Analisis Location Quotient LQ Analisis Shift-Share

51 dan Biro Pusat Statistik Kabupaten Pacitan. Data sekunder juga diperoleh dari studi pustaka dengan melakukan penelaahan terhadap referensi yang relevan dengan topik kajian.

3.3.3 Metoda Pengolahan dan Analisis Data

Dalam kajian ini digunakan metode analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk : 1 analisis keunggulan komparatif melalui Analisis Location Quotient LQ; 2 analisis keunggulan kompetitif melalui Analisis Shift-Share; 3 Analisis Kelayakan Finansial; 4 Analisis Nilai Tambah; 5 Analisis Marjin Tata Niaga.

3.3.3.1 Analisis Location Quotient LQ

Analisis LQ digunakan untuk mengetahui prospek pengembangan suatu wilayah yang berbasiskan potensi keunggulan komparatif serta mengidentifikasikan komoditas unggulan yang menjadi sektor basis dan non basis. LQ merupakan suatu indeks untuk membandingkan pangsa sub wilayah dalam aktivitas tertentu dengan pangsa total aktivitas tersebut dalam total aktivitas wilayah Blakely, 2002. Pendekatan ini merupakan perbandingan antara fungsi relatif produksi luas areal komoditas j pada tingkat wilayah dengan fungsi relatif produksi luas areal komoditas j pada tingkat wilayah yang lebih besar. Hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut : .. . . X j X Xi Xij LQij = keterangan : LQij = indeks kuosien lokasi kecamatan i untuk komoditas j Xij = jumlah luas areal produksi di kecamatan i untuk komoditas j Xi. = jumlah luas areal produksi seluruh komoditi perkebunan di kecamatan i X.j = jumlah luas areal produksi komoditas j di seluruh kecamatan di Kabupaten Pacitan X.. = jumlah luas areal produksi total komoditi perkebunan di seluruh Kabupaten Pacitan Kriteria penilaian dalam penentuan ukuran derajat basis dan non basis adalah jika nilai indeks LQ 1 maka komoditas tersebut merupakan komoditas basis sedangkan bila nilai indeks LQ ≤ 1 maka komoditas yang dimaksud 52 termasuk ke dalam komoditas non basis pada kegiatan perekonomian di wilayah Kabupaten Pacitan.

