36
tertentu atau PDRB terhadap total jumlah tenaga kerja sektor tertentu, atau total nilai PDRB di suatu daerah Kabupaten dibandingkan dengan rasio tenaga kerja
dan sektor yang sama di propinsi dimana kabupaten tersebut berada dalam lingkupnya Adisasmita, 2005. Dalam mengintepretasikan hasil analisis LQ ini,
jika nilai LQ ≥ 1 maka kegiatan ekonomi tersebut merupakan sektor basis,
sedangkan bila LQ 1 maka kegiatan ekonomi tersebut merupakan sektor non basis.
Dasar pemikiran teori economic base adalah penjualan hasil dari industri basis ke luar wilayah tersebut akan mendatangkan arus pendapatan ke dalam
daerah tersebut dan menyebabkan kenaikan konsumsi maupun kenaikan investasi yang pada gilirannya akan menaikkan pendapatan dan kesempatan
kerja. Akibat dari kenaikan pendapatan di wilayah itu tidak hanya menaikkan permintaan terhadap hasil industri basis melainkan juga akan menaikkan
permintaan hasil non basis. Hal ini berarti kegiatan industri basis mempunyai peranan penggerak pertama prime mover role, dimana setiap perubahan
kenaikan atau penurunan mempunyai efek pengganda multiplier effect terhadap perekonomian wilayah Kadariah, 1978.
2.8 Teori Shift-Share
Untuk memahami pergeseran struktur suatu aktivitas atau sektor serta menghitung seberapa besar share masing-masing sektor atau aktivitas tersebut
di suatu wilayah tertentu dibandingkan dengan suatu referensi dengan cakupan wilayah yang lebih luas dalam bentuk dua titik waktu, dapat digunakan beberapa
alat analisis, diantaranya adalah Shift-Share Analysis. Analisis Shift-Share ini menganalisis perubahan berbagai indikator
kegiatan ekonomi, seperti produksi dan kesempatan kerja, pada dua titik waktu di suatu wilayah. Dari hasil analisis ini akan diketahui bagaimana perkembangan
suatu sektor di suatu wilayah jika dibandingkan secara relatif dengan sektor- sektor lainnya, apakah bertumbuh cepat atau lambat. Hasil analisis ini juga
dapat menunjukkan bagaimana perkembangan suatu wilayah dibandingkan wilayah lainnya, apakah bertumbuh cepat atau lambat Budiharsono, 2005.
Hasil analisis shift-share mampu menjelaskan kinerja suatu aktivitas atau sektor di suatu wilayah dan membandingkan dengan kinerjanya di dalam wilayah
total. Disamping itu hasil analisis dapat juga memberikan gambaran sebab- sebab terjadinya pertumbuhan suatu aktivitas di suatu wilayah. Sebab-sebab
37
yang dimaksud dibagi menjadi tiga bagian yaitu: a sebab yang berasal dari dinamika lokal sub wilayah, b sebab dari dinamika aktivitas sektor dari total
wilayah, dan c sebab dari dinamika wilayah secara umum. Secara umum gambaran kinerja seperti yang disebutkan diatas dapat dijelaskan dari tiga
komponen hasil analisis yaitu: 1 komponen laju pertumbuhan total atau komponen share, yang menyatakan pertumbuhan total wilayah pada dua titik
waktu yang menunjukkan dinamika total wilayah; 2 komponen pergeseran proporsional, yang menjelaskan pertumbuhan total aktivitas atau sektor tertentu
secara relatif, dibandingkan dengan pertumbuhan secara umum dalam total wilayah yang menunjukkan dinamika sektor atau aktivitas total dalam wilayah;
serta 3 komponen pergeseran diferensial, yang menggambarkan bagaimana tingkat competitiveness suatu wilayah tertentu dibandingkan dengan
pertumbuhan total sektor atau aktivitas tersebut dalam wilayah Fonna, 2004.
2.9 Kelayakan Finansial