mahasiswa lebih suka membaca novel asli dari daripada membaca sinopsis atau ringkasan cerita. Berdasarkan data di atas dapa diketahui bahwa media elektronik
berupa handphone mempunyai dampak positif maupun negatif. Berdampak positif apabila mahasiswa selain memanfaatkan untuk komunikasi juga sebagai alat
untuk menambah ilmu pengetahuan. Berdampak negatif apabila handphone hanya digunakan untuk membaca gosip selebritis, iklan, dan lain sebagainya. Dari
penjelasan di atas dapat diketahui bahwa hasil wawancara ini juga sesuai dengan hasil perhitungan angket faktor eksternal yang mempengaruhi kemampuan
membaca mahasiswa.
4.2.5 Strategi Pembelajaran Kemampuan Membaca Kritis
Setelah melakukan analisis data observasi kelas, faktor membaca dengan analsis faktor, hasil tes kemampuan membaca kritis dan keterkaitannya dengan
analisis SWOT, dan wawancara maka dapat ditentukan strategi yang sesuai untuk kemampuan membaca kritis. Strategi ini dikhususkan bagi mahasiswa yang masih
belum mampu mencapai aspek membaca kritis. Adapun strategi pembelajaran kemampuan membaca kritis yakni:
a. Strategi Pembelajaran untuk Aspek Mengenali dan Mengingat
Analisis SWOT dari hasil observasi, faktor membaca, dan wawancara yang dikaitkan dengan aspek mengenali dan mengingat diketahui memiliki kekuatan
yakni 1 mahasiswa disiplin dalam menyelesaikan tugas, 2 selalu membaca kembali bacaan yang sudah dibaca untuk menyegarkan ingatan, 3 memiliki
berbagai pengetahuan membantu mempermudah memahami isi bacaan, dan 4
mahasiswa membuat pengingat di note untuk membaca buku minimal 3 buku dalam 1 minggu. Kelemahannya yaitu 1 mahasiswa tidak membawa bahan
bacaan kemana pun pergi, dan 2 mahasiswa hanya mengingat-ingat isinya saja untuk memahami isi bacaan. Adapun peluangnya yaitu 1 lingkungan tempat
tinggal mahasiswa sangat nyaman untuk membaca, dan 2 dosen mengajukan pertanyaan mengenai materi yang sudah dipelajari, 3 sebelum masuk ke materi
perkuliahan, dosen mengingatkan kembali materi yang dipelajari, dan 4 sebelum mengakhiri perkuliahan, dosen mengajak mahasiswa untuk melakukan
refleksi mengenai materi yang sudah dipelajari. Ancamannnya yaitu mahasiswa kesulitan memahami isi bacaan ketika kalimat dalam bacaan terlalu panjang dan
teks terlalu banyak kata-kata asing. Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman di atas, maka
apabila peneliti akan mengajarkan aspek mengenali dan mengingat, strategi pembelajarannnya yaitu 1 mahasiswa diminta untuk menulis kata asing beserta
arti dan konteksnya. Setelah membaca sebaiknya mahasiswa menulis kata-kata asing yang disertai arti dan konteksnya dalam buku khusus yang setiap hari
dibawa pergi. Peneliti memilih strategi ini dengan alasan mahasiswa selalu ingin membaca untuk menyegarkan ingatan meskipun mahasiswa tidak membawa
bacaan kemana pun pergi. Fungsi buku khusus tersebut untuk membantu mempermudah mahasiswa ketika membutuhkan informasi yang sudah pernah
dibacanya sehingga mahasiswa dapat membuka buku khusus itu sewaktu-waktu. 2 Mahasiswa diminta untuk membuat mind mapping. Setelah membaca
sebaiknya mahasiswa membuat mind mapping dengan menggunakan bolpoin
warna atau spidol atau stabilo untuk memberi penegasan pada kalimat. Tujuan dari membuat mind mapping ini supaya mahasiswa lebih mudah memahami isi
bacaan karena kalimat lebih sederhana dan mengingat mahasiswa kesulitan ketika menghadapi kalimat yang terlalu panjang. Selain itu, adanya warna-warni dalam
membuat mind mapping akan mempermudah mahasiswa untuk mengenali dan mengingat katakalimat. 3 Memberi pertanyaan kepada mahasiswa. Sering
memberi pertanyaan kepada mahasiswa mengenai materi yang sudah dipelajari mendorong mahasiswa untuk mengingat-ingat materi. Sebaiknya, pertanyaan
ditujukan pada mahasiswa tertentu karena hal tersebut mempermudah mahasiswa mengingat peristiwa yang secara langsung dialaminya.
b. Strategi Pembelajaran untuk Aspek Memahami Isi Bacaan