3.3.3.2 Analisis Shift-Share

Analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi keunggulan kompetitif suatu komoditas atau wilayah dan menghitung seberapa besar kontribusi share komoditas atau kecamatan terhadap pertumbuhan komoditas-komoditas yang bersesuaian di tingkat Kabupaten Pacitan. Dengan melihat nilai kontribusi share dapat diketahui komoditas ataupun wilayah kecamatan yang dapat memberikan kontribusi terbesar keunggulan kompetitif terhadap pertumbuhan di wilayah yang lebih luas Kabupaten Pacitan. Pada analisis shift-share ini menggunakan indikator jumlah produksi dari setiap komoditas perkebunan rakyat pada dua titik waktu. Analisis dibagi menjadi tiga komponen, yaitu komponen pertumbuhan regional kabupaten Regional Agregat Shift Share RASS, komponen pertumbuhan proporsional Proportional Shift Share PSS dan komponen pertumbuhan pangsa lokal kecamatan Differential Shift Share DSS, sehingga besar perubahan produksi sama dengan penjumlahan dari ketiga komponen tersebut. Adapun tahapan- tahapan perhitungannya adalah sebagai berikut: 1. Menghitung besarnya pergeseran perubahan secara agregat di tingkat regional regional agregat shift share, yaitu pertumbuhan produksi tingkat regional kabupaten RASS. Hasil perhitungan ini dapat menunjukkan maju atau lambatnya perubahan perekonomian di tingkat Kabupaten Pacitan. 2. Menghitung besarnya pergeseran komoditas secara asal, tanpa memperhatikan lokasi proportional shift share, yaitu rasio produksi per komoditas dari komoditas perkebunan rakyat tahun akhir dan tahun awal, minus rasio produksi kabupaten tahun akhir dan tahun awal PSS. Dari hasil perhitungan ini akan diketahui komoditas-komoditas yang relatif maju atau lamban di setiap Kabupaten Pacitan. 3. Menghitung komponen pertumbuhan pangsa lokal differential shift share, yaitu rasio luas areal produksi setiap komoditas dari komoditas perkebunan rakyat di setiap kecamatan tahun akhir dan tahun awal DSS. Dari hasil perhitungan ini akan diketahui komoditas-komoditas yang relatif maju atau lambat di setiap kecamatan ataupun kecamatan-kecamatan yang relatif maju atau lambat dalam setiap komoditas. 53 Persamaan Shift Share adalah : Total Shift Share = RASS + PSS + DSS X’.. X’.j X’.. X’ij X’.j RASS = PSS = DSS = X.. X.j X.. Xij X.j keterangan : i = indeks kecamatan, i = 1,2,3, ....,12 j = indeks komoditas, j = 1,2,3,.....,17 X’ij = jumlah produksi komoditas j di kecamatan i pada tahun akhir analisis Xij = jumlah produksi komoditas j di kecamatan i pada tahun awal analisis X’.j = jumlah produksi komoditas j di seluruh kecamatan di Kabupaten Pacitan pada tahun akhir analisis. X.j = jumlah produksi komoditas j di seluruh kecamatan di Kabupaten Pacitan pada tahun awal analisis. X’.. = jumlah produksi total komoditi perkebunan di Kabupaten Pacitan pada tahun akhir analisis. X.. = jumlah produksi total komoditi perkebunan di Kabupaten Pacitan pada tahun awal analisis. 3.3.3.3 Analisis Kelayakan Finansial Perhitungan kelayakan finansial produk turunan kelapa dilakukan dengan analisa-analisa 1 Net Present Value NPV, 2 Internal Rate of Return IRR, 3 Net Benefit Cost Ratio Net BC. Net Present Value NPV menunjukkan selisih antara jumlah nilai kini benefit kotor yang diperoleh suatu investasi dengan jumlah nilai biaya total. Nilai kini merupakan nilai dana yang telah dibobot dengan diskon faktor pada tingkat discount rate tertentu. Discounted cash flow adalah selisih antara jumlah nilai penerimaan arus tunai pada waktu sekarang dengan biaya yang dikeluarkan pada waktu sekarang dengan tingkat bunga tertentu. Bila NPV 0, maka pengembangan produk turunan kelapa layak untuk diusahakan. Sedangkan bila NPV 0, maka pengembangan produk turunan kelapa tidak layak untuk diusahakan. Secara sistematis perhitungan NPV dirumuskan sebagai berikut Gray et al., 2002 : ∑ = + − = n t t t t r C B NPV 1 Keterangan : B t = Penerimaan yang diperoleh pada tahun ke-t 1 54 C t = Biaya yang dikeluarkan pada tahun ke-t r = Tingkat diskonto t = Umur proyek tahun n = Jumlah tahun Internal Rate of Return IRR merupakan ukuran keberhasilan suatu kegiatan industri dilihat dari kemampuannya untuk menghasilkan benefit bersih, dimana setiap benefit bersih Bt Ct yang diperoleh diinvestasikan kembali pada tahun berikutnya. IRR dinyatakan dalam persen yang merupakan pembanding yang baik dengan tingkat discount rate modal yang berlaku. IRR adalah arus pengembalian yang menghasilkan NPV aliran masuk = NPV aliran keluar, disebut juga Marginal Efficiency of Capital. IRR adalah r, yaitu suatu tingkat bunga yang menunjukkan NPV sama dengan jumlah seluruh investasi proyek atau tingkat bunga yang menghasilkan NPV = 0. Jika diperoleh nilai IRR lebih besar dari tingkat bunga yang berlaku discount rate, maka investasi usaha layak untuk dilakukan. Sebaliknya jika nilai IRR lebih kecil dari tingkat bunga yang berlaku, maka investasi usaha tersebut tidak layak dilakukan. Secara sistematis, perhitungan IRR dapat dirumuskan sebagai berikut Syaukat, 2003 : ∑ ∑ = = + = + n t t t n t t t r C r B 1 1 Keterangan : B t = Penerimaan yang diperoleh pada tahun ke-t C t = Biaya yang dikeluarkan pada tahun ke-t r = IRR t = Umur proyek tahun n = Jumlah tahun Net Benefit Cost Ratio Net BC merupakan perbandingan antara jumlah present value yang positif sebagai pembilang dengan present value yang negatif sebagai penyebut. Angka ini menunjukkan tingkat besarnya tambahan manfaat pada setiap tambahan biaya sebesar satu satuan. Jika nilai Net BC 1, maka kegiatan pengembangan produk turunan kelapa yang dilakukan menguntungkan karena penerimaan lebih besar daripada biaya total. Secara sistematis nilai tersebut dirumuskan sebagai berikut Gray et al., 2002 : 55 ∑ ∑ = = + − + − = n t t t t n t t t t r B C r C B C NetB 1 1 Keterangan : B t = Penerimaan yang diperoleh pada tahun ke-t C t = Biaya yang dikeluarkan pada tahun ke-t r = Tingkat diskonto t = Umur proyek tahun n = Jumlah tahun

3.3.3.4 Analisis Marjin Tataniaga