177 sedangkan pada skenario sangat pesimis hanya sekitar 6 ribu orang Gambar 52.
Di sisi lain, Gambar 53 menunjukkan emigrasi yang keluar dari wilayah pesisir pada skenario optimis menurun tajam yaitu menjadi nol, dan pada skenario sangat
pesimis mencapai lebih dari 8 ribu orang. Dinamika peubah imigrasi dan emigrasi tersebut merupakan akibat dari peubah kendala ruang dan dampak penganggur
yang berbeda antar skenario, sehingga merubah kecenderungan penduduk untuk keluar emigrasi atau masuk imigrasi ke wilayah pesisir.
Tingginya populasi pada skenario optimis, diikuti oleh angkatan kerja yang juga menjadi lebih tinggi, yaitu mendekati 374 ribu orang pada tahun 2029,
sedangkan pada skenario sangat pesimis hanya sekitar 324 ribu orang Gambar 49. Di sisi lain, karena perekonomian pada skenario optimis menjadi lebih baik,
lapangan kerja juga menjadi lebih tinggi. Sebagai hasilnya, dinamika tingkat pengangguran pada skenario optimis menjadi lebih rendah daripada skenario
lainnya. Skenario optimis pada tahun 2029 memberikan tingkat pengangguran sekitar 1,51, sementara pada skenario sangat pesimis mencapai 10,64
Gambar 51.
Secara dinamik, skenario sangat pesimis sempat menunjukkan tingkat pengangguran yang sama dengan skenario lainnya sampai tahun 2017, namun
kemudian pengangguran pada skenario moderat dan optimis menurun tajam menjadi lebih rendah. Kondisi tersebut dapat terjadi karena peubah pengangguran
merupakan salah faktor pendorong dan kendala ruang merupakan faktor penahan investasi. Walaupun awalnya tingkat pengangguran pada semua skenario adalah
sama, tetapi pada skenario sangat pesimis dan pesimis, terjadi peningkatan
Gambar 52 Skenario perkembangan imigrasi
2 6
9 13
16 20
2003 2008
2013 2018
2023 2028
R ibu or
ang Sangat Pesimis
Pesimis Moderat
Optimis
Gambar 53 Skenario perkembangan emigrasi
2 4
6 8
10
2003 2008
2013 2018
2023 2028
R ibu or
ang
Sangat Pesimis Pesimis
Moderat Optimis
178 kendala ruang, sehingga investasi menjadi terkendala, dan pada akhirnya investasi
tetap rendah dan pengangguran tetap tinggi. Tabel 39 Rekapitulasi simulasi sub-model populasi
No. Peubah
Satuan Skenario serta tahun awal dan akhir simulasi
Sangat Pesimis
Pesimis Moderat
Optimis 2003
2029 2003
2029 2003
2029 2003
2029 1
Populasi ribu
orang 533,30 663,38 533,30 666,72 533,30 740,31 533,30 763,76
2 Angkatan
Kerja ribu
orang 260,55 324,10 260,55 325,73 260,55 361,69 260,55 373,14
3 Lapangan
Kerja ribu
orang 248,61 290,47 248,61 292,30 248,61 348,62 248,61 364,37
4 Pengang-
guran 4,58 10,38
4,58 10,26 4,58
3,61 4,58
2,35 5
Imigrasi ribu
orang 8,32
6,06 8,32
6,88 8,32 16,72
8,32 17,64 6
Emigrasi ribu
orang 3,31
8,04 3,31
7,52 3,31
- 3,31
-
7.1.4 Simulasi sub-model aktivitas ekonomi
Aktivitas ekonomi dipengaruhi oleh beragam peubah dalam sistem, dan pada masing-masing skenario pengaruh tersebut akan beragam sesuai dengan
tingkat intevensi yang dilakukan. Deal dan Schunk 2004
dan Gangai dan
Ramachandran 2010 , menunjukkan perubahan pada penggunaan lahan akan
mempengaruhi aktivitas ekonomi, dan sebaliknya. Sementara itu, Yufeng dan ShuSong 2005, menunjukkan bahwa bila tidak terdapat intervensi tertentu, maka
akan terdapat konflik antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan. Dalam simulasi ini, intervensi ditunjukkan oleh peubah
“kebijakan” pada masing-masing skenario, sehingga akan menghasilkan perbedaan dalam aktivitas ekonomi.
Simulasi skenario pada sub-model aktivitas ekonomi disajikan pada Gambar 54 sampai dengan Gambar 61. Rekapitulasi simulasi skenario, disajikan
pada Tabel 40, serta data lengkap disajikan pada Lampiran 9. Perilaku antar skenario menunjukkan perbedaan yang konsisten antar berbagai peubah model..
