Indikator Sikap dan Minat Baca

mahasiswa hanya membaca bacaan yang bersifat hiburan bukan untuk menambah ilmu pengetahuan. Sikap negatif tersebut masuk dalam kategori tinggi. Namun, terdapat 4 mahasiswa memilih pilihan tidak setuju yang artinya mahasiswa membaca tidak hanya tertuju pada bacaan hiburan tetapi membaca bacaan yang menambah ilmu pengetahuan. Sejumlah 4 12,12 mahasiswa tersebut memiliki sikap positif, tetapi masuk dalam kategori rendah sekali. Selain itu, 8 24,24 mahasiswa masih belum jelas sikapnya. Subindikator keenam yait u “mahasiswa membaca bukan karena dorongan orang lain tetapi tumbuh dari kesadaran sendiri”. Mahasiswa yang memilih sangat setuju berjumlah 6 mahasiswa dan setuju dipilih oleh 18 mahasiswa. Sejumlah 24 72,73 mahasiswa bersikap positif dan masuk dalam kategori tinggi karena mahasiswa membaca atas kesadaran sendiri. Namun, pilihan tidak setuju dipilih oleh 4 mahasiswa dan sangat tidak setuju dipilih oleh 1 mahasiswa. Hal ini menunjukkan 5 15,15 mahasiswa memiliki sikap negatif dan masuk dalam kategori rendah sekali karena mahasiswa membaca hanya jika ada dorongan dari orang lain. Selain itu, terdapat 4 12,12 mahasiswa belum jelas sikapnya.

