140
perdagangan bebas serta fluktuasi harga komoditas kelapa dan produk turunannya.
4. Peningkatan produktivitas tanaman kelapa yang memperhatikan pelestarian lingkungan
Alternatif strategi ini dirumuskan untuk meminimalkan unsur kelemahan kelembagaan penunjang serta kualitas dan ketrampilan SDM, agar dapat
menghindari ancaman degradasi lingkungan dan bencana alam serta globalisasi dan perdagangan bebas.
6.3.4 Strategi W-O
Strategi W-O merupakan penggabungan atau pencocokan antara faktor internal kelemahan dengan faktor eksternal peluang dengan cara
meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang, dengan alternatif strategi sebagai berikut:
1. Pemberdayaan kelompok produsen primer maupun sekunder dan pengembangan SDM
Alternatif strategi ini dirumuskan untuk meminimalkan unsur kelemahan kualitas dan ketrampilan SDM serta informasi dan jaringan pemasaran, dengan
memanfaatkan peluang adanya perkembangan teknologi dan inovasi produk kelapa, adanya potensi penyerapan pasar, serta adanya investasi dan dukungan
dunia usaha. 2. Penguatan kapasitas kelembagaan penunjang
Alternatif strategi ini dirumuskan untuk meminimalkan unsur kelemahan kelembagaan penunjang, kualitas dan ketrampilan SDM, informasi dan jaringan
pemasaran, dengan memanfaatkan peluang adanya komitmen dan kemitraan semua pemangku kepentingan, adanya potensi penyerapan pasar, adanya
investasi dan dukungan dunia usaha dalam rangka otonomi daerah. 3. Mobilisasi sumber dana untuk pembiayaan dan akses kredit
Alternatif strategi ini dirumuskan untuk meminimalkan unsur kelemahan permodalan dan akses pembiayaan, dengan memanfaatkan adanya peluang
investasi dan dukungan dunia usaha serta kebijakan otonomi daerah. 4. Investasi bagi pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana
Alternatif strategi ini dirumuskan untuk meminimalkan unsur kelemahan sarana dan prasarana yang ada di Kabupaten Pacitan, dengan memanfaatkan
141
adanya peluang investasi dan dukungan dunia usaha dalam rangka otonomi daerah.
6.4 Tahap Pengambilan Keputusan Decision Stage
Tahap selanjutnya dari perumusan strategi adalah tahap pengambilan keputusan dengan menggunakan analisis QSPM Quantitative Startegic Planning
Matrix. Analisis ini ditujukan untuk menentukan prioritas strategi pengembangan ekonomi lokal berbasis komoditas kelapa di Kabupaten Pacitan.
Analisis QSPM dilakukan dengan cara memberikan nilai kemenarikan relatif Attractive Score = AS pada masing-masing faktor internal maupun
eksternal. Strategi yang mempunyai total nilai kemenarikan relatif Total Attractive Score = TAS yang tertinggi merupakan prioritas strategi. Setelah
dilakukan analisis dan perhitungan nilai TAS seperti pada Lampiran 10 maka diperoleh matriks perencanaan strategik kuantitatif.
Tabel 36. Hasil Analisis QSPM Dalam Perumusan Prioritas Strategi Pengembangan
Ekonomi Lokal Berbasis Komoditas Kelapa di Kabupaten Pacitan
No Alternatif Strategi
Nilai TAS Prioritas
1 Pembentukan klaster
kelapa 7.2
1 2
Membangun forum kemitraan pengembangan ekonomi lokal di tingkat
Kabupaten Pacitan 6.813 4
3 Penguatan kegiatan promosi penjualan
6.227 6
4 Pelembagaan atau institusionalisasi
pengembangan ekonomi lokal di Kabupaten Pacitan
5.241 14
5 Pemberdayaan kelompok produsen primer
maupun sekunder dan pengembangan SDM
7.019 3 6
Penguatan kapasitas kelembagaan penunjang
7.170 2 7
Mobilisasi sumber dana untuk pembiayaan dan akses kredit
5.994 11
8 Investasi bagi pembangunan infrastruktur
sarana dan prasarana 5.938
12 9
Penelitian baik teknologi, data dasar baseline study maupun kaji dampak
4.934 16
10 Dukungan teknis pada perbaikan proses dan aplikasi teknologi
6.535 5
11 Pengembangan iklim usaha yang kondusif 6.004 10
12 Pengembangan pasar domestik dan ekspor
6.172 8 13 Membangun aliansi kemitraan dengan
4.951