Pendahuluan Oleh: Anne Hafina A, FIP UPI Bandung
I. Pendahuluan
Sengaja penulis mengubah judul yang diminta panitia yaitu “Redesain Sistem Nasional Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan”, karena para pendiri republik merancang diselenggarakannya “satu sistem pengajaran nasional” setelah amandemen ke-4 UUD 1945 menjadi “sistem pendidikan nasional” jadi yang nasional itu sistem pendidikannya, tidak lain karena pendiri republik sadar bahwa Negara bangsa Indonesia yang dirancang dan diwujudkan setelah proklamasi adalah wujud sistem kenegaraan yang belum pernah ada di bumi nusantara dan belum pernah dialami bahkan oleh para perumusnya sendiri UUD 1945 yang menggariskan sistem kenegaraan yaitu Negara kebangsaan, bukan Negara suku seperti Negara Balkan atau Negara Agama seperti Iran dan bukan Negara Ras seperti Israel, yang berbentuk republik yang demokratis yang berkeadilan sosial dan ber- Ketuhanan Yang Maha Esa, atau Negara Pancasila, adalah suatu sistem kenegaraan yang belum pernah ada di bumi nusantara. Hakekatnya para pendiri republik tidak kalah imajinatifnya dengan para pendiri Negara Amerika Serikat yang merancang Negara Republik, yang sejak Republik Athena belum ada dalam sejarah peradaban dunia, apa lagi yang memiliki UUD, tetapi berkat dukungan sistem pendidikannya akhirnya Amerika Serikat menjadi Negara bangsa yang maju dan bermartabat. Atas dasar itu nampaknya para pendiri republik sadar bahwa agar Negara Pancasila itu dapat terwujud di bumi nusantara, di tetapkanlah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai salah satu misi penyelenggaraan Pemerintah Negara, dan menetapkan diusahakan dan diselenggarakannya “satu sistem pengajaran nasional” sistem persekolahan serta memajukan kebudayaan nasional sebagai kewajiban pemerintah merupakan bukti betapa 1 Disajikan dalam Seminar Nasional dengan tema Redesain Sistem dan Desentralisasi Pendidikan. Diselenggarakan oleh Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia ISPI bekerjasama dengan Universitas Negeri Yogyakarta. Yogjakarta, 21 Januari 2012 2 para pendiri republik seperti Thomas Jefferson A.S, Otto Von Bismarck Jerman, dan Meizi Jepang, menganut paradigma “Build Nation Build School”. Pertanyaannya “bagaimana sistem pendidikan nasional yang dirancang untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kebudayaan nasional di manaj dirancang, diorganisasikan, dimonitor, dan dipimpin? Sebelum menjawab pertanyaan utama ini tulisan ini akan mengulas “wujud Negara Pancasila yang dirancang pendiri republik”, selanjutnya makna mencerdaskan kehidupan bangsa, serta landasan konstitusional penyelenggaraan sistem pendidikan nasional yang dapat mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kebudayaan nasional.II. Wujud Negara Pancasila yang Dirancang oleh Pendiri Republik
Parts
» 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Pendahuluan Oleh: Anne Hafina A, FIP UPI Bandung
» Wujud Negara Pancasila yang Dirancang oleh Pendiri Republik
» Makna Mencerdaskan Kehidupan Bangsa Sebagai Sasaran Penyelenggaraan Satu
» Landasan Konstitusional Penyelenggaraan Pendidikan Nasional
» Manajemen Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional Yang Mampu Menunjang
» Kebijakan Pembiayaan 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Kurikulum 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Perencanaan Planning 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Pengorganisasian Penggerakan 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Evaluasi Perencanaan 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Pengorganisasian Penggerakan Pengawasan Evaluasi
» Fakta Desentralisasi Pendidikan yang Mendorong Perlunya Pembentukan Perda
» Penggunaan RegMap 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» a partisipasi dalam jaringan sosial participation and social net work, b saling
» Mengapa IKIP Muhammadiyah menjadi Universitas Ahmad Dahlan ?
» Concurrent Consequtive Model Resource sharing, bukan membatasi berdasar kurikulum sekolah
» Pengorganisasian Universiter dan Fakulter
» Universitas terpilih sebagai andalan kesatuan nasional
» Pemecahan Tingkat I dan Tingkat II
» Pluralisme yang belum signifikan
» Latar Belakan Masalah PENDAHULUAN
» Tugas Pokok dan Fungsi Pengawas
» Mekanisme Perekrutan Pengawas 1. Perekrutan Kepala Sekolah sebagai Pangawas
» Perekrutan Pengawas Sekolah 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Struktur Kelembagaan Pengawas 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Latar Belakang 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Permasalahan 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Tantangan Pemenuhan Kebutuhan Peserta Didik dengan kebutuhan khusus
» Pemuktakhiran Kompetensi Guru 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Model Pendidikan Guru untuk Mendukung Pendidikan Inklusif
» Wilayah Kerja AdministrasiManajemen Pendidikan
» Jalur Karier Lulusan S1 AdministrasiManajemen Pendidikan
» Jalu 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Pelaksanaan Kaji Ulang SKL Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah
» Redesain Kurikulum Sebagai Konsekuensi Hasil Kaji Ulang SKL
» Upaya Peningkatam Mutu Pendidikan Sebagai Konsekuensi Hasil Kaji
» Sasaran 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Diskriminasi Standar Isi dan Proses Pendidikan
» Diskriminasi Standar Kompetensi Lulusan dan Tenaga Kependidikan
» Diskriminasi Standar Sarana Prasarana dan Pengelolaan Pendidikan
» Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
» Identifikasi Masalah Rumusan Masalah
» PEMBAHASAN Mewujudkan pendidikan bebas diskiriminasi.
» KESIMPULAN Mewujudkan pendidikan bebas diskiriminasi.
» Kurikulum Pendidikan Kejuruan 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Definisi dan Fungsi Evaluasi Kurikulum
» Model-model Evaluasi Kurikulum 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Kerangka Model Evaluasi Implementasi Kurikulum
» Pendahuluan 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Pembahasan 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Kesimpulan 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» ESENSI 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» PENUTUP 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Efektivitas Teknik Interpersonal Process Recall IPR
» Efektivitas Teknik Didactic Experiential
» Pendahuluan Biaya Pendidikan 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah
» Diselenggarakan oleh Masyarakat Pendidikan Menengah A. Diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat
» UNDP 2002 Pendidikan Menengah A. Diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat
» World Bank 2003 Pendidikan Menengah A. Diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat
» Hasil Estimasi dari Sumber Data BPS dan Kemenkeu 2005-2011
» Rekomendasi UNESCO 6 Pendidikan Menengah A. Diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat
» SMPMTs 11.534.458 Pendidikan Menengah A. Diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat
» SMAMA 4.774.472 Pendidikan Menengah A. Diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat
» DANA PENGEMB PENDDKN NASL 1,000
» Kesimpulan dan Saran 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Standar Proses Biaya Nonpersonalia lanjutan Biaya Nonpersonalia lanjutan Standar Penilaian
» Jaslin Ikhsan, Angove, M.J., Wells, J.D. and Johnson, B.B., 2005, Surface
» Uji Kompetensi dalam Pengembangan Profesionalitas Guru
» Model Uji Kompetensi Seleksi Guru berbasis Bidang Studi sebagai
» Model Asesmen Kompetensi Guru Seni Musik dalam Perspektif
» Asesmen Vokasional Standar Karir Bagi Sekolah Menengah Kejuruan
» Bidang Garapan Manajemen Pendidikan
» Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
» Manajemen Sumber Daya 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
Show more