Sagala  2007:140  juga  mengemukakan  analisis  SWOT  adalah  salah  satu tahap dalam manajemen strategi yang merupakan pendekatan analisis lingkungan.
Penelitian    Peluang  tidak  akan  berarti  apabila  pengajar  tidak  mampu memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang tersebut.
Penelitian  analisis  SWOT  ini  digunakan  untuk  mengidentifikasi  faktor  membaca yang dimiliki mahasiswa.
Kekuatan Strengths merupakan keunggulan yang dimiliki oleh mahasiswa sehingga  mampu  membaca  kritis  sedangkan  kelemahan  adalah  keterbatasan  atau
kekurangan  mahasiswa  sehingga  menjadi  hambatan  dalam  membaca  kritis. Peluang adalah situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan mahasiswa
sedangkan  ancaman  adalah  situasi  utama  yang  tidak  menguntungkan  dalam lingkungan  mahasiswa.  Dengan  demikian,  perencanaan  strategi  pembelajaran
kemampuan  membaca  kritis  disesuaikan  dengan  hasil  analisis  faktor  membaca yang  di  analisis  berdasarkan  SWOT  kekuatan,  kelemahan,  peluang,  dan
ancaman dan sudah dikaitkan dengan hasil tes kemampuan membaca kritis.
2.3 Kerangka Berpikir
Strategi  pembelajaran  kemampuan  membaca  kritis  berdasarkan  faktor membaca  dan  hasil  tes  kemampuan  membaca  kritis  pada  mahasiswa  Pendidikan
Bahasa  Sastra  Indonesia  semester  VI  kelas  A  Universitas  Sanata  Dharma, Yogyakarta  tahun  ajaran  2015  dibuat  dengan  dasar  kerangka  berpikir  sebagai
berikut: pertama, peneliti melakukan analisis kebutuhan dan mengumpulkan data
mahasiswa  dengan  melakukan  observasi,  menyebarkan  angket  faktor  membaca, menyebarkan tes kemampuan membaca kritis dan wawancara.
Kedua ,  mencari  teori  yang  mendukung  untuk  analisis  data  dan  data-data
dianalisis.  Faktor  membaca  dianalisis  berdasarkan  faktor  internal  dan  faktor eksternal.  Terdapat  101  pernyataan  subindikator  dalam  faktor  membaca  dan
diklasifikasi  ke  dalam  11  indikator  faktor  internal  dan  3  faktor  eksternal.  Dalam subindikator terdapat pernyataan positif dan pernyataan negatif. Hasil perhitungan
skala  likert  setiap  subindikator  diklasifikasi  sikap  positif  dan  sikap  negatif. Setelah  diklasifikasi  dianalisis  SWOT  untuk  mengetahui  kekuatan,  kelemahan,
peluang,  dan  ancaman.  Tes  kemampuan  membaca  kritis  diberikan  untuk mengukur  tingkat  kemampuan  membaca  kritis  mahasiswa.  Sebelum  melakukan
analisis  tes  dilakukan  perhitungan  indek  tingkat  kesulitan  butir  soal  untuk mengetahui apakah butir soal layak atau tidak layak. Setelah diketahui soal layak
maka  dilakukan  perhitungan  nilai  masing-masing  mahasiswa  dan  cari  rata-rata nilai  mahasiswa  dan  dimasukkan  ke  dalam  kategori  penilaian.  Secara  khusus
peneliti  juga  melakukan  analisis  setiap  aspek  kemampuan  membaca  kritis  yaitu mengenali  dan  mengingat,  memahami  isi  bacaan,  menerapkan  konsep-konsep,
menganalisis,  membuat  kesimpulan,  menilai,  dan  memproduksi.  Analisis  ini untuk mengatahui aspek apa saja yang sudah mampu mahasiswa capai dan aspek
yang belum mampu mahasiswa capai. Kemudian aspek tersebut dikaitkan dengan analisis SWOT.
Ketiga ,
menentukan strategi
pembelajaran kemampuan
membaca berdasarkan  hasil  observasi,  faktor  membaca  dengan  analisis  SWOT,  hasil  tes
kemampuan  membaca  kritis  dikaitkan  dengan  analisis  SWOT,  dan  wawancara. Strategi  pembelajaran  ini  diharapkan  dapat  meningkatkan  kemampuan  membaca
kritis  mahasiswa.  Secara  lebih  ringkas  strategi  pembelajaran  kemampuan membaca kritis dapat dilihat pada skema sebagai berikut.
Skema 3.1 Kerangka Berpikir
Strategi Pembelajaran Kemampuan Membaca Kritis
Faktor Membaca Tes Kemampuan Membaca Kritis
Analisis SWOT
Strategi Pembelajaran Sesuai Aspek Kemampuan Membaca Kritis
39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian  ini  termasuk  jenis  penelitian  deskriptif.  Sekaran  2006:158-162 mengungkapkan  penelitian  deskriptif  dilakukan  untuk  mengetahui  dan  menjadi
mampu dalam menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi. Pengertian  tersebut  sejalan  dengan  pendapat  Suprapto,  2013:13  yang
menyatakan  penelitian  deskriptif  merupakan  penelitian  terhadap  status,  sikap, pendapat  kelompok  individu,  perangkat  kondisi  dan  prosedur,  suatu  sistem
pemikiran atau  peristiwa dalam rangka membuat  deskripsi atau  gambaran secara sistematik  dan  analik  yang  dapat  digunakan  untuk  memecahkan  suatu  masalah
aktual pada masa kini. Narbuko dan Achmadi 2007:44 mengungkapkan penelitian deskriptif yaitu
penelitian  yang  berusaha  untuk  menuturkan  pemecahan  masalah  yang  ada sekarang  berdasarkan  data-data,  jadi  ia  juga  menyajikan  data,  menganalisis,  dan
menginterpretasi.  Berdasarkan  pengertian  para  ahli  di  atas  dapat  disimpulkan penelitian  deskriptif  adalah  penelitian  yang  menjelaskan  karakteristik  masalah
yang sesuai dengan kondisi dan situasi subjek penelitian secara aktual. Penelitian ini melalui proses penyajian data, menganalisis dan menginterpretasi.
Tujuan  penelitian  deskriptif  adalah  untuk  membuat  pecandraan  secara sistematis,  faktual,  dan  akurat  mengenai  fakta-fakta  dan  sifat-sifat  populasi  atau
daerah  tertentu  Sumadi,  2008:75.  Pernyataan  tersebut  juga  di  setujui  oleh