132
Pacitan dan potensi sumberdaya alam berupa komoditas kelapa, dengan nilai rating masing-masing sebesar 4, artinya bahwa kebijakan pemerintah daerah
dan potensi sumberdaya alam pengaruhnya ”sangat kuat” dalam pengembangan ekonomi lokal. Peringkat berikutnya adalah penyerapan tenaga kerja, produk
turunan memiliki nilai tambah, serta produk turunan memiliki kelayakan finansial dan menguntungkan, dengan nilai rating masing-masing sebesar 3, artinya
bahwa faktor-faktor tersebut pengaruhnya ”cukup kuat” dalam pengembangan ekonomi lokal berbasis komoditas kelapa di Kabupaten Pacitan.
Penilaian peringkat kelemahan pada faktor internal yang mesti menjadi perhatian utama dalam pengembangan ekonomi lokal berbasis komoditas kelapa
di Kabupaten Pacitan adalah kelembagaan penunjang serta informasi dan jaringan pemasaran, dengan nilai rating masing-masing sebesar 1, artinya kedua
faktor tersebut kondisinya ”sangat lemah”. Kemudian kualitas dan ketrampilan SDM, infrastruktur sarana dan prasarana, serta permodalan dan akses
pembiayaan, dengan nilai rating masing-masing sebesar 2, artinya faktor-faktor tersebut kondisinya ”tidak begitu lemah”.
Matriks Evaluasi Faktor Internal menghasilkan skor tertimbang sebesar 2.452, yang menunjukkan bahwa secara internal pengembangan ekonomi lokal
berbasis komoditas kelapa di Kabupaten Pacitan masih lemah. Secara internal Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan belum mempunyai strategi yang baik
dalam pengembangan ekonomi lokal berbasis komoditas kelapa.
6.2.2 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal EFE
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal EFE merupakan hasil dari identifikasi faktor-faktor strategis eksternal Kabupaten Pacitan berupa peluang dan ancaman
yang telah diberi bobot dan rating. Berdasarkan hasil evaluasi faktor eksternal EFE dari responden diperoleh nilai bobot dan rating di masing-masing faktor
pada peluang dan ancaman. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal secara lengkap disajikan pada Tabel 34.
Tabel 34. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis
Komoditas Kelapa di Kabupaten Pacitan No Faktor
Eksternal Bobot Rating Skor
A Peluang
1 Komitmen dan Kemitraan
0.1073 4
0.4292
133
Semua Pemangku Kepentingan
2 Perkembangan Teknologi dan
Inovasi Produk Turunan 0.0576 4
0.2304 3
Potensi Penyerapan Pasar 0.1197
4 0.4788
4 Investasi dan Dukungan Dunia
Usaha 0.1200 3
0.36 5
Kebijakan Otonomi Daerah 0.1045
4 0.418
B Ancaman
1 Ketidakstabilan Ekonomi
Makro 0.1127 2
0.2254 2
Degradasi Lingkungan dan Bencana Alam
0.0844 1 0.0844
3 Ego Daerah
0.0598 1
0.0598 4 Globalisasi
dan Perdagangan
Bebas 0.0943 2
0.1886 5
Fluktuasi Harga Komoditas dan Produk Turunan
0.1397 2 0.2794
Total 1.00
2.754 Berdasarkan Tabel 34, terlihat bahwa faktor-faktor eksternal berupa
peluang yang mempunyai pengaruh tertinggi dalam pengembangan ekonomi lokal berbasis komoditas kelapa di Kabupaten Pacitan adalah: 1 Investasi dan
dukungan dunia usaha dengan bobot rata-rata dari 8 responden sebesar 0.12, kemudian diikuti dengan 2 Potensi penyerapan pasar dengan bobot rata-rata
0.1197; 3 Komitmen dan kemitraan semua pemangku kepentingan dengan bobot rata-rata 0.1073; 4 Kebijakan otonomi daerah dengan bobot rata-rata
0.1045; dan 5 Perkembangan teknologi dan inovasi produk turunan dengan bobot rata-rata 0.0576.
Sedangkan faktor-faktor eksternal berupa ancaman yang mempunyai pengaruh tertinggi dalam pengembangan ekonomi lokal berbasis komoditas
kelapa di Kabupaten Pacitan adalah: 1 Fluktuasi harga komoditas dan produk turunannya dengan bobot rata-rata dari 8 responden sebesar 0.1397 kemudian
diikuti dengan 2 Ketidakstabilan ekonomi makro dengan bobot rata-rata 0.1127; 3 Globalisasi dan perdagangan bebas dengan bobot rata-rata 0.0943; 4
Degradasi lingkungan dan bencana alam dengan bobot rata-rata 0.0844; dan 5 Ego daerah dengan bobot rata-rata 0.0598.
Selanjutnya hasil evaluasi faktor eksternal EFE dari respon wawancara dengan 8 responden menunjukkan bahwa penilaian peringkat tertinggi pada
faktor eksternal peluang adalah pada komitmen dan kemitraan semua pemangku kepentingan, perkembangan teknologi dan inovasi produk turunan,
134
potensi penyerapan pasar, serta kebijakan otonomi daerah, masing-masing dengan nilai rating 4 artinya bahwa faktor-faktor eksternal tersebut mempunyai
peluang ”sangat tinggi” dalam pengembangan ekonomi lokal berbasis komoditas kelapa di Kabupaten Pacitan. Peringkat berikutnya adalah investasi dan
dukungan dunia usaha dengan nilai rating 3 artinya bahwa faktor tersebut mempunyai peluang ”cukup tinggi” dalam pengembangan ekonomi lokal berbasis
komoditas kelapa di Kabupaten Pacitan. Penilaian peringkat ancaman pada faktor eksternal yang mesti menjadi
perhatian utama dalam pengembangan ekonomi lokal berbasis komoditas kelapa di Kabupaten Pacitan adalah ketidakstabilan ekonomi makro, globalisasi dan
perdagangan bebas, serta fluktuasi harga komoditas dan produk turunannya, masing-masing mendapat rating sebesar 2, artinya bahwa faktor-faktor tersebut
memberikan ”ancaman yang tinggi”. Peringkat berikutnya adalah degradasi lingkungan dan bencana alam, serta ego daerah, masing-masing mendapat
rating sebesar 1 artinya bahwa faktor tersebut ”cukup” memberikan ancaman dalam pengembangan ekonomi lokal berbasis komoditas kelapa di Kabupaten
Pacitan. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal menghasilkan skor tertimbang sebesar
2.754 , yang menunjukkan bahwa respon Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan terhadap faktor-faktor eksternal, baik berupa peluang maupun ancaman, cukup
baik yakni di atas rata-rata 2.50.
6.3 Tahap Penggabungan Matching Stage