suasana lingkungan dan waktu, teks, pengaruh budaya lisan, dan pengaruh media elektronik. Berdasarkan kedua pendapat di atas, peneliti menggunakan faktor
membaca menurut Johnson dan Pearson.
2.2.3 Jenis-Jenis Membaca
Terdapat dua jenis membaca yaitu membaca nyaring dan membaca senyap dalam hati. Tarigan 1982:23 menyatakan membaca nyaring adalah suatu
aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap atau
memahami informasi, pikiran, dan perasaan seorang pengarang. Saat membaca, pembaca mengeluarkan suara sehingga orang lain bisa mendengarkannya.
Pendapat lain yang sesuai dengan pengertian di atas yaitu pendapat Dalman 2013:48, menyebutkan membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan
mengeluarkan suara atau kegiatan melafalkan lambang-lambang bunyi bahasa dengan suara yang cukup keras.
Membaca senyap atau dalam hati adalah membaca tidak bersuara, tanpa gerakan bibir, dan pembaca hanya diam atau membaca di dalam hati. Tarigan
1994:30 mengemukakan dalam membaca senyap, pembaca hanya menggunakan ingatan visual yang melibatkan pengaktifan mata dan ingatan. Definisi tersebut
dapat dikatan bahwa memabaca senyap adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan tanpa menyarakan isi bacaan yang dibacanya. Membaca senyap atau
dalam hati dibagi menjadi dua yaitu membaca ekstensif dan membaca intensif.
Membaca ekstensif berarti membaca secara luas. Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat mungkin. Membaca ekstensif
ini meliputi membaca survei, membaca sekilas, dan membaca dangkal. Tarigan 1994:36 mengemukakan membaca intensif adalah studi saksama, telaah, teliti,
dan penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari. Membaca intensif
ini meliputi membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa. Adapun membaca telaah isi meliputi membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis,
membaca ide, dan membaca kreatif. Membaca telaah bahasa meliputi membaca bahasa dan membaca bahasa. Berdasarkan jenis-jenis membaca di atas, dalam
penelitian ini akan lebih mendalam membahas mengenai membaca kritis.
2.2.4 Hakikat Membaca Kritis