Jalu 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS

BIODATA PENULIS Nama Priadi Surya, M.Pd. Jenis Kelamin Laki-Laki Tempat, Tanggal Lahir Bandung, 11 November 1981 Alamat Rumah Giwang Pratama Estate No. 17 Giwangan Umbulharjo Yogyakarta No. Telepon Genggam 0818619490 PekerjaanJabatan Akademik DosenTenaga Pengajar PangkatGolongan Penata Muda Tk. I IIIb Alamat Instansi Kantor Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Kampus Karangmalang Yogyakarta 55281 No. Telp: 0274 550842 Fax: 0274 540611 Alamat Email priadisuryauny.ac.id Bidang Keahlian Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan SDM Pendidikan Riwayat Pendidikan 1. S2 Administrasi Pendidikan SPs UPI 2007 2. S1 Administrasi Pendidikan FIP UPI 2005 Yogyakarta, 5 Januari 2012 Priadi Surya, M.Pd. REDESAIN SISTEM PENDIDIKAN GURU DI LPTK PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH M. Joko Susilo, M.Pd. 1 , Nani Aprilia, M.Pd 2 ., Nur Hidayah, M.Pd 3 1 Dosen di Prodi Pendidikan Biologi, email: ah54niyahoo.com Hp. 08122586080 2 Dosen di Prodi Pendidikan Biologi, email: nani_apriliayahoo.com Hp.085868415542 3 Dosen di Prodi Pendidikan Guru SD, email: hzam_09yahoo.co.id Hp.085729184200 ABSTRAK Banyaknya sekolah yang didirikan oleh Muhammadiyah berimplikasi pada banyaknya kebutuhan akan tenaga pendidik untuk sekolah-sekolah Muhammadiyah.. Untuk itu itu, lembaga pendidikan tenaga kependidikan LPTK sangat memegang peranan untuk menghasilkan guru-guru yang akan melanjutkan estafet dalam membangun peradaban bangsa melalui jalur pendidikan Realitas dilapangan LPTK di PTM dalam proses pendidikan guru sangat jauh dari harapan untuk mencentak guru yang profesional. Implementasi proses pendidikan guru dengan pendekatan sistem kredit semester SKS lebih kepada pengguguran matakuliah sehingga terkesan digarap asal-asalan. Hal itu, sangat kentara di LPTK di PTM, sehingga banyak keluhan dan complain yang ditujukan pada LPTK di PTM dari pihak sekolah-sekolah mitra yang digunakan untuk pelaksanaan latihan praktik keguruan. Jika dianalisis lebih mendalam, maka proses penyiapan calon guru secara inti keilmuan ada di program studi masing- masing, dan tentunya perlu dilakukan cek and ricek siapa yang memproses mahasiswa calon guru tersebut, termasuk didalamnya kualifikasi dan kompetensi dosen yang memproses mahasiswa calon guru tersebut. Proses redesain pendidikan guru di LPTK di PTM dapat dilakukan dengan:1 mengembalikan pada Filosofis Pendidikan Muhammadiyah, yang mencakup aspek ontologis, espistimologis, dan aksiologis. 2 menata ulang visi, misi, dan tujuan LPTK-PTM yang disesuaikan dengan kulturbudaya, sosiologis, karakter, dan potensi PTM masing-masing. 3 Pengembangan Renstra rencana strategis untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan suatu LPTK Muhammadiyah yang dapat dijadikan sebagai arah pengembangan lembaga untuk mewujudkan tatanan moral yang menjadi landasan kuat dalam pendidikan di Muhammadiyah. 4 Komitmen bersama, yang diawali dari komitmen pimpinan PTM untuk mendukung berjalannya kegiatan fastabiqul khoirot dilingkungan PTM. Kata-kata kunci: Redesain, Pendidikan Guru, LPTK-PTM PENDAHULUAN Jauh sebelum negara dan pemerintah Indonesia lahir, sejak 18 November 1912 Muhammadiyah telah berjuang untuk bangsa. Ribuan amal usaha dibidang pendidikan yang mencakup pondok pesantren 82, sekolah luar biasa 71, PAUD 6723, TK ABA 7623, Sekolah Dasar MI 2604, SMPMTs 1772, SMASMKMA 1143, dan Perguruan Tinggi 172. Anonim, 2011:22. Peran amal usaha Muhammadiyah tidak hanya dibidang pendidikan saja melainkan juga di bidang kesehatan, pelayanan sosial, ekonomi, dan program-program kemasyarakatan yang sepenuhnya dikhidmatkan untuk kemajuan bangsa. Dengan banyaknya sekolah yang didirikan oleh Muhammadiyah, maka kebutuhan akan pendidik guru di sekolah-sekolah Muhammadiyah juga relatif banyak. Karena ini menyangkut estafet dalam membangun peradaban masa depan, tentunya proses pendidikan guru di Muhammadiyah tidak boleh dikerjakan secara asal-asalan. Untuk itu, lembaga pendidikan tenaga kependidikan LPTK sangat memegang peranan dalam menghasilkan guru-guru yang berkualitas, sehingga mampu melanjutkan estafet membangun peradaban bangsa melalui jalur pendidikan. Amanat yang tertulis dalam UU No 14 Tahun 2005 Pasal 6 disebutkan bahwa guru dan dosen wajib memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran yang sehat jasmani dan rohani, memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan sejauh mana kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan pembelajaran. Guru merupakan orang yang mentransfer ilmu pengetahuan kepada anak didik dengan berbagai metode mengajar yang dikuasainya tentu tidak lepas dari pedoman pengajaran guru yang sesuai dengan standar kompetensi. selain itu pula guru harus bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran di kelas, bahkan sebagai penyelenggara pendidikan di sekolah. Dalam Undang-undang nomor 14 tahun 2005 mengamanatkan bahwa Guru adalah bidang pekerjaan profesi; karena itu, untuk menjadi guru harus memenuhi persyaratan-persyaratan antara lain: 1 Memiliki kualifikasi akademik minimal S1D-IV; dan 2 Memiliki kompetensi pedagogik, profesional, sosial,