Jaslin Ikhsan, Angove, M.J., Wells, J.D. and Johnson, B.B., 2005, Surface

4 Mengingat sangat urgennya keberadaan sarana dan prasarana yang memadai dalam pembelajaran penjasorkes, maka penelitian yang berjudul Profil Sarana dan Prasarana Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Menengah Pertama di Bali, sangat penting untuk segera dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang profil sarana dan prasarana penjasorkes sehingga ke depannya informasi hasil penelitian ini dapat dijadikan pijakan ataupun pedoman bagi pemegang kebijakanpemerintah dalam memenuhi kebutuhan sarana dan prasaana penjasorkes di sekolah pada masa yang akan datang. Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah profil sarana dan prasarana pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di Sekolah Menengah Pertama yang ada di Bali?.

B. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka hasil temuan mencakup; 1 Prasarana lapangan yang dimiliki oleh sekolah menengah pertama yang ada di Bali, 2 keberadaan sarana olahraga permainan, 3 keberadaan sarana olahraga atletik, 4 keberadaan sarana olahraga senam, 5 keberadaan sarana kebugaran, 6 keberadaan prasarana perpustakaan yang dimiliki. Secara lebih jelas dapat dijabarkan dibawah ini: 1 Prasarana lapangan yang dimiliki oleh sekolah SMP di Bali: NO Fasilitas Lapangan Olahraga yang dimiliki Persentasae 1 Lapangan Sepak bola 4,5 2 Lapangan basket 9 3 Lapangan voli 9 4 GOR Gedung olahraga 4,5 5 Lapangan Tenis 10 6 Lapangan Sepak bola dan Tenis 9 7 Lapangan basket dan Voli 13,5 8 Lapangan Sepak bola, basket dan voli 9 5 9 Lapangan Sepak bola, basket, voli dan GOR 4,5 10 Lapangan basket, voli, GOR dan Lapangan tenis 4,5 11 Tidak memiliki lapangan 9 12 Lain-lain 13,5 JUMLAH 100 Berdasarkan hasil temuan di atas, maka secara konseptual dapat dikatakan bahwa hanya 4,5 sekolah yang memiliki lapangan cukup lengkap, yang lainnya hanya memiliki 1 lapangan saja antara lapangan basket, voli, tenis dan GOR. Hal ini akan berdampak pada kurangnya kualitas pembelajaran penjasorkes, sehingga bagi sekolah yang memiliki siswa cukup banyak akan menjadi hambatan dan akan berdampak pada hasilprestasi belajar siswa. 2 Keberadaan sarana olahraga permainan: NO Keberadaan Sarana Olahraga Permainan Persentasae 1 Sangat Lengkap 2 Cukup lengkap 31 3 Kurang lengkap 40 4 Tidak lengkap 29 5 Tidak ada JUMLAH 100 Berdasarkan hasil temuan di atas, maka secara konseptual dapat dikatakan bahwa hanya 31 sekolah yang memiliki sarana olahraga permainan cukup lengkap, dan sebesar 40 sekolah memiliki sarana olahraga permainan yang kurang lengkap serta sebesar 29 sarana olahraga permainan tidak lengkap. Hal ini berarti bahwa untuk materi permainan dalam pembelajaran penjasorkes maka keberadaan sarana bola seperti misalnya bola basket, bola voli ataupun bola yang lainnya sangat kurang, jika dalam Permendiknas tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan, khusunya terhadap keberadaan sarana bola