Aktivitas ekonomi PDRB harga konstan tahun 2000 pada semua skenario meningkat dengan percepatan yang berbeda-beda. Gambar 54
menunjukan, pada skenario optimis, PDRB wilayah pesisir akan menjadi sekitar Rp 14,06 triliun pada tahun 2029, dari nilai Rp 2,63 triliun pada tahun 2003. Pada
179 ekstrim yang lain, PDRB skenario sangat pesimis, hanya akan meningkat menjadi
Rp 7,41 triliun pada tahun 2029. Perbedaan nilai PDRB antar skenario tersebut, dipengaruhi oleh perbedaan besarnya peubah investasi.
Pada Gambar 55 terlihat bahwa secara umum semua skenario menunjukkan peningkatan investasi dalam kurun waktu simulasi. Skenario sangat
pesimis menunjukkan peubah investasi yang relatif rendah dibandingkan skenario lainnya. Rendahnya investasi tersebut disebabkan oleh peubah ”inkonsistensi tata
ruang”, ”degradasi sumberdaya pesisir”, dan ”kendala ruang” pada skenario sangat pesismis lebih besar daripada skenario lainnya, sehingga produktivitas
sektor-sektor ekonomi yang sangat tergantung pada kualitas lingkungan terutama pertanian dan perikanan, menjadi menurun.
Sektor pertanian menunjukkan bahwa skenario sangat pesimis akan terus meningkat, dan kemudian melambat pada tahun 2020 Gambar 56, dan
sebaliknya peningkatan pada skenario optimis sudah mulai melambat pada tahun
Gambar 54 Skenario perkembangan aktivitas ekonomi PDRB harga konstan tahun 2000
2.000 4.800
7.600 10.400
13.200 16.000
2003 2008
2013 2018
2023 2028
R p
m ily
a r
Sangat Pesimis Pesimis
Moderat Optimis
Gambar 55 Skenario perkembangan investasi
700 1.400
2.100 2.800
3.500
2003 2008
2013 2018
2023 2028
R p
m ily
a r
Sangat Pesimis Pesimis
Moderat Optimis
Gambar 57. Skenario perkembangan sektor perikanan
300 560
820 1.080
1.340 1.600
2003 2008
2013 2018
2023 2028
R p
m ily
a r
Sangat Pesimis Pesimis
Moderat Optimis
Gambar 56. Skenario perkembangan sektor pertanian
400 490
580 670
760 850
2003 2008
2013 2018
2023 2028
R p
m ily
a r
Sangat Pesimis Pesimis
Moderat Optimis
180 2016. Perbedaan antar skenario tersebut diakibatkan oleh berkurangnya luas lahan
pertanian secara signifikan pada skenario optimis sekitar 50 dari luas lahan saat awal simulasi, karena dibatasi oleh kawasan lindung. Sektor pertanian akan
menyumbang aktivitas ekonomi sebesar Rp 0,68 triliun pada tahun 2029 pada skenario optimis, dan sebesar Rp 0,80 triliun pada skenario sangat pesimis. Upaya
intervensi yang kuat pada skenario optimis, hanya mampu sedikit mempertahankan peningkatan sektor pertanian, sehingga nilai pada tahun 2029
dapat lebih tinggi dibandingkan pada awal simulasi tahun 2003 Rp 0,43 triliun. Sumbangan sektor pertanian yang relatif kecil menunjukkan bahwa
pengembangan sektor ini, akan terkendala oleh ketersediaan lahan. Hal ini konsisten dengan daya saing sektoral disajikan pada Bab 4, yang menunjukkan
bahwa sektor pertanian tidak memiliki daya saing di wilayah pesisir Teluk Lampung.
Sektor perikanan menunjukkan bahwa pada skenario sangat pesimis, pertumbuhannya akan terus melambat sampai pada tahun 2029 Gambar 57.
Perlambatan tersebut merupakan gambaran bahwa sektor ini sangat bergantung pada kelestarian sumberdaya pesisir dan kualitas lingkungan. Untuk dapat
mempertahankan kenaikan sektor perikanan dibutuhkan upaya yang kuat, melalui intervensi sistem pada skenario moderat dan optimis, dengan bertumpu pada
pengembangan perikanan budidaya laut. Dengan demikian, sektor ini dapat terus meningkat, dan pada skenario optimis mampu menyumbang aktivitas
perekonomian pada tahun 2029 mencapai Rp 1,55 triliun.
60 90
120 150
180 210
2003 2008
2013 2018
2023 2028
R p
m ily
a r
Sangat Pesimis Pesimis
Moderat Optimis
Gambar 58 Skenario perkembangan sektor pariwisata Gambar 59 Skenario perkembangan sektor industri
300 840
1.380 1.920
2.460 3.000
2003 2008
2013 2018
2023 2028
R p
m ily
a r
Sangat Pesimis Pesimis
Moderat Optimis