bukan lagi strategi sejenis PQ4R, PACER, SQ3R, atau KWL. Strategi yang dibutuhkan oleh mahasiswa adalah a mengenali dan mengingat, b memahami
isi bacaan, c menerapkan konsep-konsep, d menganalisis isi bacaan, e membuat kesimpulan, f menilai, dan g memproduksi. Strategi inilah yang
dipergunakan untuk pembelajaran kemampuan membaca kritis.
2.2.8 Teori Skala Likert
Skala likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang mengenai suatu gejala atau
fenomena Sumanto, 2014:102. Pendapat tersebut sejalan dengan Riduwan 2002:12 mengemukakan skala likert digunakan untuk mengikur sikap, pendapat
seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Pernyataan skala likert terdapat dua bentuk pernyataan, yaitu bentuk pernyataan positif yang
berfungsi untuk mengukur sikap positif, dan bentuk pernyataan negatif yang berfungsi untuk mengukur sikap negatif objek sikap.
Dalam menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi subvariabel kemudian
subvariabel dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk
membuat item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Di bawah ini akan dijabarkan kategori interpretasi skor
yakni:
Tabel 2.1 Kategori Faktor Membaca
Rentang Skor Kategori
0 - 20 Sangat Rendah
21 - 40 Rendah
41 - 60 Cukup
61 - 80 Tinggi
81 - 100 Sangat Tinggi
Dalam skala likert, kemungkinan tidak sekedar “setuju” dan “tidak setuju”, melainkan dibuat lebih banyak kemungkinan jawabannya, yaitu 5 = Sangat Setuju
SS, 4 = Setuju S, 3 = Tidak Memiliki Pilihan TMP, 2 = Tidak Setuju TS, dan 1 = Sangat Tidak SetujuSTS. Skala ini pada dasarnya memperoleh dari data
kualitatif yang dikuantitatifkan. Adapun cara mengerjakan skala likert menurut Suharso 2009:44 adalah:
1. Mengumpulkan sejumlah pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Responden diwajibkan memilih salah satu dari
sejumlah kategori jawaban yang tersedia. Kemudian masing-masing jawaban diberi penilaian tertentu misalnya 1,2,3,4,5.
2. Membuat nilai total untuk setiap responden dengan menjumlah nilai untuk seluruh jawaban.
3. Menilai kekompakkan antarpernyataan. Caranya dengan membandingkan jawaban antara dua responden yang mempunyai skor total yang sangat
berbeda, tetapi memberikan jawaban yang sama untuk pernyataan tersebut. Pernyataan tersebut dinilai tidak baik, sehingga harus dikeluarkan tidak
digunakan untuk mengukur konsep yang diteliti.
4. Pernyataan yang kompak dijumlahkan untuk membentuk variabel baru dengan menggunakan teknik summated rating.
2.2.9 Teori Analisis SWOT