Biologi perairan Fisik Wilayah

101 tahun 2007 adalah sebesar 2,32; dan komponen imigrasi yang masuk ke wilayah penelitian adalah sebesar 1,72.

4.2.2 Tenaga kerja

Tenaga kerja merupakan bagian dari penduduk yang berusia lebih dari 15 tahun, yang aktif bekerja dalam kegiatan perekonomian, dan atau yang bersedia bekerja. Di dalam wilayah penelitian, jumlah penduduk yang berusia lebih dari 15 tahun pada tahun 2007 adalah berjumlah 402.719 orang 68,78 dari jumlah penduduk. Dari jumlah tersebut, sebanyak 302.139 orang merupakan angkatan kerja. Tingkat pengangguran angkatan kerja yang mencari kerja adalah sejumlah 10.435 orang 3,45 dari angkatan kerja. Informasi mengenai tenaga kerja di wilayah penelitian, disajikan pada Tabel 14. Tabel 14 Penduduk usia lebih dari 15 tahun di wilayah pesisir Teluk Lampung tahun 2007 No Uraian Jumlah orang Terhadap usia 15 tahun Terhadap penduduk 1 Angkatan kerja Bekerja 291.704 72,43 49,82 Mencari kerja 10.435 2,59 1,78 Jumlah 302.139 75,02 51,60 2 Bukan angkatan kerja Sekolah 40.973 10,17 7,00 Lainnya 59.607 14,80 10,18 Jumlah 100.580 24,98 17,18 Jumlah 402.719 100,00 68,78 Sumber: BPS Prov. Lampung 2001a, 2001b, 2008a, Dinas Tenaga Kerja Prov. Lampung 2005, BPS Pusat 2008 Angkatan kerja yang bekerja di dalam wilayah penelitian, terbanyak pada lapangan usaha pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, dan kehutanan sebesar 46,60. Lapangan usaha kedua yang banyak menyerap tenaga kerja adalah jasa, yaitu 19,12. Sektor jasa, banyak menyerap tenaga kerja di wilayah perkotaan, di kecamatan Telukbetung Selatan, Telukbetung Barat, Panjang, dan Kalianda. Adapun lapangan usaha yang khas wilayah pesisir yaitu perikanan merupakan penyerap tenaga kerja sebanyak 11.000 orang 4,04. Informasi mengenai lapangan usaha penyerap tenaga kerja di wilayah penelitian, disajikan pada Tabel 15. 102 Tabel 15 Lapangan usaha pekerja di wilayah pesisir Teluk Lampung tahun 2007 No . Lapangan Usaha Jumlah orang Persentase terhadap pekerja Persentase terhadap penduduk 1 Pertanian 135.945 46,60 23,22 2 Perikanan 11.771 4,04 2,01 3 Industri Pengolahan 13.897 4,76 2,37 4 Perdagangan 28.766 9,86 4,91 5 Jasa 55.761 19,12 9,52 6 Angkutan 11.263 3,86 1,92 7 Lainnya 34.301 11,76 5,86 Jumlah 291.704 100,00 49,82 Sumber: BPS Prov. Lampung 2001a, 2001b, 2008a, Dinas Tenaga Kerja Prov. Lampung 2005, BPS Pusat 2008

4.2.3 Keluarga dan keluarga miskin

Jumlah keluarga di wilayah pesisir Teluk Lampung pada tahun 2007 adalah sebanyak 134.337 keluarga. Dari jumlah tersebut, sebanyak 70.611 keluarga 52,56 merupakan keluarga miskin, yang didekati sebagai keluarga pra-sejahtera dan sejahtera-1. Data tersebut mengindikasikan bahwa kemiskinan masih merupakan permasalahan utama yang mewarnai kondisi sosial wilayah pesisir Teluk Lampung. Di sisi lain, kemiskinan yang cukup dominan, berpengaruh terhadap kemampuan masyarakat menyediakan kebutuhan akan rumah. Dari jumlah keluarga yang ada, ternyata hanya terdapat 127.192 rumah, yang berarti terdapat kekurangan rumah untuk sekitar 7.145 keluarga di wilayah pesisir Teluk Lampung. Jumlah bangunan rumah tersebut, juga didominasi oleh rumah semi permanen dan tidak permanen 71.749 unit rumah. Informasi mengenai jumlah keluarga dan bangunan rumah di wilayah penelitian, disajikan pada Tabel 16. Tabel 16 Jumlah keluarga dan bangunan rumah di wilayah pesisir Teluk Lampung tahun 2007 No. Uraian Satuan Jumlah 1 Keluarga keluarga 134.337 2 Keluarga miskin pra-sejahtera dan sejahtera-1 keluarga 70.611 3 Rumah permanen unit 55.443 4 Rumah semi permanen unit 37.784 5 Rumah tidak Permanen unit 33.965 Sumber: BPS Pusat 2008 103

