68
Prasarana transportasi adalah salah satu prasarana yang sangat penting dan vital untuk mobilitas penduduk dan memperlancar arus lalu lintas barang dari
satu daerah ke daerah lain. Permasalahan yang dihadapi Kabupaten Pacitan dalam pelayanan transportasi adalah belum terbentuknya sistem jaringan dan
model transportasi yang efisien, karena masih terjadi percampuran pelayanan transportasi regional dengan pelayanan transportasi kota, serta belum adanya
pelayanan angkutan umum yang menghubungkan antara pusat-pusat pelayanan yang mendukung bagi pengembangan perekonomian daerah.
Prasarana transportasi khususnya ruas jalan yang ada di Kabupaten Pacitan terdiri dari : a jalan nasional sepanjang 99,542 Km, 90 persen dari
panjang jalan dalam kondisi sedang dan rusak; b jalan propinsi sepanjang 97.265 Km, 30.9 persen dari panjang jalan dalam kondisi sedang dan rusak; c
jalan kabupaten yang kondisi beraspal sepanjang 650,665 Km, kondisi sedang mencapai 14.02 persen dan rusak mencapai 37.02 persen; d jalan desa
sepanjang 1,208,137 Km, kondisinya 67.5 persen masih makadam tanah dan rusak. Kondisi jalan tersebut menunjukkan bahwa sebagian wilayah di
Kabupaten Pacitan mobilitas penduduknya terhambat karena masih ada kondisi jalan yang rusak, serta masih berupa batu dan tanah.
4.4 Perekonomian
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pacitan berdasarkan Harga Konstan 1993, dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 mengalami peningkatan. Laju
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2001 sebesar 1.59 persen, tahun 2002 sebesar 1.88 persen, tahun 2003 sebesar 2.72 persen, tahun 2004 sebesar 3.46
persen dan pada tahun 2005 mencapai 3.62 persen. Sebaran kontribusi masing-masing lapangan usaha terhadap PDRB pada
tahun 2005 sebagai berikut : Pertanian sebesar 41.17 persen; Pertambangan dan Penggalian sebesar 3.16 persen; Industri dan Pengolahan sebesar 3.99
persen; Listrik, Gas dan Air Bersih sebesar 1.07 persen; Bangunan konstruksi sebesar 6.77 persen; Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 10.47 persen;
Angkutan dan Komunikasi sebesar 7.12 persen; Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan sebesar 7.54 persen dan Jasa-jasa sebesar 18.71 persen.
Peningkatan laju pertumbuhan PDRB selama lima tahun mengalami peningkatan rata-rata 10.6 persen per tahun dibandingkan dengan harga
69
berlaku. Pertumbuhan sektor ekonomi Kabupaten Pacitan tahun 2000-2005 menurut lapangan usaha atau sektor tertera pada Tabel 9.
Lapangan usaha atau sektor yang memiliki kontribusi terbesar terhadap PDRB pada tahun 2005 atas harga berlaku adalah : 1 sektor pertanian sekitar
40 – 42 persen; 2 sektor jasa-jasa sekitar 16 – 19 persen; 3 sektor perdagangan sekitar 10 – 11 persen. Sedangkan sektor-sektor lain hanya
berperan antara 0 – 9 persen terhadap PDRB Kabupaten Pacitan. Inflasi di Kabupaten Pacitan pada tahun 2001 mencapai 8.64 persen,
tahun 2002 sebesar 8.91 persen, tahun 2003 sebesar 8.49 persen, tahun 2004 turun menjadi 6.05 persen, dan pada tahun 2005 sebesar 8.47 persen. Naik
turunnya inflasi yang terjadi di Kabupaten Pacitan disebabkan oleh deflasi kelompok bahan makanan yang cenderung turun sebesar 8.25 persen,
sedangkan kelompok pengeluaran konsumsi yang lainnya mengalami kenaikan.
Tabel 9. Pertumbuhan Sektor Ekonomi Tahun 2001-2005 di Kabupaten Pacitan
Menurut Sektor Atas Dasar Harga Konstan 1993
TAHUN No SEKTOR
2001 2002 2003 2004 2005 1 Pertanian
399,450.42 436,593.98 479,896.96 522,322.94 566,912.02 2 Pertambangan
dan Penggalian 31,520.51 34,148.28 37,391.88 40,647.58 43,894.11
3 Industri Pengolahan
32,652.04 36,723.34 42,594.90 48,005.87 53,914.24 4
Listrik, Gas dan Air Minum
4,160.43 6,630.25 9,166.71 11,764.67 14,468.43 5 Bangunan
65,273 70,644.57 77,104.69 85,217.56 93,641.72 6 Perdagangan,
Hotel dan Restoran
91,875.12 102,558.33 115,265.82 127,582.38 140,326.31 7 Pengangkutan
dan Komunikasi 55,414.40 64,534.70 75,612.99 82,519.44 90,043.87
8 Keuangan, Persewaan dan
Jasa Perusahaan
75,800.78 82,029.56 89,080.82 95,811.62 102,279.17
9 Jasa-jasa 148,655.70 170,778.84 193,475.03 214,559.36 237,481.91
PDRB Total
905,458.88 1,004,641.85 1,119,589.80 1,228,431.42 1,342,961.78
Sumber : BPS Pacitan Kemampuan Daya Beli menunjukkan seberapa besar jumlah barang dan
jasa yang mampu dapat dibeli oleh masyarakat dengan sejumlah uang yang dibelanjakan untuk konsumsi dalam waktu satu tahun. Kemampuan Daya Beli