83
tujuan pembelajaran keterampilan membatik tersebut adalah agar dapat memberikan keterampilan kepada siswa, membentuk sikap kemandirian
siswa, dan membuat produk atau hasil karya yang dapat dilihat, dipamerkan bahkan dipasarkan. Ini sesuai dengan hasil wawancara pada hari Senin,
tanggal 6 April 20 15 yaitu “ Siswa dapat menghasilkan suatu karya yaitu karya batik yang fungsional
“
b. Pendidik
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dapat dilihat bahwa pendidik dalam pembelajaran keterampilan membatik tersebut ada dua
yaitu guru keterampilan membatik dan juga guru pendamping sebagai asisten. Dari hasil wawancara dengan guru keterampilan membatik pak IR pada 6 April
2015 ia mengatakan bahwa sebelumnya ia kuliah di UNY Pend. Seni Kerajinan, termasuk membatik. Dan prestasi yang pernah ia raih yaitu Juara I dibidang
membatik pada Dies Natalis UNY 2013. Pernah memberikan pembelajaran membatik pada siswa asing selama 1 tahun dan pengabdian masyarakat tentang
batik printing di daera Klaten pada tahun 2011. Dari informasi tersebut maka dapat dikatakan bahwa Pak IR adalah seorang tenaga pendidik yang sangat
berkompeten dibidangnya. Sedangkan guru pendamping atau asisten adalah HT dan ia adalah seorang tamatan dibidang Hukum pada salah satu universitas
swasta di Riau. Walau begitu beliau banyak berkecimpung di bidang siswa autistik.
84
c. Peserta didik
Dari hasil Observasi dan wawancara yang dilakukan pada 7 April 2015, Kepala Sekolah mengatakan bahwa siswa autistik yang mengikuti
keterampilan membatik ini adalah murni karena ketertarikan siswa terhadap membatik, sehingga tidak ada paksaan. Bagi siswa yang tertarik silakan
mengikuti dan yang tidak tertarik bisa mengikuti pembelajaran keterampilan yang lain. Ada enam siswa autistik yang mengikuti pembelajaran
keterampilan membatik tersebut yaitu DI, DO, KI, OK, RS, dan SI. Siswa mempunyai karakteristik masing-masing yang berbeda. Sehingga guru harus
terlebih dahulu melakukan pendekatan dan pengenalan terhadap siswa.
d. Perencanaan Bahan materi pembelajaran
Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan guru dan juga kepala sekolah mengatakan bahwa kurikulum yang digunakan adalah kurikulum dari
pemerintah yaitu kurikulum 2013 yang kemudian dimodifikasi sesuai kemampuan dan kebutuhan siswa autistik.
Sedangkan materi yang bahan materi yang diberikan pada siswa tersebut telah dipikirkan oleh guru sebelumnya, guru juga membuatkan RPP
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran jauh hari sebelum pembelajaran dimulai.
Selama 4 minggu melakukan observasi dan mengikuti 12 kali pertemuan dalam pembelajaran membatik, bahanmateri yang diberikan yaitu batik
jumputan, batik lukis, dan batik kombinasi. Menurut guru pada batik jumputan siswa tidak terlalu begitu tertarik, berbeda dengan batik lukis dan