dalam kategori cukup dan dipandang sebagai sikap positif karena mahasiswa memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat untuk membaca dan mencari solusi
dari masalah yang dihadapinya. Namun, terdapat 10 mahasiswa memilih tidak setuju dan 1 mahasiswa memilih sangat tidak setuju, artinya 11 33,33
mahasiswa dipandang sebagai sikap negatif karena mahasiswa tidak merasa menyaadari dengan membaca di perpustakaan dapat menemukan solusi dari
masalah yang hadapinya. Persentase tersebut masuk dalam kategori rendah dan terdapat 4 12,12 mahasiswa belum jelas sikapnya.
Subindikator ketiga yaitu “jadwal membaca mahasiswa sering terganggu, jika tiba-
tiba ada orang yang datang bertamu”. Pilihan sangat setuju dipilih oleh 3 mahasiswa dan setuju dipilih oleh 22 mahasiswa. Sejumlah 25 75,76
mahasiswa tersebut masuk dalam kategori tinggi dan dipandang sebagai sikap negatif karena jadwal membaca mahasiswa sering terganggu, jika tiba-tiba ada
orang yang datang bertamu. Namun, terdapat 4 12,12 mahasiswa masuk dalam kategori rendah sekali dan dipandang sebagai sikap positif karena jadwal
membaca mahasiswa tidak terganggu meskipun tiba-tiba ada tamu. Terdapat pula 4 12,12 mahasiswa sikapnya belum diketahui secara jelas.
c. Indikator Teks
Indikator teks: keadaan bacaan yang panjang, bahasa yang dipakai dalam teks yang sulit, dan tata tulis teks tidak terstruktur, tingkat keterbacaan teks yang
sulit akan menghambat mahasiswa untuk memahami isi bacaan. Adapun subindaikator sebagai berikut: 1 kesulitan saat menemui kata-kata yang tidak
diketahui artinya, 2 kalimat yang terlalu panjang, 3 Tingkat keterbacaan yang
terlalu sulit, 4 Teks yang terlalu banyak kata-kata asing, dan 4 struktur teks yang tidak sistematis. Lebih jelasanya dapat dilihat pada tabel indikator teks di
bawah ini.
Tabel 4.13 Indikator Teks
No Subindikator
Rentangan Skor 1
TST 2
TS 3
TMP 4
S 5
SS
1 Ketika membaca, kesulitan yang saya
hadapi adalah kata-kata yang tidak saya ketahui artinya.
5 21
7
2 Kalimat
yang terlalu
panjang mempersulit saya untuk memahami isi
bacaan. 1
6 9
13 4
3 Tingkat keterbacaan yang terlalu sulit
sering menghambat pemahaman isi bacaan.
2 3
23 5
4 Teks yang terlau banyak kata-kata asing
sering mempersulit pemahaman isi bacaan.
4 1
23 5
5 Struktur teks yang tidak sistematis
sering mempersulit pemahaman isi bacaan.
5 22
6
Berdasarkan tabel di atas diketahui terdapat 5 subindikator. Penjelasan masing-
masing subindikator sebagai berikut: subindikator pertama yaitu “ketika membaca, kesulitan yang mahasiswa hadapi adalah kata-kata yang tidak
mahasiswa ketahui artinya”. Pilihan sangat setuju dipilih oleh 7 mahasiswa dan setuju dipilih oleh 21 mahasiswa, artinya 28 84,85 mahasiswa masuk dalam
kategori sangat tinggi dan dipandang sebagai sikap negatif karena saat membaca mahasiswa kesulitan jika hadapi kata-kata yang tidak mahasiswa ketahui artinya.
Namun, terdapat 5 15,15 mahasiswa dipadang sebagai sikap positif karena mahasiswa tidak mengalami kesulitan memahami isi bacaan meskipun
menemukan kata-kata asing yang mahasiswa tidak tahu artinya. Persentase tersebut masuk dalam kategori rendah sekali.
Subindikator kedua yaitu “kalimat yang terlalu panjang mempersulit mahasiswa untuk memahami isi bacaan”. Terdapat 4 mahasiswa memilih sangat
setuju dan 13 mahasiswa memilih setuju, artinya 17 51,51 mahasiswa masuk dalam kategori cukup dan dipandang sebagai sikap negatif karena kalimat yang
terlalu panjang membuat mahasiswa kesulitan memahami isi bacaan. Namun, 6 mahasiswa memilih tidak setuju dan 1 mahasiswa memilih sangat tidak setuju,
artinya 7 21,21 mahasiswa memiliki sikap positif karena kalimat yang terlalu panjang tidak membuat mahasiswa kesulitan dalam memahami isi bacaan.
Berdasarkan kategori, persentase tersebut tergolong rendah. Selain itu, terdapat 9 27,27 mahasiswa belum jelas sikapnya.
Subindikator ketiga yaitu “tingkat keterbacaan yang terlalu sulit sering menghambat pemahaman isi bacaan”. Terdapat 5 mahasiswa memilih sangat
setuju dan 23 mahasiswa memilih setuju, artinya sejumlah 28 84,85 mahasiswa memiliki sikap negatif dan masuk kategori sangat tinggi karena tingkat
keterbacaan yang terlalu sulit mahasiswa sering mengalami kesulitan memahami isi bacaan. Namun, 2 6,06 mahasiswa memilih tidak setuju artinya masiswa
tidak kesulitan dalam memahami isi bacaan meskipun tingkat keterbacaan terlalu sulit. Berdasarkan kategori, persentase tersebut tergolong rendah sekali dan
dipandang sebagai sikap positif. Terdapat pula 3 9,09 mahasiswa belum jelas sikapnya.
Subindikator keempat yaitu “teks yang terlau banyak kata-kata asing sering mempersulit pemahaman isi bacaan”. Terdapat 5 mahasiswa memilih sangat
setuju dan 23 mahasiswa memilih setuju, artinya sejumlah 28 84,85 mahasiswa memiliki sikap negatif dan masuk kategori sangat tinggi karena
mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami isi bacaan apabila menemui banyak kata asing dalam teks. Namun, 4 12,12 mahasiswa dipandang sebagai
sikap positif karena mahasiswa mudah memahami isi bacaan meskipun teks terlalu banyak kata asing. Berdasarkan kategori yang ada, persentase tersebut
tergolong rendah sekali. Selain itu, terdapat 1 3,03 mahasiswa yang belum jelas sikapnya.
Subindikator kelima yaitu “struktur teks yang tidak sistematis sering mempersulit pemahaman isi bacaan”. Terdapat 6 mahasiswa memilih sangat
setuju dan 22 mahasiswa memilih setuju, artinya sejumlah 28 84,85 mahasiswa masuk dalam kategori sangat tinggi namun dipandang sebagai sikap
negatif karena mahasiswa sering kesulitan dalam memahami isi bacaan saat bstruktur teks tidak sistematis. Namun, 5 15,15 mahasiswa memilih tidak
setuju, artinya kelima mahasiswa tersebut mampu memahami isi bacaan meskipun struktur teks tidak sistematis. Hal tersebut dipandang sebagai sikap positif
meskipun berdasarkan kategori, persentase tergolong rendah sekali.
d. Indikator Pengaruh Budaya Lisan