Kurikulum Pendidikan Kejuruan 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS

di lapangan dan sangat peduli dengan masalah yang dihadapi oleh para pelaksana kurikulum di lapangan. Penentuan Lingkup dan Tahapan Evaluasi Implementasi Kurikulum Lingkup evaluasi kurikulum sangat luas yang menyangkut keseluruhan aspek pendidikan yang terangkum dalam kurikulum baik dalam dimensi kualitas maupun kuantitas. Dalam konteks implementasi kurikulum, maka lingkup evaluasi meliputi: - evaluasi terhadap perencanaan proses pembelajaran - evaluasi terhadap pelaksanaan proses pembelajaran - evaluasi terhadap penilaian hasil pembelajaran - evaluasi terhadap pengawasan proses pembelajaran Sedangkan dalam pelaksanaan evaluasi implementasi kurikulum, evaluator sekolah dan guru-guru perlu merancang tahapan evaluasi yang dikelompokkan menjadi beberapa tahapan berikut: a. Pemahaman terhadap konteks evaluasi implementasi kurikulum b. Spesifikasi tugas yang menggambarkan lingkup evaluasi implementasi c. Membuat desain evaluasi untuk mengarahkan evaluasi d. Pengumpulan data untuk menghasilkan data dari sumber yang ada dan menggunakan teknik yang dirancang dalam tahapan desain evaluasi e. Analisis data dengan melakukan analisis, sintesis, dan interpretasi data yang diorganisasi dalam tahapan desain evaluasi f. Menyiapkan simpulan didasarkan atas hasil evaluasi g. Menyajikan simpulan dan rekomendasi tentang hasil evaluasi implementasi Penentuan Model Evaluasi Implementasi Kurikulum Kejuruan Evaluasi yang dilakukan pada implementasi kurikulum pada pendidikan kejuruan difokuskan pada domain proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah maupun di dunia industri. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa model evaluasi kurikulum dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yakni kelompok dengan tradisi kuantitatif, kualitatif dan yang mengkombinasikan pendekatan kuantitatif dengan kualitatif. Kelompok ketiga ini dalam menganalisis data dengan mengkaitkan pada kriteria lainnya seperti keekonomisan dari kurikulum dilihat dari pendekatan cost-benefit dan cost effectiveness-nya Hasan, 2008:180. Mengingat bahwa fokus evaluasi implementasi adalah pada proses, maka evaluasi meliputi evaluasi terhadap dokumen pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian hasil pembelajaran. Bila mencermati secara lebih mendalam, maka pendekatan yang digunakan mengacu pada pendekatan proses dimana tampilannya adalah dalam bentuk kualitatif. Dengan demikian maka model evaluasi implementasi yang dipilih adalah kelompok model kualitatif. Sebaliknya bila mendalami karakteristik dari kurikulum itu sendiri, dimana KTSP SMK mengacu pada model kurikulum berbasis kompetensi, maka rujukannya adalah pada keterandalan implementasi yang terukur. Kemudian menilik pada pemberlakuan standar proses oleh BSNP yang juga harus dipenuhi oleh kurikulum. Pada posisi ini pendekatan kriteria yang digunakan adalah menggunakan pendekatan pre-ordinate dan fidelity. Mengingat bahwa orientasi evaluasi implementasi kurikulum dalam pendidikan kejuruan ini mengacu pada perbandingan kurikulum yang direncanakan intended dengan kurikulum yang dilaksanakan observed, maka bisa ditentukan model evaluasi yang akan digunakan. Setidaknya ada tiga model yang bisa digunakan dalam evaluasi implementasi kurikulum di SMK, yakni model Countenance dari Stake, model CIPP, model 3P, dan model Discrepancy dari Provus. Pemilihan model ini juga harus mempertimbangkan standar-standar yang dikembangkan BSNP, sehingga model evaluasi implementasi kurikulum yang dipilih senantiasa berbasis standar. Penentuan Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Teknik pengumpulan data dalam model evaluasi implementasi kurikulum ini dilakukan dengan berbagai teknik, yakni dengan teknik angketkuesioner, wawancara, observasi, studi dokumentasi, skala sikap dan tes. Sedangkan alat pengumpul data yang dikembangkan yakni melalui angket terstruktur, pedoman