136
6.3.1 Strategi S-O
Strategi S-O merupakan penggabungan atau pencocokan antara faktor internal kekuatan dengan faktor eksternal peluang dengan cara menggunakan
kekuatan untuk memanfaatkan peluang dengan alternatif strategi sebagai berikut:
1. Pembentukan klaster kelapa Klaster adalah sekumpulan kegiatan ekonomi yang ditangani secara
tersendiri berdasarkan: kedekatan geografis yang mencakup kegiatan lintas komoditas dan lintas sektoral; kesatuan sektor industri, yang meliputi kegiatan
lintas daerah dan komoditas; atau kesamaan komoditas yang mencakup kegiatan lintas daerah. Klaster mencakup semua kegiatan yang terkait dengan
suatu komoditas, mulai dari pra produksi hingga pasca produksi. Klaster juga mencakup semua unit usaha dan stakeholders yang terlibat dalam klaster, serta
berbagai lembaga pendukung dan keterkaitan antar pelaku. Klaster kelapa mencakup petani kelapa, produsen usaha pengolahan kelapa dan produk
turunannya, koperasi, pedagang, eksportir, LSM, lembaga penelitian, serta lembaga pemerintah yang mendukung pengembangan industri kelapa.
Alternatif strategi ini dirumuskan dengan menggunakan unsur kekuatan kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan, potensi sumberdaya alam
Kabupaten Pacitan yang memiliki keunggulan komparatif komoditas kelapa, kelapa yang mempunyai peranan besar bagi masyarakat Pacitan sebagai
sumber pendapatan dan penyedia lapangan kerja, produk turunan kelapa yang memiliki nilai tambah serta menguntungkan, untuk memanfaatkan peluang
adanya komitmen dan kemitraan semua pemangku kepentingan di Kabupaten Pacitan, adanya perkembangan teknologi dan inovasi produk perkelapaan,
adanya potensi penyerapan pasar produk kelapa dan hasil olahannya serta adanya investasi dan dukungan dunia usaha.
2. Membangun forum kemitraan pengembangan ekonomi lokal di tingkat Kabupaten
Pacitan. Forum kemitraan ini berfungsi sebagai wahana partisipasi dalam
perencanaan, penyusunan strategi dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan ekonomi daerah Kabupaten Pacitan, khususnya yang terfokus pada
klaster kelapa. Forum kemitraan ini terdiri dari sektor pemerintah daerah yang
137
mencakup pegawai pemerintah dan wakil-wakil rakyat, sektor swasta yang mencakup kelompok usaha, lembaga keuangan, pedagang dan produsen, serta
sektor masyarakat LSM dan lembaga pendukung lainnya. Alternatif strategi ini dirumuskan dengan menggunakan unsur kekuatan
kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan, potensi sumberdaya alam berupa keunggulan komparatif komoditas kelapa, dan penyerapan tenaga kerja
pada komoditas kelapa, untuk memanfaatkan peluang adanya komitmen dan kemitraan semua pemangku kepentingan, adanya potensi penyerapan pasar,
adanya investasi dan dukungan dunia usaha dan dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah.
3. Penguatan kegiatan promosi penjualan Alternatif strategi ini dirumuskan dengan menggunakan unsur kekuatan
produk turunan kelapa memiliki nilai tambah serta memiliki kelayakan finansial dan menguntungkan, untuk memanfaatkan peluang adanya perkembangan
teknologi dan inovasi produk olahan kelapa, adanya potensi penyerapan pasar, serta adanya investasi dan dukungan dunia usaha.
4. Pelembagaan atau institusionalisasi pengembangan ekonomi lokal di Kabupaten
Pacitan Institusionalisasi pengembangan ekonomi lokal ini bertujuan untuk
memastikan keberlanjutan forum kemitraan melalui pelembagaan yang bersifat jangka panjang. Dan agar kegiatan pengembangan ekonomi lokal menjadi fungsi
reguler para stakeholders di Kabupaten Pacitan. Dengan adanya institusionalisasi, pengembangan ekonomi lokal di Kabupaten Pacitan dapat
memiliki Badan Pelaksana yang bisa terdiri dari unsur perguruan tinggi, LSM atau bahkan perseorangan, yang mampu mendukung dan mengarahkan
implementasi kemitraan bagi pengembangan ekonomi lokal di Kabupaten Pacitan.
Alternatif strategi ini dirumuskan dengan menggunakan unsur kekuatan kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan, untuk memanfaatkan peluang
adanya komitmen dan kemitraan semua pemangku kepentingan dan dalam rangka otonomi daerah.
6.3.2 Strategi S-T