BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sistem distribusi dalam suatu perusahaan mempunyai peranan penting untuk menyalurkan barang atau jasa yang dihasilkan kepada konsumen. Panjang
pendeknya jalur distribusi sangat tergantung dari keadaan dan tipe komoditi yang diperdagangkan. Kegiatan distribusi adalah suatu kegiatan yang berperan
menghubungkan kepentingan produsen dan konsumen, baik untuk produksi primer, setengah jadi, maupun produk jadi. Melalui kegiatan tersebut produsen
memperoleh imbalan sesuai dengan volume dan harga produk per unit yang berlaku saat terjadinya transaksi.
Distribusi barang memainkan peranan yang amat penting dalam sistem perekonomian. Oleh karena itu sangat diperlukan jaringan distribusi yang tangguh
dan efisien diseluruh pelosok tanah air. Kondisi Indonesia yang luas dan berbentuk kepulauan menjadikan persoalan distribusi sebagai agenda penting
yang harus ditangani secara sungguh-sungguh dengan sistem yang selalu terkontrol.
Universitas Terbuka UT merupakan perguruan tinggi yang menerapkan pola pendidikan jarak jauh PJJ dengan karakteristik tersendiri dan mempunyai
mahasiswa yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Penerapan PJJ dalam sistem pembelajaran di UT menyebabkan mahasiswa harus belajar secara mandiri
melalui berbagai media bahan ajar yang tersedia, seperti media cetak maupun non cetak.Berdasarkan hal itu, sebagai institusi yang menerapkan pendidikan jarak
jauh, UT juga menyediakan berbagai bahan ajar. Bahan ajar utama yang digunakan di UT adalah berupa bahan ajar cetak, atau disebut dengan Buku
Materi Pokok BMP. Pada sebagian besar BMP yang telah dikembangkan UT dilengkapi dengan bahan ajar non cetak berupa video, video interaktif, computer
assisted instructioned CAI, audio dan audio grafis. UT telah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi TIK dalam
sistem pembelajarnya. Pemanfaatan teknologi ini tidak hanya terbatas pada proses belajar mahasiswa, misalnya tutorial online, tetapi juga untuk kelancaran sistem
informasi SI pendukung proses belajar mahasiswa. Salah satu pemanfaatan
sistem teknologi informasi TI UT telah melakukan pengembangan model distribusi bahan ajar berbasis online, yang dikenal dengan Toko Buku Online
TBO-UT sebagai media bagi mahasiswa untuk memperoleh BMP. Penggunaan sistem ini ditekankan untuk memberikan pelayanan prima bagi mahasiswa
sekaligus sebagai salahsatu cara pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel.
Padmo dan Anggoro 2004, menyatakan bahwa media yang sederhana sekalipun, apabila digunakan sesuai dengan karakteristik dan kemampuan
mahasiswa dapat memberikan nilai pembelajaran yang tidak sedikit. Sebagai salah satu revolusi dalam teknologi informasi TI yang diciptakan oleh manusia, e-
commerce membawa perubahan besar secara cepat dan berkembang pesat dalam dunia per-internetan, serta bagian dari mekanisme bisnis tersendiri yang sangat
menjanjikan Bungin, 2006. Hal ini disebabkan E-commerce, dapat memberikan manfaat1 memperluas jangkauan pasar, meningkatkan layanan untuk
pelanggandan mengefisiensi operasi, 2 keuntungan yang diperoleh jauh lebih besar, dan 3 mekanisme pembayaran yang digunakan dalam transaksi di internet
sangat mudah dan murah. Untuk perguruan tinggi jarak jauh, fasilitas e-commerce dapat dimanfaatkan untuk mendistribusikan bahan ajar kepada mahasiswa, dan
sekaligus ajang promosi tanpa ada proteksi dari pemerintah atau pihak lain yang mengatur mekanisme jual beli Pangaribuan, 2005. E-commerce dapat digunakan
sebagai media layanan distribusi bahan ajar yang cukup efektif dan efisien. Efektif karena bahan ajar dapat diterima lebih cepat dan efisien, karena melalui e-
commerce mahasiswa tidak perlu datang pada suatu tempat tertentu, sehingga dapat menghemat biaya, tenaga dan waktu.
