Narbuko  dan  Achmadi  2007:44  yang  menyatakan    tujuan  penelitian  deskriptif untuk  pemecahan  masalah  secara  sistematika  dan  faktual  mengenai  fakta-fakta
dan sifat-sifat populasi. Peneliti  menggunakan  penelitian  ini  bermaksud  untuk  mendeskipsikan
strategi  pembelajaran  kemampuan  membaca  kritis  berdasarkan  faktor  membaca dan  hasil  tes  kemampuan  membaca  kritis  pada  mahasiswa  semester  VI  kelas  A
Program  Studi  Pendidikan  Bahasa  Sastra  Indonesia  Universitas  Sanata  Dharma, Yogyakarta tahun ajaran 2015.
3.2 Subjek Penelitian
Sumber data penelitian ini adalah mahasiswa Semester VI kelas A Program Studi  Pendidikan  Bahasa  Sastra  Indonesia  Universitas  Sanata  Dharma,
Yogyakarta  tahun  ajaran  2015  yang  berjumlah  33  mahasiswa.  Alamat  kampus tersebut di Mrican Tromolpos 29 Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dilakukan pada
bulan  April  2015.  Di  awal  penelitian  dilakukan  pengumpulan  data  dengan menggunakan teknik observasi, angket, wawancara, dan tes kemampuan membaca
kritis.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes dan nontes, berikut penjelasnya:
a.  Tes Tes  adalah  salah  satu  cara  untuk  mendapatkan  informasi  kompetensi,
pengetahuan,  dan  keterampilan  tentang  peserta  didik  Nurgiyantoro,  2010:105. Tes ini digunakan peneliti untuk menilai kemampuan membaca kritis mahasiswa.
Data  yang  dikumpulkan  adalah  hasil  kerja  mahasiswa  di  setiap  tes.  Pengertian tersebut sejalan dengan pendapat Suharso 2009:104, tes adalah untuk mengukur
ada  atau  tidaknya  serta  besarnya  kemampuan  dasar  atau  prestasi  seseorang sebagai subjek dalam penelitian.
b.  Nontes Nontes  merupakan  alat  penilaian  yang  dipergunakan  untuk  mendapatkan
informasi  tentang  keadaan  mahasiswa.  Teknik  nontes  yang  digunakan  dalam penelitian ini yaitu
1.  Angket Kuesioner Angekt  dilakukan  untuk  memperoleh  analisis  kebutuhan  mahasiswa  dalam
membaca  kritis.  Angket  adalah  daftar  pertanyaan  tertulis  yang  telah  dirumuskan sebelumnya  untuk  dijawab  oleh  reponden  terpilih,  dan  merupakan  suatu
mekanisme pengumpulan data yang efisien jika peneliti mengetahui dengan tepat apa  yang  diperlukan  dan  bagaimana  mengukur  variabel  penelitian  Suharso,
2009:89. 2.  Observasi
Observasi  dilakukan  untuk  pegangan  peneliti  ketika  mengadakan pengamatan  di  kelas  untuk  mengetahui  minat,  sikap  dan  perilaku  mahasiswa
dalam hal membaca kritis. Suharso 2009:101 mengungkapkan observasi adalah
pengamatan  yang  dilakukan  tanpa  mengajukan  pertanyaan.  Subjek  sebagai responden  dalam  kuesioner  atau  wawancara  dapat  diamati  dalam  lingkungan
kerja  mereka  sehari-hari.  Kegiatan  yang  dilakukan  orang  seperti  studi,  gerak- gerik,  kebiasaan  dalam  bekerja,  pernyataan  yang  dibuat,  ekspresi  wajah  yang
menunjukkan sukacita, arah,  emosi lainnya, dan  bahasa tubuh  pun dapat  diamati diobservasi.  Faktor  lingkungan  yang  lain,  seperti:  tata  tuang,  kedekatan
pengaturan kursi, dan sebagainya. 3.  Wawancara
Wawancara  dilakukan  dengan  mahasiswa.  Hal  ini  untuk  mengetahui pandangan  mereka  mengenai  kemampuan  membaca  kritis.  Suharso  2009:83
mengungkapkan wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh pewawancara interviewer  kepada  reponden  guna  menggali  informasi  atau  data  yang
diinginkan  untuk  kebutuhan  penelitian,  khususnya  penelitian  survei  dan eksplorasi.
3.4 Instrumen Penelitian