Potensi Sektor Pertanian dan Sub Sektor Perkebunan

70 masyarakat Kabupaten Pacitan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan meskipun kurang signifikan. Kemampuan Daya Beli pada tahun 2002 sebesar Rp 1,343,341.00; pada tahun 2003 sebesar Rp 1,352,714.00; dan pada tahun 2004 sebesar Rp 1,410,704.00.

4.5 Potensi Sektor Pertanian dan Sub Sektor Perkebunan

Kabupaten Pacitan mempunyai potensi yang cukup potensial untuk dikembangkan di masa mendatang, mencakup sektor Pertanian Tanaman Pangan, sektor Perkebunan, sektor Perikanan dan Kelautan, sektor Industri, sektor Pariwisata dan sektor Pertambangan. Berdasarkan penggunaan Sumber Daya Lahan, dari luas wilayah Kabupaten Pacitan 141,944 Ha, hampir 89.66 persen atau seluas 113,910.36 Ha paling dominan peruntukannya untuk kegiatan pertanian dalam arti luas, dengan rincian: 1 Persawahan: 13,369.00 Ha 9.42 persen, 2 Tegalan: 112.403,00 Ha 79.19 persen, 3 Perkebunan rakyat : 1.494,00 Ha 1.05 persen. Dari data tersebut menunjukkan bahwa penggunaan lahan untuk persawahan hanya sebagian kecil yaitu untuk sawah setengah teknis, sawah teknis dan sawah sederhana. Sektor pertanian cukup menjanjikan untuk dikembangkan di masa yang akan datang mengingat areal pertanian cukup luas, komoditi yang cukup besar dan beragam, serta tersedianya tenaga kerja yang bergerak di bidang ini. Dilihat dari kontribusi prosenta sektor lahan usaha terhadap produk Domestik Regional Bruto PDRB Atas Dasar Harga Berlaku, pada tahun 1999 sektor pertanian masih dominan yaitu sebesar 44.35 persen. Tabel 10. Luas Areal Tanaman Perkebunan Kelapa dan Non Kelapa di Kabupaten Pacitan Tahun 2002- 2006 LUAS AREAL HA KOMODITI 2002 2003 2004 2005 2006 Kelapa 23,245 23,340 23,558 23,714 24,027 Non Kelapa 16,053.4 16,223.45 16,507 16,965 17,668 Jumlah 39,298.4 39,563.45 40,065 40,715 41,695 Sumber: Dishutbun Pacitan data diolah Tabel 11. Produksi Tanaman Perkebunan di Kabupaten Pacitan Tahun 2002-2006 No KOMODITI PRODUKSI Ton 71 2002 2003 2004 2005 2006 1 Kelapa a. Butiran 18,366.69 18,387.65 18,407.75 18,500 18,708.37 b. Gula Merah 9,550 9,560.05 9,570.20 9,620 10,850 2 Cengkeh a. Bunga kering 1,004 1,467.47 1,227.45 1,225.2 478.04 b. Daun kering 3,800 3,810.1 3,825.1 3,826 3,826 c. Minyak daun 74.6 74.62 74.92 75.2 74.85 3 Kopi 359.13 366.175 369.77 370.5 379.512 4 Jambu Mete 44.8 44.37 44.1 44.5 40.28 5 Kapok Randu 17.45 17.35 17.3 17 15.617 6 Kakao 13.425 14.625 16.67 18.5 34.943 7 Melinjo 2,389.45 2,400.38 2,404.65 2,405.30 2,413.44 8 Lada 1.65 1.761 1.85 2 2,448 9 Panili 23.38 24.76 24.79 26 27.97 10 Jahe 2,887.71 2,827.32 2,825 2,850 3,236.625 11 Kunyit 989 1,032.15 1,098.75 1,190.50 1,196.8 12 Laos 542.5 546.05 547.8 550.5 568.05 13 Temu lawak 596.6 764.805 995.9 1,050.5 1,292.97 14 Kencur 345.56 342.89 342.9 343.82 350.03 15 Janggelan 222.98 225.96 228.8 229.5 230.44 16 Aren 251.5 252.75 253.1 253.15 268.52 17 Kapas 19.50 17.00 17 16.58 21.26 Jumlah 41,499.94 42,185.83 42,293.80 42,593.88 44,016.198 Sumber: Dishutbun Pacitan Dalam sektor pertanian tanaman pangan, produksi yang potensial antara lain ubi kayu, pisang dan jeruk manis pacitan. Pada sub sektor perkebunan, potensi produk unggulan di Kabupaten Pacitan selain kelapa, adalah empon- empon, kopi, cengkeh dan panili. Luas areal tanaman perkebunan kelapa dan non kelapa di Kabupaten Pacitan pada tahun 2002 sampai tahun 2006 disajikan pada Tabel 10. Sedangkan produksi tanaman perkebunan di Kabupaten Pacitan pada tahun 2002 sampai tahun 2006 disajikan pada Tabel 11.

4.6 Potensi Tanaman Kelapa di Kabupaten Pacitan