Impor Jawa-Bali dari WTI
Rp Miliar 6246.40
6331.55 1.3632 Impor WTI dari Sumatera
Rp Miliar 177.306
177.3293 0.0129 Impor WTI dari Jawa-Bali
Rp Miliar 91.295
91.29663 0.0014 Jumlah Pengangguran Sumatera
Ribu orang 2409.34
2400.721 -0.3578 Jumlah Pengangguran Jawa-Bali
Ribu orang 7510.18
7234.978 -3.6643 Jumlah Pengangguran WTI
Ribu orang 1174.19
1170.736 -0.2938 Ekspor Bersih Sumatera
Rp Miliar 3851.20
3871.089 0.5165 Ekspor Bersih Jawa-Bali
Rp Miliar 71576.0
71433.83 -0.1986 Ekspor Bersih WTI
Rp Miliar 1597.659
1600.945 0.2057 Migrasi Bersih Sumatera
Ribu orang -353.697
-353.635 0.0176 Migrasi Bersih Jawa-Bali
Ribu orang 703.080
703.1338 0.0076 Migrasi Bersih WTI
Ribu orang -282.511
-282.572 -0.0215 Ketimpangan antarwilayah
9.0858 9.3490 2.8972
Stimulus belanja pelayanan publik di wilayah Jawa-Bali berdampak pada meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang mendorong para migran untuk masuk ke
wilayah Sumatera dan khususnya wilayah Jawa-Bali, terlihat dari migrasi bersih Jawa-Bali meningkat sebesar 0.54 persen. Migrasi masuk tersebut diindikasikan
162
berasal dari wilayah Timur Indonesia, dimana migrasi bersih wilayah Timur Indonesia menurun sebesar 0.021 persen.
Stimulus peningkatan belanja pelayanan publik di wilayah Jawa-Bali juga menyebabkan tingkat ketimpangan antarwilayah menjadi meningkat, hal ini diduga
karena akumulasi kapital lebih terkonsentrasi di Jawa-Bali, sehingga stimulus yang diberikan juga akan mendorong meningkatnya tingkat ketimpangan antarwilayah. Hal
ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Todaro 2000 dimana ketimpangan distribusi pendapatan merupakan sesuatu yang harus dikorbankan demi memacu laju
pertumbuhan ekonomi secara cepat.
6.2.7. Dampak Perubahan Kebijakan Belanja Pelayanan Publik di Wilayah