Model-model Evaluasi Kurikulum 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS

wawancara, pedoman observasi, pedoman studi dokumentasi, dan dokumen tes kelompok kuantitatif. Pada kelompok kualitatif rujukannya adalah pada kemampuan evaluator sebagai instrumen evaluasi kurikulum. Sedangkan untuk analisis data merupakan metode yang dipakai dalam mengolah data baik berupa data kuantitatif maupun kualitatif secara tepat sehingga akan diperoleh suatu kesimpulan tentang data yang akurat. Analisis data dalam rancangan evaluasi kurikulum semisal model countenance menggunakan studi komparasi congruence antara kondisi ideal logical contingency dan hasil evaluasi nyata empirical contingency dengan prinsip kesesuaian congruence. Pengujian konsistensi alat pengumpulan data diantara data-data intent, rasional dan empirik pada setiap level perlu ditekankan, sehingga diperlukan instrumen yang memiliki ketepatan, validitas dan reliabilitas. Kemudian hasilnya dihubungkan dengan standar-standar yang absolut dan relatif, untuk membuat pertimbangan judgement secara keseluruhan dari perbandingan implementasi kurikulum yang diobservasi dengan kriteria standar-standar untuk setiap level criteria of technical adequacy.

C. KESIMPULAN

Posisi implementasi kurikulum dalam penyelenggaraan pendidikan teknologi dan kejuruan amat signifikan dalam menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi secara teoritik, praktik dan sikap kerja sesuai standar kompetensi yang berlaku di dunia industri. Untuk melihat efektivitas dan nilai keberhasilan dari implementasi kurikulum yang digunakan, maka sekolah mutlak melakukan tindakan evaluasi sebagai tuntutan yang disyaratkan dalam pemberlakuan KTSP. Terdapat bermacam alternatif model evaluasi implementasi yang bisa digunakan baik dalam kelompok model kuantitatif, kualitatif maupun gabungan dari kelompok model tersebut. Berkenaan dengan evaluasi terhadap implementasi, maka penekanan model adalah pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh sekolah dan guru. Untuk itu perlu dilakukan pemilihan kriteria sebagai kerangka awal pertimbangan pemilihan model. Terdapat empat kriteria yang biasa digunakan, yakni pre- ordinate, fidelity, mutually adaptive dan process. Langkah selanjutnya adalah penentuan lingkup dan tahapan evaluasi implementasi kurikulum, yang dilanjutkan dengan penentuan alternatif model yang dipilih. Dalam pelaksanaannya, model evaluasi ini mengacu pada standar-standar pendidikan yang digunakan berbasis standar. Dalam pengumpulan data evaluasi, banyak teknik yang digunakan, semisal angket, pedoman observasi, pedoman wawancara, tes maupun pedoman dokumentasi yang hasilnya bisa diolah menggunakan statistik. Untuk data kualitatif, maka instrumen yang utama adalah evaluator sendiri yang kemudian bisa memberi analisis dan pertimbangan tentang implementasi kurikulum. Langkah akhir adalah memberi simpulan dan rekomendasi terkait hasil evaluasi implementasi kurikulum yang digunakan. DAFTAR PUSTAKA Guba, EG., Lincoln, YS 1981. Effective evaluation. San Fransisco: Jossey-Bass Publishers. Hasan, Said H. 2008. Evaluasi Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sukmadinata, N.S. 2004. Kurikulum dan pembelajaran kompetensi. Bandung: Kesuma Karya. Sukamto. 1988. Perencanaan dan pengembangan kurikulum PTK. Jakarta: P2LPTK Depdikbud. Tyler, R.W. 1949. Basic principles of curriculum and instruction. Chicago: University of Chicago Press UU Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.