Tahap Pengambilan Keputusan Decision Stage

141 adanya peluang investasi dan dukungan dunia usaha dalam rangka otonomi daerah.

6.4 Tahap Pengambilan Keputusan Decision Stage

Tahap selanjutnya dari perumusan strategi adalah tahap pengambilan keputusan dengan menggunakan analisis QSPM Quantitative Startegic Planning Matrix. Analisis ini ditujukan untuk menentukan prioritas strategi pengembangan ekonomi lokal berbasis komoditas kelapa di Kabupaten Pacitan. Analisis QSPM dilakukan dengan cara memberikan nilai kemenarikan relatif Attractive Score = AS pada masing-masing faktor internal maupun eksternal. Strategi yang mempunyai total nilai kemenarikan relatif Total Attractive Score = TAS yang tertinggi merupakan prioritas strategi. Setelah dilakukan analisis dan perhitungan nilai TAS seperti pada Lampiran 10 maka diperoleh matriks perencanaan strategik kuantitatif. Tabel 36. Hasil Analisis QSPM Dalam Perumusan Prioritas Strategi Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Komoditas Kelapa di Kabupaten Pacitan No Alternatif Strategi Nilai TAS Prioritas 1 Pembentukan klaster kelapa 7.2 1 2 Membangun forum kemitraan pengembangan ekonomi lokal di tingkat Kabupaten Pacitan 6.813 4 3 Penguatan kegiatan promosi penjualan 6.227 6 4 Pelembagaan atau institusionalisasi pengembangan ekonomi lokal di Kabupaten Pacitan 5.241 14 5 Pemberdayaan kelompok produsen primer maupun sekunder dan pengembangan SDM 7.019 3 6 Penguatan kapasitas kelembagaan penunjang 7.170 2 7 Mobilisasi sumber dana untuk pembiayaan dan akses kredit 5.994 11 8 Investasi bagi pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana 5.938 12 9 Penelitian baik teknologi, data dasar baseline study maupun kaji dampak 4.934 16 10 Dukungan teknis pada perbaikan proses dan aplikasi teknologi 6.535 5 11 Pengembangan iklim usaha yang kondusif 6.004 10 12 Pengembangan pasar domestik dan ekspor 6.172 8 13 Membangun aliansi kemitraan dengan 4.951 142 Pemda lainnya dan membangun forum kemitraan di tingkat propinsi 15 14 Pengembangan teknologi informasi pemasaran 6.118 9 15 Branding atau penguatan merek dagang produk kelapa Pacitan 6.202 7 16 Peningkatan produktivitas tanaman kelapa yang memperhatikan pelestarian lingkungan 5.648 13 Hasil analisis QSPM dalam perumusan prioritas strategi pengembangan ekonomi lokal berbasis komoditas kelapa di Kabupaten Pacitan sebagaimana yang disajikan pada Tabel 36 di atas menunjukkan bahwa strategi yang memiliki nilai TAS terbesar yaitu sebesar 7.2 adalah strategi pembentukan klaster industri kelapa. Sedangkan strategi yang memiliki nilai TAS terendah 4.934 adalah strategi penelitian baik teknologi, data dasar baseline study maupun kaji dampak. 143

VII. PERANCANGAN PROGRAM 7.1 Visi, Misi, Tujuan dan Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten

Pacitan Perancangan program pengembangan ekonomi lokal berbasis komoditas kelapa di Kabupaten Pacitan merupakan lanjutan dari perumusan prioritas strategi. Perumusan program dan kegiatan juga harus mengacu kepada arah kebijakan, misi dan visi Kabupaten Pacitan. Visi Kabupaten Pacitan tahun 2006-2011 adalah “Mewujudkan Masyarakat Pacitan yang Maju, Adil, dan Sejahtera yang Berbasis pada Nilai- nilai Agama dan Berbudaya”. Kata “Maju” bermakna kinerja pembangunan daerah ditandai oleh adanya laju pertumbuhan dan peningkatan grafik di sektor- sektor prioritas yang secara langsung berdampak positif bagi peningkatan kualitas kehidupan serta penguatan posisi daya saing ekonomi, sosial dan budaya masyarakat Pacitan secara berkelanjutan. Kata “Adil” bermakna proses pembangunan daerah melibatkan seluas-luasnya partisipasi masyarakat dan hasilnya dapat didistribusikan dan dinikmati oleh seluruh masyarakat Pacitan secara adil, transparan dan akuntabel. Kata “Sejahtera” bermakna kinerja pembangunan daerah didedikasikan untuk sebesar-besarnya menjamin terpenuhinya kebutuhan jasmani dan rohani masyarakat Pacitan secara berkelanjutan. Kata “Nilai-nilai Agama” bermakna kehidupan masyarakat Pacitan senantiasa diwarnai oleh penghayatan nilai-nilai agama dan budi pekerti yang luhur. Pentingnya aspek nilai-nilai agama tidak diartikan sebagai bentuk primordialitas untuk suatu agama tertentu, tetapi harus diartikan secara umum bahwa nilai-nilai luhur yang dianut oleh semua agama semestinya dapat diterapkan dalam pergaulan hidup bermasyarakat sehari-hari. Kata “Berbudaya” bermakna kinerja pembangunan daerah merupakan wahana untuk membangun pesona karakter warga masyarakat Pacitan yang berakhlak mulia, arif, matang, cerdas dan memiliki etos kerja produktif yang berdaya guna bagi keberlanjutan pembangunan daerah. Sedangkan misi Kabupaten Pacitan tahun 2006-2011 adalah: 1 melaksanakan percepatan pembangunan di segala bidang sesuai kaidah-kaidah pembangunan daerah, 2 menjalankan administrasi publik berdasarkan prinsip- prinsip good governance dan clean government, 3 mendorong dan memelihara komitmen semua pihak dalam kerangka membangun “sejuta pesona Pacitan”, 4