Strategi Pembelajaran untuk Aspek Memproduksi

hasil penelitian, mahasiswa tidak ingin melacak sumber aslinya agar dapat memahami secara lebih komprehensif. Adapun peluangnya yaitu 1 mahasiswa ke perpustakaan untuk membaca jika ada masalah yang perlu diselesaikan, 2 dosen memberi tugas mahasiswa untuk mengkritik suatu sastra yang telah mereka baca, dan 3 dalam perkuliahan, dosen membagi mahasiswa menjadi beberapa kelompok dengan tugas yang berbeda supaya mahasiswa lebih aktif baik bertanya maupun memberi tanggapan. Ancamannya yaitu teks yang terlalu banyak kata-kata asing sering mempersulit pemahaman isi bacaan. Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman di atas, maka apabila peneliti akan mengajarkan aspek menilai, strategi pembelajarannnya yaitu memberi kritikan. Sebaiknya setelah membaca mahasiswa diminta untuk memberi menilai dan tanggapan mengkritik mengenai suatu informasi yang telah dibaca dengan mengungkapkan pendapatnya yang didukung fakta-fakta dengan menyebut sumber yang dapat dipercaya. Strategi ini dipilih karena sebagai mahasiswa sebaiknya tidak langsung percaya hanya dengan membaca satu referensi saja tetapi mambaca berbagai referensi untuk melacak dan memperoleh informasi yang komperhensif dan tanggapan tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

g. Strategi Pembelajaran untuk Aspek Memproduksi

Analisis SWOT dari hasil observasi, faktor membaca, dan wawancara yang dikaitkan dengan aspek memproduksi diketahui memiliki kekuatan yakni 1 agar memahami isi bacaan, mahasiswa merumuskan dengan bahasa mahasiswa sendiri, 2 membuat skema gagasan setiap kali membaca, dan 3 mahasiswa menulis cerpen. Kelemahannya yaitu 1 mahasiswa tidak menyusun jadwal teratur untuk membaca setiap hari dan 2 mahasiswa tidak menyadari bahwa kebutuhan hidup yang berhubungaan dengan ilmu pengetahuan dapat dipenuhi melalui membaca. Adapun peluangnya yaitu 1 lingkungan tempat tinggal mahasiswa sangat nyaman untuk membaca, 2 meskipun penghasilan orang tua terbatas, tetapi bacaan yang mahasiswa butuhkan dapat mahasiswa peroleh dengan mudah, 3 dosen meminta mahasiswa untuk membuat makalah berdasarkan hasil membaca, dan 2 dosen memberi proyek tugas kepada mahasiswa secara berkelompok. Ancamannya yaitu masih kuatnya pengaruh bahasa lisan dan pengaruh media eketronik sehingga menghambat mahasiswa dalam memahami isi bacaan. Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman di atas, maka apabila peneliti akan mengajarkan aspek memproduksi, strategi pembelajarannnya yaitu 1 menyusun kerangka. Kemampuan membaca kritis tidak hanya sampai pada tahap membaca dan menilai, tetapi mahasiswa juga perlu mengungkapkan gagasan kritisnya secara tertulis. Sebelum memproduksi sebaiknya mahasiswa membuat kerangka terlebih dahulu. Alasan perlunya membuat kerangka yaitu untuk mempermudah mahasiswa dalam mengembangkan tulisan. Selain itu, tujuan membuat kerangka ini supaya mahasiswa mempunyai patokan dan tidak melenceng dari kerangka yang sudah dibuat, artinya sebagai rambu-rambu untuk menulis agar tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit. 2 memproduksi. Setelah mahasiswa membuat kerangka maka saatnya mahasiswa untuk membuat tulisan atau mengembangkan gagasannya berdasarkan kerangka yang sudah dibuat. Berdasarkan strategi-strategi yang sudah dijelaskan di atas berikut ini keseluruhan strategi pembelajaran kemampuan membaca kritis: 1 mahasiswa diminta untuk menulis kata asing beserta arti dan konteksnya, 2 memberi tugas membaca, 3 meningkatkan skemata mahasiswa, 4 mengajak mahasiswa untuk praktik secara langsung, 5 memberi mahasiswa dua teks berbeda tetapi satu tema, 6 membuat daftar pertanyaan sebelum membaca, 7 membuat kesimpulan atau ringkasan, 8 mahasiswa memberi kritikan, dan 9 memproduksi.

4.3 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Peningkatan Kemampuan Membaca Kritis Artikel Dengan Metode Inquiry Pada Siswa Kelas VIII SMP PELITA HARAPAN, PONDOK PINANG, KEBAYORAN LAMA,JAKARTA SELATAN

0 16 255

Strategi pengembangan budaya baca melalui membaca pemahaman pada mahasiswa kelas A semester IV Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun ajaran 2016.

0 0 2

Faktor - faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa semester V program studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 3 172

Pengembangan strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa kelas B semester IV program studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

0 2 228

Pengembangan modul pembelajaran membaca pemahaman pada mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta tahun akademik 2015/2016.

3 31 446

Strategi pengembangan budaya baca melalui membaca pemahaman pada mahasiswa semester V angkatan 2013 program studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun ajaran 2015.

1 1 216

Strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman berdasarkan faktor membaca dan hasil tes kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa program studi pendidikan bahasa dan sastra indonesia semester VI Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun ajaran 2015.

0 7 265

Strategi kemampuan membaca pemahaman berdasrakan faktor membaca dan hasil tes kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2014/2015.

0 0 229

Strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman berdasarkan faktor membaca dan hasil tes kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta tahun aj

0 0 255

Strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman berdasarkan faktor membaca dan hasil tes kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa semester VI kelas B Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun ajaran 2

0 1 239