Teori Basis Ekonomi TINJAUAN PUSTAKA

35 pembinaan dari berbagai pihak terkait. Koordinasi diperlukan agar masing- masing pihak berperan sesuai dengan tanggung jawab serta tugas dan fungsinya Supadi dan Nurmanaf, 2006.

2.7 Teori Basis Ekonomi

Aktivitas dalam perekonomian regional digolongkan dalam dua sektor yakni aktivitas basis dan non basis. Kegiatan basis merupakan aktivitas yang berorientasi ekspor barang dan jasa ke luar batas wilayah perekonomian yang bersangkutan. Kegiatan non basis adalah kegiatan yang menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat yang berada di dalam batas wilayah perekonomian yang bersangkutan. Luas lingkup produksi dan pemasarannya bersifat lokal, hanya melayani pasar di daerahnya sendiri, dan kapasitas ekspor ekonomi daerah belum berkembang Adisasmita, 2005. Aktivitas basis memiliki peranan sebagai penggerak utama primer mover dalam pertumbuhan suatu wilayah. Semakin besar ekspor suatu wilayah ke wilayah lain akan semakin maju pertumbuhan wilayah tersebut, dan demikian sebaliknya. Setiap perubahan yang terjadi pada sektor basis akan menimbulkan efek ganda multiplier effect dalam perekonomian regional Adisasmita, 2005. Analisis basis ekonomi berkenaan dengan identifikasi pendapatan basis. Bertambah banyaknya kegiatan basis dalam suatu wilayah akan menambah arus pendapatan ke dalam wilayah yang bersangkutan, yang selanjutnya menambah permintaan terhadap barang atau jasa di dalam wilayah tersebut, sehingga pada akhirnya akan menimbulkan kenaikan volume kegiatan non basis. Sebaliknya, berkurangnya aktivitas basis akan mengakibatkan berkurangnya pendapatan yang mengalir ke dalam suatu wilayah, sehingga akan menyebabkan turunnya permintaan produk dari aktivitas non basis Adisasmita, 2005. Untuk menganalisis basis ekonomi suatu wilayah, salah satu teknik yang lazim digunakan adalah kuosien lokasi location quotient, LQ. LQ digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat spesialisasi sektor-sektor basis atau unggulan leading sectors. Dalam teknik LQ berbagai peubah faktor dapat digunakan sebagai indikator pertumbuhan wilayah, misalnya kesempatan kerja tenaga kerja dan produk domestik regional bruto PDRB suatu wilayah Adisasmita, 2005. Analisis LQ merupakan suatu alat yang dapat digunakan dengan mudah, cepat dan tepat. LQ merupakan rasio antara jumlah tenaga kerja pada sektor 36 tertentu atau PDRB terhadap total jumlah tenaga kerja sektor tertentu, atau total nilai PDRB di suatu daerah Kabupaten dibandingkan dengan rasio tenaga kerja dan sektor yang sama di propinsi dimana kabupaten tersebut berada dalam lingkupnya Adisasmita, 2005. Dalam mengintepretasikan hasil analisis LQ ini, jika nilai LQ ≥ 1 maka kegiatan ekonomi tersebut merupakan sektor basis, sedangkan bila LQ 1 maka kegiatan ekonomi tersebut merupakan sektor non basis. Dasar pemikiran teori economic base adalah penjualan hasil dari industri basis ke luar wilayah tersebut akan mendatangkan arus pendapatan ke dalam daerah tersebut dan menyebabkan kenaikan konsumsi maupun kenaikan investasi yang pada gilirannya akan menaikkan pendapatan dan kesempatan kerja. Akibat dari kenaikan pendapatan di wilayah itu tidak hanya menaikkan permintaan terhadap hasil industri basis melainkan juga akan menaikkan permintaan hasil non basis. Hal ini berarti kegiatan industri basis mempunyai peranan penggerak pertama prime mover role, dimana setiap perubahan kenaikan atau penurunan mempunyai efek pengganda multiplier effect terhadap perekonomian wilayah Kadariah, 1978.

2.8 Teori Shift-Share