SMPMTs 11.534.458 Pendidikan Menengah A. Diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat
4. Kesimpulan dan Saran
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa: 1 Peraturan perundang-undangan meskipun sudah memetakan seluruh biaya pendidikan dan menyebutkan penanggung jawab untuk menutup biaya pendidikan tersebut yaitu pemerintah pusat dan daerah dan masyarakat, tetapi belum cukup jelas dan tegas memberikan pembagian tanggung jawab terutama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah sehingga menimbulkan tumpang tindih dan kevakuman dalam pendanaan pendidikan. 2 Meskipun anggaran pendidikan sudah mencapai 20 persen dari APBN sejak tahun 2009 dan secara nominal mengalami kenaikan yang sangat berarti dibanding tahun-tahun sebelumnya namun anggaran pendidikan tersebut masih rendah dan bila anggaran pendidikan tersebut dibagi menjadi per peserta didik per tahun anggaran pendidikan tersebut tergolong yang terendah di dunia. Demikian juga persentasenya yang hanya 3,2- 3,7 persen dari PDB adalah lebih rendah dari pada yang di negara berkembang lain apali dibandingkan dengan yang di negara-negara maju serta jauh di bawah rekomendasi UNESCO yang minimal 6 persen dari PDB. 3 Anggaran pendidikan yang masih rendah itupun belum dialokasikan secara efisien dan optimal. Alokasi anggaran pendidikan tahun 2011 memperlihatkan ketidak jelasan pembagian tanggung jawab pendanaan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah sehingga dana yang dialokasikan ke satuan pendidikan menjadi lebih rendah lagi serta terjadi tumpang tindih, dan ketidak-merataan. 4 Dengan pola alokasi dana yang ada, pendidikan menerima dana yang lebih rendah dari pada yang seharusnya diterima apabila alokasi dana pendidikan itu dilakukan secara optimal dan efisien. 5 Penggunaan dana pendidikan yang sudah lebih rendah itupun belum dilakukan menurut kebutuhan dan prioritas pendidikan. Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1 Agar peraturan perundang-undangan disempurnakan untuk memberikan pembagian tanggung jawab yang jelas dan pasti antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat sehingga tidak menimbulkan tumpang tindih dan kevakuman dalam pendanaan pendidikan. 2 Anggaran pendidikan terus ditingkatkan dan mengacu pada rekomendasi UNESCO yaitu minimal 6 persen dari PDB agar memenuhi prinsip kecukupan dan prinsip keberlanjutan seperti yang diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan. 3 Perlu dikembangkan formula alokasi anggaran pendidikan yang berkeadilan dan mekanisme alokasi dan distribusi yang efisien. 4 Anggaran pendidikan pada tahun anggaran 2011 sebesar Rp249 trilyun dialokasikan untuk: a pendidikan dasar sebesar Rp151,653 trilyun sehingga pendidikan dasar dapat diselenggarakan tanpa memungut biaya dari peserta didik atau gratis; b pendidikan menengah sebesar Rp35,489 trilyun sehingga dapat menutup 80 persen biaya pendidikan menengah yang diselenggarakan pemerintah SMA, MA, dan SMK negeri dan 50 persen biaya pendidikan menengah yang diselenggarakan masyarakat SMA, MA, dan SMK swasta; c pendidikan tinggi sebesar Rp21 trilyun;Parts
» 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Pendahuluan Oleh: Anne Hafina A, FIP UPI Bandung
» Wujud Negara Pancasila yang Dirancang oleh Pendiri Republik
» Makna Mencerdaskan Kehidupan Bangsa Sebagai Sasaran Penyelenggaraan Satu
» Landasan Konstitusional Penyelenggaraan Pendidikan Nasional
» Manajemen Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional Yang Mampu Menunjang
» Kebijakan Pembiayaan 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Kurikulum 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Perencanaan Planning 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Pengorganisasian Penggerakan 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Evaluasi Perencanaan 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Pengorganisasian Penggerakan Pengawasan Evaluasi
» Fakta Desentralisasi Pendidikan yang Mendorong Perlunya Pembentukan Perda
» Penggunaan RegMap 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» a partisipasi dalam jaringan sosial participation and social net work, b saling
» Mengapa IKIP Muhammadiyah menjadi Universitas Ahmad Dahlan ?
