Evaluasi Perencanaan 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS

9 auditee, sehingga dalam pelaksanaan audit ini auditee tidak merasa diadili, tetapi sama-sama membangun sistem yang ada. Tahap kelima, yaitu pengingatan kembali atau awarness. Materi yang disampaikan dalam awarness adalah komitmen pada budaya mutu melalui penerapan SMM ISO. Pihak manajemen menyadari bahwa materi ini memang kurang ideal, akan tetapi untuk mengingatkan kembali pada komitmen budaya mutu sudah cukup.

4. Evaluasi

Evaluasi atau pengawasan controlling merupakan kegiatan yang dilakukan secara sistematis untuk menilai, mengoreksi terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan, dan membandingkan dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini dimaksudkan agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien. Pengawasan SMM ISO merupakan penjabaran dari kesimpulan teori pengawasan di atas. Pengawasan pada penerapan SMM ISO dilakukan dengan dua kegiatan. Kegiatan yang pertama adalah audit internal. Audit internal dilaksanakan terhadap suatu organisasi, sistem, proses, atau produk dari dalam organisasi sendiri. Audit dilaksanakan oleh pihakorang dari dalam organisasi sendiri yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima. Pelaksanaan audit internal dilaksanakan minimal sekali dalam satu tahun. Audit internal sebagai bagian dari SMM ISO bertujuan untuk memperbaiki sistem. Audit internal tidak fungsi untuk memfonis benar atau salah. Kagiatan kedua yang dilaksanakan pada evaluasi penerapan SMM ISO adalah audit eksternal. Audit eksternal bertujuan, untuk memastikan sistem manajemen yang diterapkan menjadi efektif dan sesuai dengan persyaratan standard ISO 9001:2008. Audit eksternal adalah pelaksanaan 10 audit dokumen mutu yang dilakukan oleh lembaga audit independen yang berasal dari luar sekolah. Audit eksternal dilaksanakan oleh lembaga audit yang bernama Bureau Veritas Certivication.

C. Kesimpulan

1. Perencanaan

Perencanaa dilakukan kepala sekolah dengan memastikan rencana sistem manajemen mutu dijalankan dalam rangka memenuhi persyaratan pelanggan. Tahap perencanaan meliputi: 1 penyadaran akan arti penting mutu sekolah melalui penerapan SMM ISO; 2 Pembentukan tim ISO; 3 Pencanangan komitmen pada mutu sekolah melalui penerapan SMM ISO; 4 Pelatihan penyusunan dokumen ISO.

2. Pengorganisasian