II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pelatihan
Ada beragam definisi pelatihan, menurut pendapat Danim 2008 pelatihan adalah teknik belajar untuk memperbaiki kinerja atau mengorekasi kesalahan yang
melibatkan pengamatan individual pada pekerjaan serta penentuan umpan balik. Sedangkan menurut Siagian 1988 yang dimaksud dengan pelatihan yaitu proses
belajar mengajar dengan teknik dan metode tertentu, tujuan pelatihan adalah untuk meningkatkan seseorang atau sekelompok orang pada sisi keterampilan dan
kemampuan kerja. Jikapun sudah bekerja pada suatu organisasi akan tetapi secara efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerjanya perlu ditingkatkan secara terarah
dan pragmatik. Sementara Rivai 2004 menjelaskan bahwasannya pelatihan adalah suatu
proses sistematis untuk mengubah tingkah laku pegawai untuk mencapai tujuan organisasi. Pelatihan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan pegawai dalam
melaksanakan pekerjaan saat ini. Pelatihan memiliki orientasi saat ini dan membantu pegawai untuk mencapai keahlian dan kemampuan tertentu agar
berhasil melaksanakan pekerjaan. Senada dengan pendapat diatas menurut Zurnali 2004, pelatihan
mempuyai tujuan adalah agar para pegawai dapat menguasai pengetahuan, keahlian dan perilaku yang ditekankan dalam program-program pelatihan dan
untuk diterapkan dalam aktivitas sehari-hari para karyawan. Menurut Mangkuprawira 2004, pelatihan bagi karyawan merupakan sebuah proses
mengajarkan pengetahuan, sikap dan keahlian tertentu agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik,
sesuai dengan standar.
2.1.1 Asas Pelatihan
Menurut Yoder 1962 ada sembilan asas dalam pelatihan: 1 Perbedaan individu 2 berkaitan dengan analisis kerja 3 motivasi 4 partisipasi aktif 5
seleksi peserta 6 seleksi trainer 7 pelatihan bagi trainer 8 metode pelatihan dan 9 prinsip-prinsip pembelajaran. Sedangkan menurut Rivai 2004 dalam
melaksanakan pelatihan ada beberapa faktor yang berperan yaitu: identifikasi kebutuhan, instruktur pelatih, peserta, materi bahan, metode, tujuan pelatihan
dan lingkungan yang menunjang. 1. Identifikasi Kebutuhan. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dengan
mengumpulkan informasi dan menganalisis kondisi oragniasasi. sehingga dapat melihat kekurangan dan kesenjangan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja karyawan dalam suatu perusahaan. 2. Pelatih instruktur. Mengarahkan dan membantu karyawan guna
mendapat pengetahuan, kemampuan dan kebiasaan yang tepat. 3. Peserta. Yaitu karyawan atau anggota organisasi yang mengikuti proses
pelatihan berdasar analisa kebutuhan terlebih dahulu. 4. Materi program. Penyusunan berdasar perhitungan kebutuhan dan tujuan
pelatihan. Kebutuhan dalam bentuk pengajaran keahlian khusus, menyampaikan pengetahuan yang diperlukan.
5. Metode. Metode pelatihan yang tepat sesuai dengan jenis pelatihan yang akan diaksanakan oleh perusahaan.
6. Tujuan pelatihan. Tujuan pelatihan adalah terpenuhinya kebutuhan yang diingini perusahaan dan mampu membentuk tingkah laku yang
diharapkan. Heinich, Molenda, Russell, dan Smaldino, 1999 menyebutkan 6
komponen model untuk pelatihan dan pembelajaran: 1 Menganalisa peserta pelatihan 2 Perumusan tujuan dengan apa yang ingin dicapai 3 memilih
metode instruksional, media, dan material pelatihan 4 memanfaatkan media dan bahan yang ada 5 mengaktifkan pembelajar di dalam proses pembelajaran 6
evaluasi dan pengulangan.
2.1.2 Tujuan Pelatihan
Menurut Carrell et al 1995, program pelatihan mempunyai tujuh tujuan inti, yakni perbaikan kinerja, meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
karyawan, menghindari keusangan manajerial, memecahkan permasalahan yang ada, orientasi karyawan baru, persiapan promosi dan keberhasilan manajerial, dan
memberi kepuasan untuk kebutuhan pengembangan personal.
Moekijat 1993 berpendapat bahwa tujuan pelatihan secara umum dibagi menjadi tiga: 1 untuk mengembangkan keahlian, 2 untuk mengembangkan
pengetahuan, 3 untuk mengembangkan sikap. Sementara tujuan pelatihan menurut Tjiptono dan Diana 1995 adalah untuk meningkatkan pengetahuan
karyawan, keterampilannya, dan sikap karyawan sekaligus meningkatkan kualitas dan produktivitas organisasi secara keseluruhan.
Dari pemaparan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa tujuan pelatihan adalah berkaitan dengan peningkatan keahlian karyawan disatu sisi dan
keuntungan yang didapat organisasi pada sisi yang lain. Dengan melatih para pekerjanya diharapkan terjadi perubahan pada organisasi sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai. Dan keunggulan itulah yang akhirnya dapat memajukan organisasi dan dapat berkembang dengan lebih baik lagi di masa depan.
2.1.3 Metode dan Jenis Pelatihan