sebagai sikap postif karena mahasiswa dengan mudah memperoleh bahan bacaan yang dibutuhkan meskipun penghasilan orang tuanya terbatas. Terdapat pula 3
9,09 mahasiswa belum jelas sikapnya. Subindikator ketiga yaitu “mahasiswa merasa gelisah di saat ingin membaca
tetapi tidak tersedia bahan bacaan”. Terdapat 1 mahasiswa memilih sangat setuju dan 13 mahasiswa memilih setuju, artinya sejumlah 14 42,24 mahasiswa
masuk dalam kategori cukup dan dipadang sebagai sikap positif karena mahasiswa merasa gelisah di saat ingin membaca tetapi tidak tersedia bahan
bacaan. Namun, terdapat 10 mahasiswa memilih tidak setuju dan 3 mahasiswa memilih sangat tidak setuju, artinya sejumlah 13 39,39 mahasiswa masuk
dalam kategori rendah dan dipandang sebagai sikap negatif karena mahasiswa tidak merasa gelisah di saat ingin membaca tetapi tidak tersedia bahan bacaan.
Terdapat pula 6 18,18 mahasiswa belum jelas sikapnya.
b. Indikator Suasana Lingkungan dan Waktu
Suasana lingkungan berhubungan dengan waktu. Apabila suasana lingkungan tidak mendukung untuk melakukan membaca tentu waktu membaca
akan tertunda. Adapun subindikatornya sebagai berikut: 1 lingkungan rumah yang nyaman untuk membaca, 2 perpustakaan sebagai tempat untuk
menyelesaiakan masalah, dan 3 jadwal membaca yang terganggu apabila ada tamu. Lebih jelasanya dapat dilihat pada tabel indikator suasana lingkungan dan
waktu di bawah ini.
Tabel 4.12 Indikator Suasana Lingkungan dan Waktu
No Subindikator
Rentangan Skor 1
TST 2
TS 3
TMP 4
S 5
SS
1 Lingkungan rumah tangga saya atau
tempat saya tinggal sangat nyaman untuk membaca.
3 2
6 19
3 2
Saya ke perpustakaan untuk membaca jika
ada masalah
yang perlu
diselesaikan. 1
10 4
11 7
3 Jadwal membaca saya sering terganggu,
jika tiba-tiba ada orang yang datang bertamu.
4 4
22 3
Berdasarkan data di atas diketahui terdapat 3 subindikator. Penjelasan masing-masing subindikator sebagai berikut: subindikator pertama yaitu
“lingkungan rumah tangga mahasiswa atau tempat mahasiswa tinggal sangat nyaman untuk membaca”. Terdapat 7 mahasiswa memilih sangat setuju dan 19
mahasiswa memilih setuju, artinya sejumlah 22 66,67 mahasiswa masuk kategori tinggi dan dipandang sebagai sikap positif karena lingkkungan rumah
mahasiswa sangat nyaman untuk membaca. Namun, terdapat 2 mahasiswa memilih tidak setuju dan 3 mahasiswa memilih sangat tidak setuju, artinya 5
15,15 mahasiswa menyatakan bahwa lingkungan rumaha mahasiswa tidak nyaman untuk membaca. Pernyataan tersebut menunjukkan sikap negatif dan
persentasenya masuk dalam kategori rendah sekali. Selain itu, terdapat 6 18,18 mahasiswa belum jelas sikapnya.
Subindikator kedua yaitu “mahasiswa ke perpustakaan untuk membaca jika ada ma
salah yang perlu diselesaikan”. Terdapat 7 mahasiswa memilih sangat setuju dan 11 mahasiswa setuju, artinya sejumlah 18 54,54 mahasiswa masuk
dalam kategori cukup dan dipandang sebagai sikap positif karena mahasiswa memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat untuk membaca dan mencari solusi
dari masalah yang dihadapinya. Namun, terdapat 10 mahasiswa memilih tidak setuju dan 1 mahasiswa memilih sangat tidak setuju, artinya 11 33,33
mahasiswa dipandang sebagai sikap negatif karena mahasiswa tidak merasa menyaadari dengan membaca di perpustakaan dapat menemukan solusi dari
masalah yang hadapinya. Persentase tersebut masuk dalam kategori rendah dan terdapat 4 12,12 mahasiswa belum jelas sikapnya.
Subindikator ketiga yaitu “jadwal membaca mahasiswa sering terganggu, jika tiba-
tiba ada orang yang datang bertamu”. Pilihan sangat setuju dipilih oleh 3 mahasiswa dan setuju dipilih oleh 22 mahasiswa. Sejumlah 25 75,76
mahasiswa tersebut masuk dalam kategori tinggi dan dipandang sebagai sikap negatif karena jadwal membaca mahasiswa sering terganggu, jika tiba-tiba ada
orang yang datang bertamu. Namun, terdapat 4 12,12 mahasiswa masuk dalam kategori rendah sekali dan dipandang sebagai sikap positif karena jadwal
membaca mahasiswa tidak terganggu meskipun tiba-tiba ada tamu. Terdapat pula 4 12,12 mahasiswa sikapnya belum diketahui secara jelas.
c. Indikator Teks