Sejak didirikannya pada tahun 1984, pendistribusian bahan ajar UT kepada mahasiswa dilakukan dengan cara penjualan langsung di Unit Program Belajar
Jarak Jauh UPBJJ yang tersebar di seluruh Indonesia. Seiring dengan perkembangan TIK serta perbaikan sistem keuangan dalam hal penjualan BMP,
maka sejak tahun 2008 UT meluncurkan sistem TBO-UT, yaitu pembelian BMP secara online melalui internet. Sebelum menerapkan TBO-UT, penyediaan bahan
ajar cetakBMP non pendas dilakukan oleh UT pusat dan didistribusikan, serta
dijual kepada mahasiswa dan masyarakat umum yang membutuhkan melalui unit program belajar jarak jauh UPBJJ.
,
Institusi Pendidikan Tinggi Jarak Jauh PTJJ dianggap marginal, tetapi belakangan ini beberapa PTJJ berkembang pesat menjadi pusat-pusat unggulan
institusi PTJJ dan mega universitas di dunia. Setidaknya, Jung 2005 mencatat ada 11 mega universitas jarak jauh diseluruh dunia, dimana kesebelas mega
universitas tersebut tidak hanya dicirikan oleh besarnya jumlah mahasiswa lebih dari 100.000 mahasiswa melainkan juga karena kemampuan menyediakan
fasilitas terpenting dalam sistem pendidikan jarak jauh, yaitu penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi Information and Communication Technology, ICT.
Dari data yang diberikan Koperasi Karunika mengatakan bahwa pembelian BMP dari tahun ke tahun meningkat nyata. Pada tahun 2008 jumlah
mahasiswa yang memesan modul melalui TBO sebanyak 4.838 orang dengan jumlah modul terjual sebanyak 28.250. Jumlah pemesan dan modul terjual naik
cukup tajam pada tahun 2010 jumlah mahasiswa yang memesan modul sebanyak 23.383 orang dan modul yang terjual sebanyak 198.531. Melalui TBO-UT,
mahasiswa dapat memperoleh atau membeli BMP UT dari berbagai wilayah tempat mahasiswa berada dengan syarat wilayah tersebut sudah tersedia jaringan
internet. Distribusi dan penjualan bahan ajar cetak melalui TBO-UT sepenuhnya dilakukan UT pusat dalam hal ini unit yang terlibat langsung adalah Koperasi
Karunika UT. TBO-UT sebagai suatu sistem yang baru, maka dalam pelaksanaannya
diperlukan kesiapan seluruh komponen yang terlibat baik dari sumber daya, maupun sarana yang akan menunjang keberhasilan dari sistem tersebut. Perlu
disadari bahwa sampai saat ini belum seluruh wilayah di Indonesia memiliki, atau tersedia sarana jaringan internet. Disamping itu, tidak semua mahasiswa UT
memiliki kompetensi menggunakan komputer, terutama menggunakan internet. Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah kesiapan Koperasi Karunika dalam
mengelola sistem ini, baik dari sisi ketersediaan maupun SDM. Untuk pengiriman BMP kepada mahasiswa, Koperasi Karunika bekerjasama dengan
perusahaan jasa pengiriman barang sebagai saluran distribusi dari sistem TBO-
UT. Keberhasilan implementasi dari sistem TBO-UTdalam meningkatkan layanan penyediaan bahan ajar cetakBMP UT diukur dari kecepatan bahan ajar diterima
mahasiswa dan kemudahan dalam memperoleh BMP, serta biaya yang
dikeluarkanyang seyogyanya relatif semakin rendah. Rowntree 1994 berpendapat bahwa pendistribusian bahan ajar dalam
pendidikan jarak jauh perlu memperhatikan paling tidak dua faktor, yaitu sasaran didik dan lokasi dimana peserta didik menerima layanan bahan ajar. Disamping
itu, dari segi geografi, demografi, jadwal pengelolaan bahan ajar, keakuratan data dan tujuan pengiriman penting juga menjadi pertimbangan Soelaiman, 2005.
Model distribusi bahan ajar berbasis online melalui pemanfaatan TBO-UT dapat menjadi suatu pilihan karena memiliki kemampuan yang sangat baik dalam
mendorong efisiensi pengelolaan layanan bahan ajar di masa mendatang, mengingat TIK akan semakin mudah diakses.
1.2. Perumusan Masalah