Pelabuhan dan dermaga Prasarana dan Sarana Wilayah

119 Ratai di Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran sebagai kawasan militer.  Kawasan Pulau Sebesi dan Sebuku sebagai bagian dari kawasan strategis nasional KSN Selat Sunda dan Krakatau dan sekitarnya.  Kawasan Pemerintahan: Bandar Lampung dan Kalianda.  Kawasan Perdagangan dan Jasa: Bandar Lampung.  Kawasan Permukiman: Bandar Lampung dan Kalianda, serta kawasan perdesaan di wilayah pesisir Teluk Lampung.  Kawasan Pelabuhan: Panjang sebagai pelabuhan internasional; Telukbetung, Legundi, Sebesi sebagai pelabuhan pengumpan regional; Kalianda sebagai pelabuhan pengumpan lokal; serta dermaga untuk kepentingan sendiri DUKS; Bakauheni sebagai pelabuhan penyeberangan lintas Sumatera-Jawa, dan Srengsem sebagai pelabuhan penyeberangan pendukung.  Kawasan Wisata: wisata bahari di Teluk Lampung; wisata budaya di Bandar Lampung, dan wisata buatan man made Tugu Siger Bakauheni dan sekitarnya.  Kawasan Perikanan: perikanan tangkap di Teluk Lampung, areal pertambakan di kawasan pantai terutama di Kabupaten Pesawaran, budidaya laut mutiara dan keramba jaring apung terutama di Kabupaten Pesawaran.  Kawasan pertanian dalam arti luas: tersebar di seluruh kecamatan wilayah pesisir Kabupaten Pesawaran dan Lampung Selatan.  Kawasan reklamasi pantai: di Bandar Lampung, dengan pertimbangan perlunya pembenahan wilayah pesisir dikembangkan sebagai kota pantai waterfront city, maka diperlukan reklamasi penimbunan perairan pantai. Dari dokumen RTRW kabupatenkota, tampak bahwa wilayah Teluk Lampung dipandang sebagai bagian dari wilayah administratif kabupaten atau kota yang bersangkutan. Demikian juga pada skala provinsi, dalam RTRW Provinsi Lampung, wilayah Teluk Lampung juga masih dilihat dalam perspektif batasan administrasi kabupatenkota. Oleh karena itu wilayah Teluk Lampung 120 tidak dijadikan sebagai kawasan strategis yang merupakan satu kesatuan, melainkan hanya tersekat sebagai wilayah strategis provinsi di Teluk Ratai Kabupaten Pesawaran dan di Bakauheni Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah pesisir Teluk Lampung memiliki potensi ekonomi wilayah yang besar, dengan PDRB sekitar 10 dari wilayah provinsi dan rasio luas wilayah dan jumlah penduduk terhadap provinsi berturut-turut hanya 3,62 dan 8,03. Secara ekologis wilayah ini merupakan kesatuan fungsional yang relatif dapat dibatasi dari wilayah lainnya di Provinsi Lampung. Wilayah pesisir Teluk Lampung, dipisahkan oleh daerah aliran sungai DAS tersendiri, dan memiliki perairan teluk yang semi tertutup dengan tubuh air lainnya. Nilai strategis lain dari wilayah pesisir Teluk Lampung adalah lokasi geografisnya sebagai pintu gerbang antar Pulau Sumatera dan Jawa, serta dari sisi pertahanan sebagai calon pusat armada barat TNI-AL. Berdasarkan kondisi wilayah dan nilai strategis kawasan, maka terdapat cukup alasan untuk memberikan status sebagai kawasan strategis provinsi pada wilayah pesisir Teluk Lampung. Dengan status tersebut maka penataan ruang dan pengelolaan wilayah pesisir Teluk Lampung, dapat lebih diprioritaskan. Dengan demikian, wilayah ini akan memiliki peluang untuk lebih maju dan berkelanjutan, serta akan lebih berperan bagi Provinsi Lampung secara keseluruhan.