b. Indikator Sikap dan Minat Baca

Ketika mahasiswa memiliki motivasi baca yang tinggi tentu sikap dan minat membaca mahasiswa juga akan tinggi. Sikap dan minat baca mahasiswa tercermin dalam subindikator berikut: 1 sikap respek terhadap orang lain yang memberi jawaban dengan menyebut sumber bacaan, 2 sikap membawa bahan bacaan setiap bepergian, 3 minat memiliki buku baru, dan 4 minat untuk membaca kembali bacaan yang sudah pernah dibaca. Lebih jelasnya dapat dilihat tabel indikator sikap dan minat baca di bawah ini. Tabel 4.3 Indikator Sikap dan Minat Baca No Subindikator Rentangan Skor 1 TST 2 TS 3 TMP 4 S 5 SS 1 Saya sangat respek kepada orang lain yang memberi jawaban atas suatu pertanyaan dengan menyebut sumber yang pernah dibacanya. 2 4 2 16 9 2 Saya membawa bahan bacaan kemana pun pergi. 3 11 13 6 3 Jika teman memiliki buku baru, saya berusaha untuk memilikinya agar dapat membaca setiap saat. 2 14 13 2 2 4 Saya ingin membaca kembali bacaan yang pernah saya baca untuk menyegarkan ingatan. 5 12 15 1 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui terdapat 4 subindikator. Adapun penjabaran setiap subindikator sebagai berikut: subindikator pertama yaitu “mahasiswa sangat respek kepada orang lain yang memberi jawaban atas suatu pertanyaan dengan menyebut sumbe r yang pernah dibacanya”. Pilihan sangat setuju dipilih oleh 9 mahasiswa dan setuju dipilih oleh 16 mahasiswa, artinya sejumlah 15 75,76 mahasiswa memiliki sikap positif karena mahasiswa sangat respek kepada orang lain yang menjawab pertanyaan dengan merujuk sumber yang pernah dibacanya. Data tersebut masuk dalam kategori tinggi. Pilihan tidak setuju dipilih oleh 4 mahasiswa dan sangat tidak setuju dipilih oleh 2 mahasiswa artinya 6 18,18 mahasiswa menyatakan bahwa mahasiswa merasa biasa saja atau tidak respek terhadap orang lain yang menjawab pertanyaan dengan merujuk sumber yang pernah dibacanya. Data tersebut menunjukkan mahasiswa memiliki sikap negatif dan masuk dalam kategori rendah sekali. Terdapat pula 2 6,06 mahasiswa belum jelas sikapnya. Subindikator dua yaitu “mahasiswa membawa bahan bacaan kemana pun pergi”. Terdapat 6 18,18 mahasiswa memilih pilihan setuju bahwa setiap bepergian mahasiswa membawa bahan bacaan. Pernyataan tersebut berarti mahasiswa memiliki sikap positif namun masuk dalam kategori rendah sekali. Sejumlah 11 mahasiswa memilih pilihan tidak setuju dan 3 mahasiswa memilih pilihan sangat tidak setuju. Data tersebut berarti 14 42,42 mahasiswa masuk dalam kategori cukup dan memiliki sikap negatif karena mahasiswa tidak membawa bahan bacaan kemana pun pergi. Selain itu, terdapat 13 39,39 mahasiswa tidak jelas sikapnya. Subindikator ketiga yaitu “jika teman memiliki buku baru, mahasiswa berusaha untuk memilikinya agar dapat membaca setiap saat”. Pilihan sangat setuju dipilih oleh 2 mahasiswa dan setuju dipilih oleh 2 mahasiswa, artinya 4 12,12 mahasiswa memiliki sikap positif dan masuk dalam kategori rendah sekali karena jika temnanya memiliki buku baru, mahasiswa memiliki minat dan berusaha untuk memiliki buku baru tersebut untuk dapat membacanya setiap hari. Namun, pilihan tidak setuju dipilih oleh 14 mahasiswa dan sangat tidak setuju dipilih oleh 2 mahasiswa artinya sejumlah 16 48,48 mahasiswa memiliki sikap negatif dan masuk dalam kategori cukup karena mahasiswa tidak memiliki minat dan tidak berusaha untuk memiliki buku baru. Selain itu, 13 39,39 mahasiswa masih belum jelas sikapnya. Subindikator keempat yaitu “mahasiswa ingin membaca kembali bacaan yang pernah mahasiswa baca untuk menyegarkan ingatan”. Sejumlah 1 mahasiswa memilih pilihan sangat setuju dan 15 mahasiswa memilih pilihan setuju. Data tersebut menunjukkan mahasiswa memiliki sikap positif karena 16 48,48 mahasiswa menyatakan ingin membaca kembali bacaan yang pernah mahasiswa baca untuk menyegarkan ingatan. Pernyataan tersebut masuk dalam kategori cukup. Terdapat 5 15,15 mahasiswa memilih pilihan tidak setuju. Kelima mahasiswa tersebut memilik sikap negatif dan masuk dalam kategori rendah karena mahasiswa menyatakan tidak ingin membaca kembali bacaan yang pernah mahasiswa baca untuk menyegarkan ingatan. Selain itu, terdapat 12 36,36 mahasiswa tidak jelas sikapnya.

c. Indikator Kebiasaan

Dokumen yang terkait

Peningkatan Kemampuan Membaca Kritis Artikel Dengan Metode Inquiry Pada Siswa Kelas VIII SMP PELITA HARAPAN, PONDOK PINANG, KEBAYORAN LAMA,JAKARTA SELATAN

0 16 255

Strategi pengembangan budaya baca melalui membaca pemahaman pada mahasiswa kelas A semester IV Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun ajaran 2016.

0 0 2

Faktor - faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa semester V program studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 3 172

Pengembangan strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa kelas B semester IV program studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

0 2 228

Pengembangan modul pembelajaran membaca pemahaman pada mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta tahun akademik 2015/2016.

3 31 446

Strategi pengembangan budaya baca melalui membaca pemahaman pada mahasiswa semester V angkatan 2013 program studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun ajaran 2015.

1 1 216

Strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman berdasarkan faktor membaca dan hasil tes kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa program studi pendidikan bahasa dan sastra indonesia semester VI Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun ajaran 2015.

0 7 265

Strategi kemampuan membaca pemahaman berdasrakan faktor membaca dan hasil tes kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2014/2015.

0 0 229

Strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman berdasarkan faktor membaca dan hasil tes kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta tahun aj

0 0 255

Strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman berdasarkan faktor membaca dan hasil tes kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa semester VI kelas B Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun ajaran 2

0 1 239