Matriks Evaluasi Faktor Internal IFE

130

6.2 Tahap Masukan Input Stage

Pada tahap ini dilakukan analisis IFE Internal Factors Evaluation dan EFE External Factor Evaluation. Analisis IFE-EFE tersebut didasarkan pada hasil identifikasi kekuatan dan kelemahan yang merupakan faktor strategis internal serta identifikasi peluang dan ancaman yang merupakan faktor strategis eksternal. Pengisian matriks IFE-EFE dilakukan dengan memberikan bobot dan rating pada setiap faktor strategis internal dan eksternal tersebut. Penentuan bobot dilakukan dengan menggunakan metode Paired Comparison sehingga diperoleh skor bobot. Analisis ini ditujukan untuk menilai dan mengevaluasi pengaruh faktor-faktor strategis terhadap pengembangan ekonomi lokal berbasis komoditas kelapa di Kabupaten Pacitan. Dari hasil wawancara dengan responden pada Lampiran 5 dan Lampiran 6, diperoleh hasil evaluasi faktor strategis yang terdiri dari Internal Factor Evaluation IFE dan External Factor Evaluation EFE.

6.2.1 Matriks Evaluasi Faktor Internal IFE

Matriks Evaluasi Faktor Internal IFE merupakan hasil dari identifikasi faktor-faktor strategis internal Kabupaten Pacitan berupa kekuatan dan kelemahan yang berpengaruh terhadap pembangunan ekonomi lokal berbasis komoditas kelapa. Hasil evaluasi faktor internal dari responden diperoleh nilai bobot dan rating di masing-masing faktor pada kekuatan dan kelemahan. Matriks Evaluasi Faktor Internal secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 33. Tabel 33. Matriks Evaluasi Faktor Internal IFE Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Komoditas Kelapa di Kabupaten Pacitan No Faktor Internal Bobot Rating Skor A Kekuatan 1 Kebijakan Pemerintah Daerah 0.115 4 0.46 2 Potensi Sumberdaya Alam Keunggulan Komparatif komoditas kelapa 0.082 4 0.328

3 Penyerapan Tenaga Kerja

0.100 3 0.3 4 Produk Turunan Kelapa Memiliki Nilai Tambah 0.089 3 0.267 5 Produk Turunan Kelapa Memiliki Kelayakan Finansial dan Menguntungkan 0.103 3 0.309 B Kelemahan 131 1 Kualitas dan Ketrampilan SDM 0.094 2 0.188 2 Kelembagaan Penunjang 0.111 1 0.111 3 Informasi dan Jaringan Pemasaran 0.123 1 0.123 4 Infrastruktur Sarana dan Prasarana 0.077 2 0.154 5 Permodalan dan Akses Pembiayaan 0.106 2 0.212 Total 1.00 2.452 Berdasarkan Tabel 33, terlihat bahwa faktor-faktor internal kekuatan yang mempunyai pengaruh atau tingkat kepentingan relatif tertinggi dalam pengembangan ekonomi lokal berbasis komoditas kelapa di Kabupaten Pacitan adalah: 1 Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan dengan bobot rata- rata dari 8 responden sebesar 0.115, kemudian diikuti dengan 2 Produk turunan kelapa mempunyai kelayakan finansial dan menguntungkan sehingga dapat menarik minat investor untuk pengembangan agroindustri berbasis komoditas kelapa di Kabupaten Pacitan, dengan bobot rata-rata 0.103, 3 Penyerapan tenaga kerja sebagai implikasi dari pengusahaan kelapa yang membuka tambahan kesempatan kerja melalui kegiatan pengolahan produk turunan dan hasil samping yang sangat beragam, dengan bobot rata-rata 0.100, 4 Produk turunan kelapa memiliki nilai tambah sehingga berpotensi memberikan peningkatan pendapatan bagi petani kelapa, dengan bobot rata-rata 0.089. 5 Potensi sumberdaya alam Pacitan yang mempunyai keunggulan komparatif komoditas kelapa dengan bobot rata-rata 0.082. Faktor-faktor internal kelemahan yang mempunyai pengaruh atau tingkat kepentingan relatif tinggi dalam pengembangan ekonomi lokal berbasis komoditas kelapa di Kabupaten Pacitan adalah: 1 Informasi dan jaringan pemasaran, dengan bobot rata-rata 0.123; 2 Kelembagaan penunjang yang berfungsi sebagai wadah untuk mengakomodir kepentingan para petani maupun para pihak yang terkait komoditas kelapa dalam rangka mewujudkan kemitraan dan peningkatan kesejahteraan bersama, dengan bobot rata-rata 0.111; 3 Permodalan dan akses pembiayaan, dengan bobot rata-rata 0.106; 4 Kualitas dan ketrampilan SDM, dengan bobot rata-rata 0.094; 5 Infrastruktur berupa sarana dan prasarana, dengan bobot rata-rata 0.077. Selanjutnya hasil evaluasi faktor internal IFE berdasarkan wawancara dengan 8 responden menunjukkan bahwa penilaian peringkat rating tertinggi pada faktor internal kekuatan adalah kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten 132 Pacitan dan potensi sumberdaya alam berupa komoditas kelapa, dengan nilai rating masing-masing sebesar 4, artinya bahwa kebijakan pemerintah daerah dan potensi sumberdaya alam pengaruhnya ”sangat kuat” dalam pengembangan ekonomi lokal. Peringkat berikutnya adalah penyerapan tenaga kerja, produk turunan memiliki nilai tambah, serta produk turunan memiliki kelayakan finansial dan menguntungkan, dengan nilai rating masing-masing sebesar 3, artinya bahwa faktor-faktor tersebut pengaruhnya ”cukup kuat” dalam pengembangan ekonomi lokal berbasis komoditas kelapa di Kabupaten Pacitan. Penilaian peringkat kelemahan pada faktor internal yang mesti menjadi perhatian utama dalam pengembangan ekonomi lokal berbasis komoditas kelapa di Kabupaten Pacitan adalah kelembagaan penunjang serta informasi dan jaringan pemasaran, dengan nilai rating masing-masing sebesar 1, artinya kedua faktor tersebut kondisinya ”sangat lemah”. Kemudian kualitas dan ketrampilan SDM, infrastruktur sarana dan prasarana, serta permodalan dan akses pembiayaan, dengan nilai rating masing-masing sebesar 2, artinya faktor-faktor tersebut kondisinya ”tidak begitu lemah”. Matriks Evaluasi Faktor Internal menghasilkan skor tertimbang sebesar 2.452, yang menunjukkan bahwa secara internal pengembangan ekonomi lokal berbasis komoditas kelapa di Kabupaten Pacitan masih lemah. Secara internal Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan belum mempunyai strategi yang baik dalam pengembangan ekonomi lokal berbasis komoditas kelapa.

6.2.2 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal EFE