62 bagi pemangku kepentingan untuk menghadapi perkembangan dan
ancaman yang mungkin terjadi di masa depan. Rencana aksi yang dapat disusun oleh para pemangku kepentingan adalah
mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi di masa datang pro-aktif. Selain itu, eksplorasi kondisi masa datang juga dapat membantu dalam menyiapkan aksi
yang bersifat re-aktif. Melalui identifikasi dan perbandingan skenario, para pengambil keputusan dan pemangku kepentingan dapat lebih mampu
merencanakan masa depan suatu wilayah. Tingkat kedalaman pelibatan pemangku kepentingan dalam analisis prospektif partisipatif, dianggap dapat memenuhi
tingkat partisipasi kolegiat sebagaimana perspektif Bigg 1989 diacu dalam Cornwall dan Jewkes 1995; serta termasuk dalam tipologi partisipasi interaktif
menurut Brown et al. 2001.
3.7 Pemodelan Sistem
Dalam membangun sistem perencanaan tata ruang Teluk Lampung, dilakukan pengembangan model guna mempresentasikan peubah populasi,
aktivitas ekonomi, dan ketersediaan ruang, serta interaksi di antaranya. Berdasarkan karakteristik wilayah pesisir yang kompleks dan multidimensi,
ditetapkan penggunaan model simbolik, yang menggunakan persamaan- persamaan matematis. Perangkat lunak komputer yang digunakan sebagai alat
bantu dalam pemodelan sistem adalah Stella 7.r. dari HPS Inc. 2001.
Sub-Model Aktivitas
Ekonomi
Sub-Model Ketersediaan
Ruang Sub-Model
Populasi
Tenaga Kerja
Lapangan Kerja
Kebutuhan Ruang Kebutuhan Ruang
Penyediaan Ruang Penyediaan Ruang
Gambar 16 Model secara global
63 Secara global model menggambarkan interaksi antara komponen populasi,
aktivitas ekonomi, dan ketersediaan ruang yang bersifat timbal balik. Masing- masing komponen mempunyai gugus formula sendiri-sendiri, namun saling
terkait pada satu atau lebih peubah tertentu. Oleh karena itu, model global disusun oleh tiga sub-model yang meliput i sub-model populasi, sub-model aktivitas
ekonomi, dan sub-model ketersediaan ruang, yang dikembangkan secara terpisah. Secara ringkas model global disajikan pada Gambar 16.
3.7.1 Faktor-faktor penyusun model
Sub-model populasi menggambarkan dinamika penduduk populasi, yang ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-faktor penyusun sub-model populasi adalah
meliputi: jumlah populasi, kelahiran, imigrasi, kematian, emigrasi, angkatan kerja, fraksi angkatan kerja, fraksi kelahiran, fraksi kematian, nomal imigrasi, normal
emigrasi, pengangguran, pertambahan penduduk, dampak penganggur, kemudahan tenaga kerja, percepatan imigrasi, dan percepatan emigrasi. Kesemua
peubah berhubungan baik secara langsung maupun tidak, yang diformulasikan secara numerik. Dari berbagai faktor di atas, dapat disintesis model dengan
menggunakan perangkat lunak Stella. Sub-model populasi dihubungkan dengan sub-model aktivitas ekonomi
melalui faktor lapangan kerja-pengangguran, dan kemudahan tenaga kerja- percepatan investasi. Terhadap sub-model ketersediaan ruang, populasi
dihubungkan melalui faktor kendala ruang-percepatan emigrasi, serta pertambahan penduduk-kebutuhan permukiman dan prasarana.
Sub-model aktivitas ekonomi menggambarkan dinamika perekonomian, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang terlibat dalam sub-
model ini meliputi: aktivitas ekonomi produk domestik regional bruto, PDRB, pertumbuhan ekonomi, sektor industri, pertumbuhan sektor industri, investasi, laju
investasi, kebangkrutan investasi, sektor perikanan laut, pertumbuhan sektor perikanan, sektor transportasi laut, pertumbuhan sektor transportasi laut, sektor
pariwisata, pertumbuhan sektor pariwisata, sektor lain, pertumbuhan sektor lain, kebutuhan tenaga kerja, lapangan kerja, fraksi pertumbuhan sektor industri, fraksi
pertumbuhan sektor perikanan, fraksi pertumbuhan sektor transportasi laut, fraksi