Keabsahan Data METODE PENELITIAN

75 Tabel 3. Deskripsi siswa. No Nama LP Usia Karakter 1. DI L 18 th Siswa termasuk siswa yang pasif, sehingga siswa hanya menunggu instruksi dan arahan dari guru, motorik halus siswa bisa dikatakan belum begitu baik, namun apabila diarahkan oleh guru siswa mau melaksanakannya walaupun tidak maksimal 2. DO L 17 th Siswa termasuk siswa yang sangat aktif dan sigap dalam pembelajaran keterampilan membatik, siswa sangat teratur dan bersih melakukan apapun. Siswa bahkan tergolong sangat tergesa-gesa dalam melakukan suatu hal, namun siswa termasuk siswa yang sangat bisa diandalkan dalam pembelajaran keterampilan membatik tersebut 3. KI P 15 th Siswa termasuk siswa yang telaten dalam melakukan berbagai hal dalam keterampilan membatik, dalam melakukan banyak hal hasilnya rapi dan bisa dikatakan maksimal, namun siswa termasuk siswa yang tergolong sedikit malas dan suka mengantuk, tetapi disaat siswa perasaannya baik siswa akan semangat dalam melakukan pekerjaannya. 76 4. OK L 26 th Siswa termasuk siswa yaag pasif sehingga harus banyak diarahkan dan diinstruksikan, apabila tidak diarahkan siswa hanya akan diam dan tidak melakukan apa-apa. Namun siswa sangat menyukai melukis, sehingga dalam pembelaran keterampilan membatik lukis siswa sangat antusias dan menyukainya. 5. RS L 17 th Siswa dalam pembelajaran keterampilan membatik seminggu hanya mengikuti satu kali pembelajaran, sehingga tidak intensif. Sisw tergolong siswa yang pasif, sehingga siswa hanya menunggu arahan dari guru. 6. SI P 16 th Siswa mempunyai karakter perasaan yang berubah- ubah, sehingga pada saat siswa ingin melakukan kerjaan dalam pembelajaran keterampilan membatik akan dilakukan, namun apabilka siswa tidak sedang dalam perasaan yang senang maka siswa tidak akan melakukan walaupun telah diinstruksi, siswa bisa dikatakan mempunyai emosi yang meledak-ledak terutama disaat siswa sedang datang bulan. Siswa melakkan yang ia inginkan saja. 77

a. Subjek Siswa DI

Siswa DI merupakan siswa berjenis kelamin laki-laki, dan berusia 18 tahun. DI tidak mengalami hambatan secara fisik. DI mampu menulis dan membaca. Walaupun tulisannya tidak begitu rapi. DI merupakan tipe siswa yang pasif dan tenang. Jarang sekali ia tantrum, tetapi ia tidak suka dan sangat terganggu apabila temannya menangis atau tantrum. Siswa termasuk salah satu siswa yang sedang mengalami pubertas, sehingga siswa selalu senyum apabila melihat perempuan. Secara kognitif siswa DI hanya sebatas kognitif siswa SD. Dalam berbahasa sehari-hari siswa mampu melakukan komunikasi 2 arah, apabila siswa ditanya maka siswa akan menjawabnya apabila siswa mengetahui jawaban apa yang ditanyakan, apabila siswa tidak tahu maka ia akan membeo dna mengulang pertanyaan kembali. Bahasa yang siswa ketahui telah banyak namun siswa tidak akan berbicara apabila dipancing terlebih dahulu. Dalam pembelajaran keterampilan membatik siswa merupakan siswa yang menunggu intruksi dan arahan dari guru, apabila tidak diarahkan maka siswa akan duduk dan diam saja.

b. Subjek Siswa DO

Siswa DO merupakan siswa berjenis kelamin laki-laki, dengan usia 18 DO. DO merupakan siswa yang tidak mengalami hambatan secara fisik. DO sudah mampu membaca maupun menulis. DO adalah alah satu siswa yang snagat menyukai dan antusias sekali dengan pembelajaran keterampilan 78 membatik, sangat terlihat disaat pembelajaran keterampilan membatik siswa selalu mengambil bagian dalam melakukan setiap proses dalam pembelajaran keterampilan membatik. Namun karena terlalu semangat dan antusiasnya DO selalu tergesa-gesa dalam melakukannya semua kegiatan membatik. Sehingga terkadang yang dihasilkannya belum rapi dan tidak maksimal. DO secara kognitifnya hanya sebatas tingkat Sekolah Dasar saja, ia sedikit kesulitan dalam merencanakan, mengorganisir dan juga dalam mengatasi masalah. DO sediit susah dalam mencerna infomasi yang kompleks. Dalam membuat pola garis-garis yang dihasilkan oleh DO belum rapi. DO merupakan siswa yang sangat teratur dan sistematis, DO akan memulai pembelajaran keterampilan membatik apabila semua alat dan bahan telah tersedia, sehingga semua peralatan dan bahan harus lengkap semuanya. Siswa masih mempunyai prilaku streotip yaitu sering berucap “ cop cop cop...” itu dilakukan siswa apabila siswa dalam kondisi diam dan tidak melakukan apapun. Siswa DO juga tidak suka apabila kondisi kelas atau ruangan dalam kondisi tidak bersih dan kotor. Kemampuan komunikasi verbal siswa DO sangat terbatas, siswa tidak berkomunikasi secara dua arah. Sedangkan untuk interaksi sosial siswa DO dengan guru maupun teman-temannya sudah bisa dikatakan baik, siswa apabila diinstruksi maupun diarahkan maka akan paham, sedangkan dengan temannya siswa suka berbagi dan bekerja sama dalam pembelajaran keterampilan membatik.