144
6.1.3 Validasi model
Validasi model merupakan pembuktian bahwa suatu model dapat secara konsisten memenuhi kisaran akurasi sesuai dengan rancangannya, hal ini
merupakan titik kritis dalam pengembangan model. Namun demikian, tidak ada uji tertentu yang tersedia untuk menilai “kebenaran” suatu model. Lebih jauh lagi,
tidak tersedia suatu algoritma tertentu yang dapat digunakan untuk menentukan teknik atau prosedur apa yang sesuai untuk digunakan. Oleh karena itu, setiap
pengembangan model akan menghadirkan tantangan tersendiri Sargent 1998. Dalam penelitian ini, validasi dilakukan untuk mengetahui validitas model
yang telah dibangun, sehingga dapat dianggap layak untuk digunakan. Proses validasi yang dilakukan melibatkan dua kategori tahap pengujian, yaitu
pengujian struktur dan pengujian perilaku model. Kedua proses tersebut dapat dianggap layak dalam proses validasi Sushil 1993; Sargent 1998.
1 Validasi struktur model
Validasi struktur model merupakan pengujian apakah model tidak bertentangan dengan mekanisme yang terjadi di dalam sistem nyata. Oleh karena
itu, validasi struktur berhubungan dengan informasi dari literatur mengenai mekanisme sistem nyata. Proses validasi struktur, meliputi uji kesesuaian struktur
dan konsistensi dimensi Sushil 1993; Qudrat-Ullah 2005.
Dalam model yang dibangun, sifat hubungan antar peubah tersebut harus dapat dibuktikan bersesuaian dengan mekanisme sistem nyata di wilayah pesisir
Teluk Lampung. Untuk itu, dilakukan pengoperasian model yang telah dibangun, dan hasilnya disajikan pada Gambar 33 sampai Gambar 35 data selengkapnya
disajikan pada Lampiran 8. Hasil pengujian menunjukkan bahwa model yang
Kesesuaian struktur model
Model yang menggambarkan interaksi antara komponen populasi, aktivitas ekonomi, dan ketersediaan ruang, haruslah bersesuaian dengan kondisi
sistem nyata. Dalam sistem yang demikian, hubungan antar peubah populasi dan penggunaan ruang, aktivitas ekonomi dan penggunaan ruang, aktivitas ekonomi
dan populasi lapangan kerja, haruslah bersifat positif Graham 1976 in HPS 1990; Oppenheim 1980.
145 dibangun dapat memberikan hasil yang bersesuaian dengan kondisi sistem nyata.
Berdasarkan uji tersebut, disimpulkan bahwa struktur model dapat digunakan untuk mewakili mekanisme kerja sistem nyata.
Gambar 33 Hubungan antara populasi dan penggunaan ruang permukiman dan perkotaan di wilayah pesisir Teluk Lampung
3 4
5 6
7 8
9
530 550
570 590
610 630
650 670
Populasi ribu orang R
u a
n g
P e
rm u
k im
a n
d a
n P
e rk
o ta
a n
r ib
u h
a
Gambar 34 Hubungan antara aktivitas ekonomi dan penggunaan ruang permukiman dan perkotaan di wilayah pesisir Teluk Lampung
3,0 4,2
5,4 6,6
7,8 9,0
2.500 3.000
3.500 4.000
4.500 5.000
5.500 6.000
6.500 7.000
7.500 Aktivitas Ekonomi Rp Milyar
R u
a n
g P
e rm
u k
im a
n d
a n
P e
rk o
ta a
n r
ib u
h a