Implikasi Kebijakan KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

153 Analisis kelayakan finansial pengolahan kelapa secara terpadu pada 1 hektar lahan, menghasilkan nilai NPV positif, BC 1 dan nilai IRR suku bunga yang diasumsikan, sehingga secara finansial industri pengolahan kelapa layak untuk dikembangkan. Industri pengolahan kelapa terpadu yang menghasilkan keanekaragaman produk-produk olahan kelapa dapat memberikan nilai ekonomis dan meningkatkan nilai akhir tiap satu butir kelapa. Selain itu aktivitas pengolahan produk-produk turunan kelapa juga mampu menghasilkan nilai tambah, memberikan marjin keuntungan terhadap tenaga kerja dan pengusaha, serta sumbangan terhadap input lain pada setiap kilogram produk yang dihasilkan. Produk-produk olahan kelapa potensial memberikan marjin harga yang tinggi kepada petani dan produsen, bila sistem pemasaran semakin efisien. Klaster industri kelapa, diharapkan dapat mempercepat pengembangan unit-unit usaha mikro, kecil dan menengah produk kelapa di Kabupaten Pacitan, karena klaster merupakan aglomerasi ekonomi yang melibatkan pelaku dari hulu ke hilir, sehingga memungkinkan penggabungan skala usaha antar pelaku, yang karenanya dapat mengeliminasi beberapa kelemahan usaha mikro, kecil dan menengah yang selama ini terjadi, terutama di bidang produksi dan pemasaran. Unit-unit usaha rumah tangga produk turunan kelapa di Kabupaten Pacitan yang telah membentuk klaster alamiah karena kegiatan ekonomi secara turun temurun, tidak dapat memerankan fungsi yang mendukung pengembangan ekonomi di Kabupaten Pacitan jika tidak diperkuat oleh political will Pemerintah Daerah.

8.2 Implikasi Kebijakan

Untuk mengimplementasikan strategi pengembangan ekonomi lokal di Kabupaten Pacitan melalui klaster industri kelapa, diperlukan implikasi kebijakan : • Mempromosikan citra kelapa sebagai produk unggulan daerah dengan terus memacu pertumbuhannya agar bisa menjadi trade mark bagi Kabupaten Pacitan sehingga dapat memberikan nilai tambah PDRB dan PAD bagi masyarakat daerah. Komoditas kelapa yang berpotensi memberikan nilai tambah langsung bagi keluarga miskin hendaknya menjadi ciri khas yang bisa dijadikan citra distinctive competitiveness dalam pemilihan produk unggulan Kabupaten Pacitan. 154 • Membuat agenda penguatan daya saing ekonomi daerah dalam sebuah kegiatan perencanaan partisipatif serta memobilisasi stakeholder kunci. Kepemimpinan Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan dan perannya sebagai inisiator sangat dibutuhkan. • Membuat grand strategy rencana induk yang melibatkan pelaku hulu- hilir pada pengembangan klaster industri kelapa, meliputi strategi pengembangan kemitraan; strategi pembiayaan, modal usaha dan investasi; strategi penciptaan iklim usaha; strategi pengembangan sumberdaya manusia, strategi pengembangan riset dan teknologi; dan strategi pengembangan infrastruktur serta sarana dan prasarana ekonomi. • Membentuk semacam forum kemitraan, sebagai forum pertemuan antar stakeholders, terdiri dari unsur pelaku usaha, pemerintah daerah, perbankan, Kadinda, asosiasi profesi, NGO dan CBO, serta perguruan tinggi, yang mampu mendukung dan mengarahkan rencana strategik dalam pengembangan ekonomi lokal dan implementasi kemitraan. • Mendukung keberlanjutan inovasi produk kelapa melalui dukungan promosi danatau integrasi pasar, baik pasar lokal-regional maupun pasar luar negeri, dengan cara pembangunan infrastruktur dan kelembagaan promosi yang berkelanjutan, serta penyediaan dukungan dana operasional • Memfasilitasi transformasi struktur pemasaran untuk menghapuskan distorsi harga akibat rantai pemasaran yang terlalu panjang dan dominasi para tengkulak, melalui pembentukan dan pemberdayaan lembaga- lembaga ekonomi komunitas koperasi, asosiasi pemasaran, dan sebagainya. • Memfasilitasi peningkatan akses masyarakat kepada informasi pasar dan teknologi melalui revitalisasi pelayanan penyuluhan maupun menjalin kemitraan dengan lembaga-lembaga jasa pengembangan bisnis business development service providers serta mengembangkan teknologi informasi pemasaran. • Menyediakan kredit maupun grant untuk revolving fund bagi keluarga miskin maupun organisasi mereka koperasi, asosiasi untuk menunjang pengolahan dan pemasaran produk-produk turunan kelapa. 155 • Memberikan dukungan kepada produsen skala mikro dan kecil-menengah dalam mengidentifikasi potensi dan peluang baru untuk peningkatan produktifitas dengan memfasilitasi untuk mendapatkan sertifikasi produk • Membuat kerangka kerja penyediaan infrastruktur yang lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha. • Membangun aliansi kemitraan dengan Pemda lainnya dan forum kemitraan di tingkat propinsi. Kerja sama dengan Pemerintah Daerah tetangga dan otoritas propinsi terkait perlu dilakukan agar produk kelapa Pacitan mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional, karena pasar dan jejaring pemasok-pembeli tidak mengenal batas administrasi. • Menciptakan iklim investasi yang kondusif yang meliputi: reformasi peraturan dan administrasi yang menyangkut penyederhanaan prosedur berkaitan dengan kegiatan usaha dan menurunkan biaya perijinan, perbaikan kebijakan peraturan fiskal, serta perbaikan prasarana publik dan pelayanan penunjang kegiatan ekonomi.

8.3 Rekomendasi