139
komoditas kelapa, untuk mengatasi ancaman ego daerah serta globalisasi dan perdagangan bebas. Dengan strategi ini diharapkan investor tertarik
mengembangkan usaha di Kabupaten Pacitan dan tidak mengalihkan penanaman modal di luar Kabupaten Pacitan atau bahkan ke luar negeri.
4. Pengembangan pasar domestik dan ekspor Alternatif strategi ini dirumuskan dengan menggunakan unsur kekuatan
potensi sumberdaya alam komoditas kelapa, produk turunan kelapa memiliki nilai tambah dan menguntungkan, untuk mengatasi ancaman ego daerah, globalisasi
dan perdagangan bebas serta fluktuasi harga komoditas kelapa dan produk turunannya.
6.3.3 Strategi W-T
Strategi W-T merupakan penggabungan atau kombinasi antara faktor internal kelemahan dengan faktor eksternal ancaman dengan cara
meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman, dengan alternatif strategi sebagai berikut:
1. Membangun aliansi kemitraan dengan Pemda lainnya dan membangun forum kemitraan di tingkat propinsi
Alternatif strategi ini dirumuskan untuk meminimalkan unsur kelemahan informasi dan jaringan pemasaran, agar dapat menghindari ancaman ego daerah
dan fluktuasi harga komoditas kelapa serta produk turunannya. Kerja sama dengan Pemerintah Daerah tetangga dan otoritas propinsi terkait perlu dilakukan
agar produk kelapa Pacitan mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional, karena pasar dan jejaring pemasok-pembeli tidak mengenal batas
administrasi.
2. Pengembangan teknologi informasi pemasaran
Alternatif strategi ini dirumuskan untuk meminimalkan unsur kelemahan kelembagaan penunjang, informasi dan jaringan pemasaran, dan infrastruktur
sarana dan prasarana agar dapat menghindari ancaman ego daerah, globalisasi dan perdagangan bebas serta fluktuasi harga komoditas kelapa dan
produk turunannya. 3. Branding atau penguatan merek dagang produk kelapa Pacitan
Alternatif strategi ini dirumuskan untuk meminimalkan unsur kelemahan kelembagaan penunjang, kualitas dan ketrampilan SDM, serta informasi dan
jaringan pemasaran, agar dapat menghindari ancaman globalisasi dan
140
perdagangan bebas serta fluktuasi harga komoditas kelapa dan produk turunannya.
4. Peningkatan produktivitas tanaman kelapa yang memperhatikan pelestarian lingkungan
Alternatif strategi ini dirumuskan untuk meminimalkan unsur kelemahan kelembagaan penunjang serta kualitas dan ketrampilan SDM, agar dapat
menghindari ancaman degradasi lingkungan dan bencana alam serta globalisasi dan perdagangan bebas.
6.3.4 Strategi W-O
Strategi W-O merupakan penggabungan atau pencocokan antara faktor internal kelemahan dengan faktor eksternal peluang dengan cara
meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang, dengan alternatif strategi sebagai berikut:
1. Pemberdayaan kelompok produsen primer maupun sekunder dan pengembangan SDM
Alternatif strategi ini dirumuskan untuk meminimalkan unsur kelemahan kualitas dan ketrampilan SDM serta informasi dan jaringan pemasaran, dengan
memanfaatkan peluang adanya perkembangan teknologi dan inovasi produk kelapa, adanya potensi penyerapan pasar, serta adanya investasi dan dukungan
dunia usaha. 2. Penguatan kapasitas kelembagaan penunjang
Alternatif strategi ini dirumuskan untuk meminimalkan unsur kelemahan kelembagaan penunjang, kualitas dan ketrampilan SDM, informasi dan jaringan
pemasaran, dengan memanfaatkan peluang adanya komitmen dan kemitraan semua pemangku kepentingan, adanya potensi penyerapan pasar, adanya
investasi dan dukungan dunia usaha dalam rangka otonomi daerah. 3. Mobilisasi sumber dana untuk pembiayaan dan akses kredit
Alternatif strategi ini dirumuskan untuk meminimalkan unsur kelemahan permodalan dan akses pembiayaan, dengan memanfaatkan adanya peluang
investasi dan dukungan dunia usaha serta kebijakan otonomi daerah. 4. Investasi bagi pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana
Alternatif strategi ini dirumuskan untuk meminimalkan unsur kelemahan sarana dan prasarana yang ada di Kabupaten Pacitan, dengan memanfaatkan
141
adanya peluang investasi dan dukungan dunia usaha dalam rangka otonomi daerah.
6.4 Tahap Pengambilan Keputusan Decision Stage