Hasil Penelitian yang Relevan

mendapatkan motivasi dan kemampuan. Bahkan dalam pelatihan program orientasi karyawan diharapakan dapat memenuhi empat hal utama: a merasa nyaman dan diterima, b memahami organisasi dalam arti luas masa lalu, masa kini, budaya kerja, dan visi masa depan, c memahami pekerjaan dan tujuannya, serta d menjalankan proses dengan produktif cara perusahaan tersebut. Sedangkan pada penelitian Cohen Gattiker 1994 yang dilakukan melalui studi meta analisis menunjukan bahwa ada hubungan antara imbalan yang berbentuk pendapatan riil dengan komitmen organisasi.

2.4 Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang menunjukan pengaruh imbalan, pelatihan dan kepuasan kerja terhadap komitmen. 1. Pengaruh imbalan terhadap komitmen kerja Penelitian penelitian terdahulu menunjukan bahwa imbalan berpengaruh signifikan atas komitmen organisasi. Penelitian yang dilakukan oleh Painter et al 2000 menunjukan hasil bahwa komitmen organisasi ditentukan oleh imbalan tugas tugas secara instrinsik berupa dukungan, gaji, dan kesempatan promosi. Begitupun hasil penelitian Cohen dan Gattiker 2001 menunjukan bahwa ada hubungan yang sedang antara imbalan yang berbentuk kepuasan pembayaran terhadap komitmen organisasi. Steers 1983 menyatakan bahwa salah satu cara meningkatkan kepuasan karyawan adalah dengan memeberikan kompensasi yang memuaskan. Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Taba 2010 tentang Pengaruh Komitmen Organisasi, Prestasi Kerja, dan Sistem Imbalan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Studi Perusahaan Perbankan di Sulawesi Selatan. Pada penelitian tersebut ditemukan hasil bahwa sistem imbalan positif berpengaruh pada komitmen organisasi. Juga penelitian yang dilakukan oleh Widodo 2006 dengan judul Pengaruh Imbalan, Kepribadian, dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Studi Kausal pada Guru SMKN Di Kota Bogor, Jawa Barat. menemukan dalam penelitian disertasinya bahwa, imbalan berpengaruh langsung terhadap komitmen organisasi guru SMK Negeri di Kota Bogor. Dengan nilai koefisien korelasi = 0,649 dan nilai p value 0,00 0,01, sehingga menunjukan hubungan searah yang signifikan antara imbalan dengan komitmen organisasi. 2. Pengaruh pelatihan terhadap komitmen organisasi Dalam penelitian Owoyemi et al 2011 menyelidiki hubungan antara pelatihan, pembelajaran dan pengembangan untuk komitmen. Menggunakan model regresi menunjukkan bahwa, lebih banyak pelatihan diberikan kepada karyawan, semakin komitmen mereka akan untuk organisasi. Hasil ini konsisten dengan penelitian lain dan temuan pada hubungan antara pelatihan dan komitmen karyawan terhadap organisasi. Kesimpulannya, pelatihan adalah alat yang dapat membantu dalam membangun tenaga kerja yang lebih berkomitmen dan produktif dan dapat menyebabkan lebih besar komitmen dan mengurangi pergantian turnover karyawan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian penelitian terdahulu, Komitmen karyawan ditemukan lebih tinggi di organisasi di mana manajemen menyediakan mendukung terang terangan pelatihan karyawan Heyes dan Stuart, 1996. Owens 2006 juga melaporkan hubungan yang signifikan antara pelatihan dan pendapatan organisasi. Ia menemukan bahwa karyawan dalam program pelatihan dapat meningkatkan tingkat komitmen. Semua penelitian tersebut menegaskan hipotesis bahwa pelatihan memiliki dampak positif terhadap komitmen karyawan.

2.5 Kerangka Berfikir