» Concurrent Consequtive Model Resource sharing, bukan membatasi berdasar kurikulum sekolah
» Pengorganisasian Universiter dan Fakulter
» Universitas terpilih sebagai andalan kesatuan nasional
» Pemecahan Tingkat I dan Tingkat II
» Pluralisme yang belum signifikan
» Latar Belakan Masalah PENDAHULUAN
» Tugas Pokok dan Fungsi Pengawas
» Mekanisme Perekrutan Pengawas 1. Perekrutan Kepala Sekolah sebagai Pangawas
» Perekrutan Pengawas Sekolah 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Struktur Kelembagaan Pengawas 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Latar Belakang 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Permasalahan 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Tantangan Pemenuhan Kebutuhan Peserta Didik dengan kebutuhan khusus
» Pemuktakhiran Kompetensi Guru 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Model Pendidikan Guru untuk Mendukung Pendidikan Inklusif
» Wilayah Kerja AdministrasiManajemen Pendidikan
» Jalur Karier Lulusan S1 AdministrasiManajemen Pendidikan
» Jalu 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Pelaksanaan Kaji Ulang SKL Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah
» Redesain Kurikulum Sebagai Konsekuensi Hasil Kaji Ulang SKL
» Upaya Peningkatam Mutu Pendidikan Sebagai Konsekuensi Hasil Kaji
» Sasaran 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Diskriminasi Standar Isi dan Proses Pendidikan
» Diskriminasi Standar Kompetensi Lulusan dan Tenaga Kependidikan
» Diskriminasi Standar Sarana Prasarana dan Pengelolaan Pendidikan
» Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
» Identifikasi Masalah Rumusan Masalah
» PEMBAHASAN Mewujudkan pendidikan bebas diskiriminasi.
» KESIMPULAN Mewujudkan pendidikan bebas diskiriminasi.
» Kurikulum Pendidikan Kejuruan 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Definisi dan Fungsi Evaluasi Kurikulum
» Model-model Evaluasi Kurikulum 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Kerangka Model Evaluasi Implementasi Kurikulum
» Pendahuluan 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Pembahasan 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Kesimpulan 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» ESENSI 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» PENUTUP 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Efektivitas Teknik Interpersonal Process Recall IPR
» Efektivitas Teknik Didactic Experiential
» Pendahuluan Biaya Pendidikan 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah
» Diselenggarakan oleh Masyarakat Pendidikan Menengah A. Diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat
» UNDP 2002 Pendidikan Menengah A. Diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat
» World Bank 2003 Pendidikan Menengah A. Diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat
» Hasil Estimasi dari Sumber Data BPS dan Kemenkeu 2005-2011
» Rekomendasi UNESCO 6 Pendidikan Menengah A. Diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat
» SMPMTs 11.534.458 Pendidikan Menengah A. Diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat
» SMAMA 4.774.472 Pendidikan Menengah A. Diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat
» DANA PENGEMB PENDDKN NASL 1,000
» Kesimpulan dan Saran 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
» Standar Proses Biaya Nonpersonalia lanjutan Biaya Nonpersonalia lanjutan Standar Penilaian
» Jaslin Ikhsan, Angove, M.J., Wells, J.D. and Johnson, B.B., 2005, Surface
» Uji Kompetensi dalam Pengembangan Profesionalitas Guru
» Model Uji Kompetensi Seleksi Guru berbasis Bidang Studi sebagai
» Model Asesmen Kompetensi Guru Seni Musik dalam Perspektif
» Asesmen Vokasional Standar Karir Bagi Sekolah Menengah Kejuruan
» Bidang Garapan Manajemen Pendidikan
» Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
» Manajemen Sumber Daya 3.EVALUASI INTEGRASI SOFT SKILLS
Show more