Concurrent Consequtive Model Resource sharing, bukan membatasi berdasar kurikulum sekolah

Perlu lebih bijak dalam alokasi daerah dan pemerataan kesejahteraan nasional atas sumber alam. UUD 45 perlu ditelaah lebih cermat dan bijak.

F. Memberdayakan Bhinneka

Di dunia, pluralisme mengalami perkembangan yang beragam. Pluralisme budaya dan pluralisme agama telah dibangun oleh para founding fathers Indonesia pada tahun 1945 dan 1946. Pluralisme budaya mulai diakui dunia akhir tahun 1970an; dan pluralisme agama mulai diakui dunia pada awal 1980an.

1. Pluralisme yang belum signifikan

Kami amati pluralisme budaya di Afrika menjadi saling memusnahkan etnik satu terhadap etnik lain, atau bentuk paling biadab dan primitif dari pluralisme. Zaman Nazi, dilanjutkan di Asia Tengah Kosovo, Herzegovina, Chessnya, Bosnia, dan lain-lain dengan model ethnic cleansing.

a. Ethnic cleansing

Ethnic cleansing merupakan bentuk paling biadab dari pluralisme dalam peradaban modern. Pluralisme Eropa menghasilkan migran yang marginal; tinggal di daerah terisolir dan kumuh; mendapat peluang kerja dengan pendapatan rendah.

b. Pluralisme Amerika Serikat

Minoritas di AS tetap dikenal. Pemerintah secara formal memang melindungi minoritas. Memang minoritas pada umumnya akan tetap terhambat untuk maju. Hanya mereka yang Think Big, maknanya tidak acuh apakah dia dihambat, apakah dia disepelekan, dia tetap ingin survive dan sukses ada peluang dan kemungkinan untuk sukses.

c. Signifikansi Bhinneka dalam konteks 1978 di AS

Keragaman budaya dalam iklim damai terjadi di Indonesia. Pada waktu penulis di Harvard University tahun 1978 kami perkenalkan Bhinneka Tunggal Ika atau Diversity in Unity, kami bandingkan dengan motto AS : E Pluribus Unum atau From Diversity to Unity, serta kami bandingkan dengan situasi di Amerika Serikat tahun 1978 yang menjadi lebih signifikan dengan Diversity in Unity. Atas bukti bahwa yang mayoritas berperang di Korea Selatan dan Vietnam adalah golongan minoritas warga negara AS keturunan Negro, Asia, dan Amerika Latin. Banyak veteran perang yang diterima di universitas di AS. Program pendidikan bahasa Spanyol, Jepang, dan lain-lain pada waktu itu laku keras, berarti AS mulai mengakui keragaman bahasa dan budaya.

d. Sigfikansi Politik Pendidikan Agama dalam Pluralisme

Saat kami di University of Iowa tahun 1994, kami undang ke Indonesia, mereka-mereka yang ingin mencontoh pluralisme agama. Di Indonesia, pemerintah memfasilitasi pendidikan agama diberikan sesuai agamanya masing-masing oleh guru yang seagama pula.

2. Teori budaya

Banyak teori budaya. Dari sekian banyak teori budaya kami hanya akan mengekspose teori budaya yang signifikan untuk masa depan pluralisme, yaitu teori budaya yang mengakui bahwa setiap budaya memiliki keunggulan.

a. Diseminasi dan Adopsi

Teori ini mengakui bahwa setiap budaya memiliki keunggulannya. Seni patung Asmat merupakan keungulan budaya Asmat. Budaya lain dapat mengadopsi keunggulan Asmat. Satuan budaya yang memiliki keunggulan yang signifikan dapat menawarkan diseminasi budayanya pada satuan sosial. lain, dan membuka adopsi oleh budaya lain.

b. Pluralisme dan Assimilasi

Penelitian oleh promovendus kami, tentang integrasi sosial Tionghoa-Jawa di Yogya dan Solo, menyajikan kesimpulan yang berbeda. Cina Solo lebih arogan atas budayanya sendiri, dan menciptakan lingkungan eksklusif; sehingga berkembang