111
eksternal. Bentuk yang dipilih oleh kelembagaan komunitas produsen kelapa di Kecamatan Kebonagung Pacitan untuk menumbuhkan klaster, adalah koperasi.
Koperasi ini diharapkan dapat menjadi fasilitator pengembangan klaster. Ikatan yang cukup kuat diantara para pelaku usaha memungkinkan untuk dilakukan
kegiatan produksi dari hulu – hilir. Kelembagaan lokal yang berbadan hukum koperasi ini diharapkan dapat
meneruskan keberlanjutan program setelah selesai masa pendampingan dari “pihak luar”. Dalam rangka kemandirian kelembagaan lokal perlu dilakukan
upaya untuk membangun jaringan, membuka akses informasi dan penguatan posisi tawar. Hal ini harus ditopang dengan penguatan kapasitas kelembagaan
lokal. Klaster alamiah kelapa berbasis usaha komunitas di Kabupaten Pacitan
menghasilkan jenis produk yang homogen dengan segmen pasar yang seragam. Oleh karena itu keseragaman produk maupun pasar diharapkan dapat
mendorong unit usaha di dalam klaster untuk membentuk kerja sama horizontal, yang dapat menjamin pasokan produk dan menjaga kepercayaan pasar.
5.8 Sektor Basis dan Pengembangan Klaster
Berdasarkan analisis LQ sebagaimana dipaparkan pada sub bab sebelumnya, kelapa merupakan sektor basis dalam perekonomian wilayah di
Kabupaten Pacitan. Ada tujuh kecamatan di Kabupaten Pacitan yang memiliki keunggulan komparatif pada komoditas kelapa yaitu Kecamatan Pacitan,
Kecamatan Arjosari, Kecamatan Kebonagung, Kecamatan Punung, Kecamatan Donorojo, Kecamatan Pringkuku dan Kecamatan Tulakan. Pada Kecamatan
Ngadirojo dan Kecamatan Sudimoro, dilihat dari analisis LQ, kelapa hampir mendekati sebagai sektor basis. Walaupun nilai LQ hampir mendekati satu LQ
1, tetapi pada kenyataan di lapangan, kelapa justru menjadi produk yang dominan di kedua kecamatan terletak di pesisir selatan Kabupaten Pacitan
tersebut. Aktivitas sektor basis memiliki peranan sebagai penggerak utama prime
mover dalam pertumbuhan suatu wilayah. Perkembangan komoditas kelapa yang tersebar di hampir seluruh kecamatan dapat mendorong sektor lain turut
berkembang sehingga perekonomian daerah Kabupaten Pacitan secara keseluruhan akan tumbuh.
112
Wilayah kecamatan-kecamatan di Kabupaten Pacitan yang mempunyai komoditas utama kelapa, sebagaimana telah disebutkan di atas, memiliki
kedekatan geografis atau berlokasi di tempat yang saling berdekatan sehingga akan memudahkan pembangunan suatu kawasan industri. Hal ini
memungkinkan terjadinya kesatuan sektor industri kelapa, yang mencakup semua kegiatan dari pra produksi sampai pasca produksi. Kedekatan secara
geografis antara entitas-entitas yang saling terkait pada industri komoditas kelapa, mendorong penumbuhkembangan klaster industri kelapa di Kabupaten
Pacitan. Kedekatan geografis kecamatan-kecamatan penghasil komoditas utama kelapa, yaitu Pacitan, Arjosari, Kebonagung, Punung, Donorojo,
Pringkuku, Tulakan, Ngadirojo dan Sudimoro, dapat dilihat posisinya pada peta di Gambar 10.
Gambar 10. Peta Kabupaten Pacitan Sumber: Bappeda Kab Pacitan Analisa kelayakan finansial pada satu hektar lahan tegalan yang ditanami
kelapa dengan kerapatan tanaman sebanyak 200 pohon Ha, sebagaimana dipaparkan pada sub bab sebelumnya, menghasilkan kriteria layak. Dengan
rata-rata kepemilikan lahan tegalan kelapa seluas 1 Ha, maka penguatan unit- unit usaha produk turunan kelapa, yang secara analisis finansial termasuk kriteria
113
layak, untuk dikembangkan menjadi suatu klaster kelapa berbasis komunitas diharapkan dapat mendorong terwujudnya kemakmuran dan kestabilan ekonomi
wilayah Kabupaten Pacitan. Pengembangan klaster menjadi salah satu alternatif untuk percepatan
pengembangan unit-unit usaha mikro, kecil dan menengah produk kelapa, karena klaster merupakan aglomerasi ekonomi yang melibatkan pelaku dari hulu
ke hilir, sehingga memungkinkan penggabungan skala usaha antar pelaku, yang karenanya dapat mengeliminasi beberapa kelemahan usaha mikro, kecil dan
menengah terutama di bidang produksi dan pemasaran. Dengan penumbuhan klaster, kelembagaan ekonomi berbasis komunitas dapat bekerja sama dengan
industri dan pemerintah daerah dalam mengarahkan masyarakat menuju dunia kerja yang menjanjikan masa depan yang lebih baik, sehingga para pemuda di
Kabupaten Pacitan tidak perlu pergi merantau untuk mencari pekerjaan. Selain itu dengan penumbuhan klaster, komunitas perdesaan dapat membangun dan
memperkuat industri kunci mereka sendiri.
5.9 Pengembangan Klaster Kelapa Dalam Kebijakan Pemerintah Daerah