4.2.4 Rumah tangga perikanan

Wilayah pesisir Teluk Lampung merupakan tempat tinggal dan sumber mata pencaharian bagi nelayan dan pembudidaya ikan. Pada tahun 2007 di wilayah pesisir Teluk Lampung tercatat sebanyak 2.336 rumah tangga perikanan RTP. Jumlah RTP terbanyak adalah di Kota Bandar Lampung Kecamatan Teluk Betung Barat dan Teluk Betung Selatan, yaitu sebanyak 1.760 RTP 55 dari Teluk Lampung, seperti disajikan pada Gambar 22. Konsentrasi jumlah RTP di Kota Bandar Lampung, disebabkan oleh lebih tersedianya infrastruktur yang dibutuhkan nelayan seperti pelabuhan perikanan dan sarana penunjangnya. Sebaran RTP berkorelasi dengan produksi perikanan. Pada Kecamatan Teluk Betung Barat dan Teluk Betung Selatan, jumlah RTP mencapai 55, dengan jumlah produksi sebesar 33. Yang menarik adalah di Kecamatan Padang Cermin dan Punduh Pidada, dengan jumlah RTP hanya sekitar 10 RTP, namun produksi ikan segar mencapai 31. Hal ini merupakan indikasi bahwa produksi ikan segar yang tinggi tidak hanya berasal dari tangkapan, melainkan juga hasil budidaya yang banyak terdapat di kecamatan Padang Cermin dan Punduh Pidada. Gambar 22 Jumlah rumah tangga perikanan RTP dan produksi ikan segar di wilayah pesisir Teluk Lampung tahun 2007 BPS Bandar Lampung, 2008a; BPS Lampung Selatan, 2008a; BPS Pesawaran, 2008a 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 K at ib u n g S id o m u ly o K al ia n d a R aj ab asa B aka u h en i T el u k B et u n g B ar at T el u k B et u n g S el at an P an jan g P ad an g C erm in P u n d u h P id ad a Lampung Selatan Bandar Lampung Pesawaran R u m ah t an g g a p er ik an an R T P 2 4 6 8 10 12 14 P ro d u ks i i ka n s eg ar r ib u t o n RTP Produksi Ikan Segar ton 104

4.3 Ekonomi Wilayah

4.3.1 Produk domestik regional bruto PDRB

Penggambaran PDRB wilayah penelitian didapatkan dari pemecahan data PDRB Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran, dan Kota Bandar Lampung, dengan menggunakan alokator relevan. Alokator yang digunakan untuk memecah data PDRB kabupaten dan kota menjadi masing-masing kecamatan di wilayah pesisir, adalah meliputi luas wilayah, jumlah penduduk, luas penggunaan lahan dan produksi pertanian, produksi perikanan, serta jumlah dan sebaran prasarana dan sarana wilayah. Hasil pemecahan PDRB kabupaten dan kota dengan menggunakan alokator tersebut, secara lengkap disajikan pada Tabel 17 dan Tabel 18. PDRB wilayah pesisir Teluk Lampung dari tahun 2003-2007, menunjukkan perkembangan yang cukup tinggi, baik berdasarkan harga berlaku ADHB maupun berdasarkan harga konstan ADHK. Pangsa PDRB wilayah pesisir Teluk Lampung terhadap provinsi pada tahun 2007 adalah 10,63 ADHB dan 10,26 ADHK. Pangsa di atas 10 tersebut menunjukkan bahwa peran wilayah pesisir Teluk Lampung cukup besar bagi perekonomian Provinsi Lampung, mengingat rasio luas wilayah dan jumlah penduduk terhadap provinsi berturut-turut hanya 3,62 dan 8,03. Pertumbuhan ekonomi wilayah pesisisr Teluk Lampung lebih tinggi daripada Provinsi Lampung. Dalam kurun waktu 2004-2007, pertumbuhan wilayah pesisir di atas 5, dan bahkan mendekati 7,5 pada tahun 2006. Dalam kurun waktu yang sama pertumbuhan ekonomi tertinggi Provinsi Lampung hanya mencapai 6 yaitu pada tahun 2007, sedangkan wilayah pesisir pada tahun tersebut tumbuh mendekati angka 7. Informasi mengenai pertumbuhan ekonomi wilayah pesisir dan provinsi, disajikan pada Gambar 23.

4.3.2 Struktur perekonomian

Struktur perekonomian wilayah pesisir Teluk Lampung dapat digambarkan dari pangsa masing-masing sektor terhadap PDRB, yang disajikan pada Gambar 24. Terlihat bahwa perekonomian wilayah pesisir masih sangat tergantung dengan sektor primer, yaitu perikanan dan pertanian, secara berturut- 105 turut pada tahun 2007 pangsa masing-masing sebesar 21,00 dan 10,26 ADHB serta 16,64 dan 14,40 ADHK. Namun demikian, sektor sekunder yaitu industri pengolahan juga menunjukkan pangsa yang besar terhadap PDRB, yaitu mencapai 14,68 ADHB dan 14,67 ADHK. Dilihat dari pertumbuhan sektor-sektor seperti disajikan pada Tabel 17, tampak bahwa sektor pertanian relatif semakin menurun. Sedangkan pertumbuhan sektor perikanan, industri pengolahan, dan angkutan laut semakin meningkat. Kecenderungan tersebut mengindikasikan bahwa struktur perekonomian wilayah pesisir Teluk Lampung sedang mengalami transformasi lebih bertumpu pada sektor sekunder yaitu industri pengolahan dan angkutan laut, dengan tetap didukung oleh sektor primer wilayah pesisir yaitu perikanan. Gambar 23 Pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung dan wilayah pesisir Teluk Lampung BPS Prov. Lampung 2008a dan 2008b; BPS Bandar Lampung 2008a dan 2008b; BPS Pesawaran 2008a dan 2008b; BPS Lampung Selatan 2008a dan 2008b 3,5 4,5 5,5 6,5 7,5 2004 2005 2006 2007 P e rt u m b u h a n e k o n o m i Provinsi Lampung Pesisir Teluk Lampung